MAKALAH VASEKTOMI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai kepala keluarga, pria merupakan
tulang punggung keluarga dan selalu terlibat untuk mengambil keputusan tentang
kesejahteraan keluarga, termasuk untuk menentukan jumlah anak yang diinginkan.
Dengan demikian telah dikembangkan berbagai metode Keluarga Berencana (KB)
yaitu kondom, pengendalian hubungan seks dan Vasektomi. Secara psikologis
mengikuti program KB bagi sebagian besar pria dinilai sebagai tindakan aneh dan
asing. Jadi tidak ada alasan bagi pria untuk ber-KB (L.A Wijayanti, Koekoeh H,
PH. Wahjurini, 2009).
Rendahnya
jumlah peminat KB vasektomi dipicu karena pria merasa bahwa ber KB merupakan
kebutuhan wanita karena yang hamil adalah kaum wanita sehingga KB merupakan
kebutuhan wanita (BKKBN dalam L.A Wijayanti, Koekoeh H, PH. Wahjurini, 2009).
Masih rendahnya kesadaran pria ber-KB itu terkait dengan kurangnya pemahaman
kaum pria tentang kontrasepsi pria dan rendahnya minat suami dalam mengakses
informasi tentang KB dan kesehatan reproduksi.
Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka
panjang yang efektif dalam mencegah kehamilan secara permanen. Setelah
menjalani tindakan vasektomi, ada upaya tindak lanjut yang harus dijalani oleh
akseptor yaitu perawatan luka operasi, pencegahan kehamilan dan kunjungan
ulang. Tindakan vasektomi mempunyai efek atau keluhan. Efek atau keluhan yang
muncul dapat berupa keluhan medis, keluhan psikologis dan terjadinya kehamilan.
B. Tujuan
a. Untuk mengetahui
definisi dan jenis-jenis vasektomi
b. Untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan vasektomi
c. Untuk mengetahui efek
samping dari vasektomi
d. Untuk mengetahui kontra
indikasi dari dilakukannya vasektomi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI
Vasektomi
adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan
ektomi. Vas atau vasa deferensia artinya adalah saluran benih yaitu saluran yang
menyalurkan sel benih jantan (spermatozoa) keluar dari buah zakar (testis)
yaitu tempat sel benih itu diproduksi menuju kantung mani (vesikulaseminalis)
sebagai tempat penampungan sel benih jantan sebelum dipancarkan keluar pada
saat puncak sanggama (ejakulasi). Ektomi
atau ektomia artinya pemotongan
sebagian. Jadi vasektomi artinya adalah pemotongan sebagian (0.5 cm – 1 cm)
saluran benih sehingga terdapat jarak diantara ujung saluran benih bagian sisi
testis dan saluran benih bagian sisi lainya yang masih tersisa dan pada
masing-masing kedua ujung saluran yang tersisa tersebut dilakukan pengikatan
sehingga saluran menjadi buntu/tersumbat.
Vasektomi
adalah tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan memotong saluran sperma
sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa,
dengan demikian tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15
menit dan pasien tak perlu dirawat. Operasi dapat dilakukan di Puskesmas, tempat
pelayanan kesehatan dengan fasilitas dokter ahli bedah, pemerintah dan swasta,
dan karena tindakan vasektomi murah dan ringan sehingga dapat dilakukan di
lapangan (Siswosudarmo, 2007).
Vasektomi adalah prosedur pembedahan kecil
dimana deferentia vasa manusia yang terputus, dan kemudian diikat / ditutup
dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma dari memasuki aliran mani
(ejakulasi).
Vasektomi
dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga saluran transportasi
sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria
yang sudah divasektomi, volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak
ikut keluar bersama ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibuat
buntu. Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi
diserap & dihancurkan oleh tubuh.
B. JENIS-JENIS
VASEKTOMI
Jenis-jenis vasektomi antara lain
adalah sbb :
a. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau
No-scalpel Vasectomy)
Vasectomi tanpa pisau (diciptakan Key-Hole), di mana
hemostat tajam, bukan pisau bedah, digunakan untuk tusuk skrotum dapat
mengurangi waktu penyembuhan serta menurunkan kesempatan infeksi (sayatan).
b. Vasektomi dengan insisi skrotum
(tradisional)
Vasektomi dengan insisi skrotum, dimana dilakukan pembedahan kecil
pada deferentia vasa manusia yang terputus, dan kemudian diikat / ditutup
dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma dari memasuki aliran mani
(ejakulasi).
c. Vasektomi semi permanen
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan
bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan
lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat,
maka keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak
dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan
menghancurkan benda asing.
