Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

JOB SHEET PERAWATAN TALI PUSAT



                                                 JOB SHEET

KETERAMPILAN      : PERAWATAN TALI PUSAT
UNIT                           : ASUHAN NEONATUS
WAKTU                      : 30 MENIT
REFERENSI                :
· Anonim.2010.Cara Merawat Tali Pusar Bayi baru Lahir        (online).www.Melindacare.com,diakses tanggal 06 Desember 2012.
·        Prawirohardjo Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan Edisi Kedua, Jakarta; P.T Bina Pustaka.
·       Revisi Tim. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Jakarta; JNPK-Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan RI.
PETUNJUK
·        Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk merawat tali pusat.
·        Perhatikan keadaan bayi.
·        Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau.
Ikuti petunjuk instruktur
KESELAMATAN KERJA
·        Perhatikan kenyamanan bayi.
·        Perhatikan keadaan ruangan, pastikan ruangan cukup hangat.
PERALATAN
          1.      Handuk lembut dan bersih.
          2.      Kain kasa steril, bersih dan kering
          3.      Kapas steril
          4.      Air matang yang dingin (air DTT)
          5.      Nierbekken
          6.      Pakaian bayi (popok bersih)
                7.      Cotton but bila diperlukan
Dasar Teori
Tali pusat terdiri dari satu vena dan dua arteri sehingga selama berada dalam kandungan, asupan nutrisi dan oksigen diperoleh bayi melalui tali pusat. Ketika bayi lahir secara mandiri bayi akan memenuhi kebutuhan oksigennya sehingga tali pusat yang menghubungkan bayi dan ibunya akan dipotong. Tali pusat yang dipotong itu akan disisakan beberapa sentimeter, sisanya ini akan mengering dan lepas dengan sendirinya, biasanya memerlukan waktu sekitar 5 – 7 hari bahkan 2 minggu.
Membersihkan dan mengobati luka tali pusat pada bayi setelah dilahirkan tidak selamanya dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang lain. jika bayi anda termasuk bayi yang sehat maka biasanya sehari setelah melahirkan akan di bawa pulang dengan keadaan tali pusat yang masih segar.
Perawatan tali pusat tidak bisa dikatakan hal yang sepele, betapa banyak kasus kematian neonatal di karenakan perawatan tali pusat yang tidak benar sehingga mengakibatkan infeksi.  Tanda infeksi yang mudah di lihat adalah adanya pus(nanah), kulit sekitar berwarna merah dan berbau busuk. Untuk mencegah infeksi, sisa tali pusat tersebut harus dirawat dengan benar dan sebaiknya dibersihkan dua kali setiap sesudah mandi. Yamg terpenting dalam perawatan tali pusat adalah menjaga agar tali pusat tetapkering dan bersih.

  PROSEDUR PELAKSANAAN
LANGKAH KERJA
GAMBAR
1.       Menyiapkan alat dan bahan untuk    
       merawat tali pusat
 
Key point:
©       Susun alat secara ergonomis.







    
2.      Cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan tindakan.
Key point:
©      Lepaskan semua perhiasan dan jam tangan.
©     Lakukan cuci tangan efektif sesuai dengan standar pencegahan infeksi.
©       Keringkan dengan handuk bersih.
 
               
3.                  Buka balutan tali pusat secara hati-hati.
Key point:
©                  Lakukan dengan hati-hati.
©                  Bila sisa-sisa tali pusat menempel pada kain kasa, berikan sedikit air DTT untuk melepaskan perlengketan.


4.                  Setelah seluruh tubuh bayi (termasuk bagian tali pusat) dikeringkan dengan handuk lembut, bersihkan tali pusat dan sekitarnya dengan kapas yang telah dicelup air matang.
Key point:
©                  Lakukan dengan hati-hati dan teliti
©                  Jangan mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat.



5.    Bungkus tali pusat dengan menggunakan kassa kering dan steril.
Key point:
©       Jangan membungkus terlalu rapat agar sisa tali pusat tidak menjadi lembab.
©      Pastikan tali pusat leluasa terkena udara sehingga cepat kering dan lepas.


6.    Memakaikan pakaian bersih (popok bersih) dan kering serta membungkus bayi dengan kain yang bersih dan kering.
Key point:
©    Yakinkan ujung atas popok berada di bawah pusar untuk menghindari kontak dengan feses dan urine.

 
7.      Bereskan peralatan dan cuci tangan setelah melakukan perawatan.
Key point:
©          Lakukan cuci tangan dengan efektif sesuai dengan standar pencegahan infeksi.
©          Keringkan dengan handuk bersih.



Tabel Daftar Gizi Pada Ibu Nifas Dan Menyusui



  
1.      Definisi Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.
2.      Manfaat dan fungsi gizi pada ibu masa nifas/menyusui
Masa nifas atau masa menyusui adalah masa yang sangat penting, hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan memerlukan waktu untuk memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI sebagai makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena berguna untuk proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI eksklusif. Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi dapat diberikan pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran.
Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu:
1.      Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak
2.      Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas
3.      Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain
Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein)
1.      Berguna untuk cadangan dalam tubuh
2.      Berguna untuk proses reproduksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.
3.      Zat-zat yang dibutuhkan ibu masa nifas/menyusui

·        Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.

·        Protein
Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.
·        Kalsium dan vitamin D
Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
·        Magnesium
Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
·        Sayuran hijau dan buah
Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.
·        Karbohidrat kompleks
Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.
·        Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.
·        Garam
Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
·        Cairan
Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
·        Vitamin
Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara lain:
a.       Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan syaraf pengkihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber : kuning telur, hati mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna kuning ( wortel, tomat dan nangka ).Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa kapsul vitamin A ( 200.000 IU )
b.      Vitamin B1 ( Thiamin )
Dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung normal, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik , membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya : hati, kuning telur, susu, kacang – kacangan, tomat jeruk nanas dan kentang bakar.
c.       Vitamin B2 ( Riboflavin )
Vitamin B2 dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan kulit dan mata.
Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang- kacangan, dan sayuran berwarna hijau
d.      Vitamin B3 ( Niacin )
Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati, daging ayam, kacang- kacangan beras merah, jamur dan tomat.

e.       Vitamin B6 ( Pyridoksin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi.
Sumber : gandum, jagung, hati dan daging.
f.        Vitamin B12 ( Cyanocobalamin )
Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumber : telur, daging hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
g.       Folic Acid
Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukkan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan dan sayuran hijau.
h.       Vitamin C
Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka ), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah.
Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, papaya dan sayuran.
i.         Vitamin D
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukkan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.
Sumbernya antara lain : minyak ikan, susu, margarine dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi ( sebelum pukul 09.00 )
j.        Vitamin K
Dibutuhkan untuk mencegah perdarahan agar proses pembekuan darah normal.
Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, asparagus dan bayam.
       Kebutuhan energi ibu nifas / menyusui pada enam bulan pertama kira – kira 700 kkal./hari dan enam bulan kedua 500 kkal/hari sedangkan ibu menyusui bayi yang berumur 2 tahun rata – rata sebesar 400 kkal/hari.
k.      DHA
DHA penting  untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.
4.      Tabel perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahannya untuk ibu hamil dan menyusui.
No.
Zat Gizi
Wanita Dewasa
Ibu Hamil
Ibu Menyusui
0 – 6 bln
7 – 12 bln
1.
Energi ( kkal )
2200
285
700
500
2.
Protein ( g )
48
12
16
12
3.
Vitamin A ( RE )
500
200
350
300
4.
Vitamin D ( mg )
5
5
5
5
5.
Vitamin E ( mg )
8
2
4
2
6.
Vitamin K ( mg )
6,5
6,5
6,5
6,5
7.
Tiamin ( mg )
1,0
0,2
0,3
0,3
8.
Riboflavin ( mg )
1,2
0,2
0,4
0,3
9.
Niasin ( mg )
9
0,1
3
3
10.
Vitamin B12 ( mg )
1,0
0,3
0,3
0,3
11.
Asam folat ( mg )
150
150
50
40
12.
Piidosin ( mg )
1,6
0, 6
0,5
0,5
13.
Vitamin C ( mg )
60
10
25
10
14.
Kalsism ( mg )
500
400
400
400
15.
Fosfor ( mg )
450
200
300
200
16.
Besi ( mg )
26
20
2
2
17.
Seng ( mg )
15
5
10
10
18.
Yodium ( mg )
150
25
50
50
19.
Selenium ( mg )
55
15
25
20

5.      Contoh menu ibu menyusui
Jenis Makanan
Usia Bayi 0-6 Bulan
Usia Bayi > 6 Bulan
Nasi
5 piring
4 piring
Ikan
3 potong
2 potong
Tempe
5 potong
4 potong
Sayuran
3 mangkuk
3 mangkuk
Buah
2 potong
2 potong
Gula
5 sendok
5 sendok
Susu
1 gelas
1 gelas
Air
8 gelas
8 gelas

       Contoh Menu Untuk  Ibu Nifas atau Menyusui
-          Makan pagi : nasi, tempe, sayur, ikan bandeng goreng, kudapan (donat dan yoghurt)
-          Makan siang : nasi, ayam goreng, rebon, sayur bayam, jeruk, kudapan (kolak pisang)
-          Makan malam : nasi, semur daging, pepes tahu, capcay, papaya, kudapan (ubi merah goreng).

 Sumber:http://carissaamelia.blogspot.co.id/2015/09/tabel-daftar-gizi-pada-ibu-nifas-dan.html