Teknik
Vasektomi Tanpa Pisau
Langkah-Langkahnya adalah sbb :
1) Celana dibuka dan baringkan pasien
dalam posisi terlentang.
2) Rambut di daerah skrotum dicukur
sampai bersih.
3) Penis diplester ke dinding perut
4) Daerah kulit skrotum, penis, supra
pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri kanan dibersihkan dengan cairan yang
tidak merangsang seperti larutan iodofor (Betadine) atau larutan klorheksidin
(Hibis-crub) 4%.
5) Tutuplah daerah yang telah
dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada tempat skrotum
ditonjolkan keluar.
6) Tepat di linea mediana di atas vas
deferens, kulit skrotum diberi anestesi local (Prokain atau Novokain atau
Xilokain 1%) 0,5 ml, lalu jarum diteruskan masuk sejajar vas deferens kearah
distal, kemudian dideponair lagi masing-masing 3-4 ml, prosedur ini dilakukan
sebelah kanan dan kiri.
7) Vas deferens dengan kulit skrotum
yang ditegangkan difiksasi di dalam lingkaran klem fiksasi pada garis tengah
skrotum. Kemudian klem direbahkan ke bawah sehingga vas deferens mengarah ke
bawah kulit.
8) Kemudian tusuk bagian yang paling
menonjol dari vas deferens, tepat disebelah distal lingkaran klem dengan sebelah
ujung klem diseksi dengan membentuk sudut ± 45 derajat.
9) Renggangkan ujung-ujung klem
pelan-pelan. Semua lapisan jaringan dari kulit sampai dinding vas deferens akan
dapat dipisahkan dalam satu gerakan. Setelah itu dinding vas deferens yang telah
telanjang dapat terlihat.
10) Dengan ujung klem diseksi menghadap
kebawah, tusukkan salah satu ujung klem diputar menghadap keatas. Ujung klem
pelan-pelan dirapatkan dan pegang dinding anterior vas deferens. Lepaskan klem
fiksasi dari kulit dan pindahkan untuk memegang vas deferens yang sudah
telanjang dengan klem fiksasi lalu lepaskan klem fiksasi.
11) Pada tempat vas deferens yang
melengkung, jaringan sekitarnya dipisahkan pelan-pelan kebawah dengan klem
diseksi. Kalau lobang telah cukup luas, lalu klem diseksi dimasukkan ke lobang
tersebut. Kemudian buka ujung-ujung klem pelan-pelan paralel dengan arah vas
deferens yang diangkat. Diperlukan kira-kira 2 cm vas deferens yang bebas. Vas
deferens di-crush secara lunak dengan klem diseksi, sebelum dilakukan ligasi
dengan benang sutra 3 – 0.
12) Di antara dua ligasi kira-kira 1 –
1,5 cm vas deferens dipotong dan diangkat. Benang pada putung distal sementara
tidak dipotong. Kontrol perdarahan dan kembalikan putung-putung vas deferens
dalam skrotum.
13) Tarik pelan-pelan pada putung yang
distal. Pegang secara halus fasia vas deferens dengan klem diseksi dan tutup
lobang fasia dengan mengikat sedemikian rupa sehingga putung bagian epididimis
tertutup dan putung distal ada di luar fasia.
Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum.
Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum.
14) Lakukanlah tindakan di atas (langkah
7 – 13) untuk vas deferens sebelah yang lain, melalui luka di garis tengah yang
sama. Kalau tidak ada perdarahan, luka kulit tidak perlu dijahit hanya
diaproksimasikan dengan band aid atau tensoplas.
C. KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN VASEKTOMI
Kelebihan
a. Teknik operasi kecil yang sederhana
dapat dikerjakan kapan saja.
b. Komplikasi yang dijumpai sedikit dan
ringan
c. Biaya murah dan terjangkau oleh
masyarakat
d. Vasektomi akan mengalami
klimaktorium dalam suasana alami (Manuaba, 1998)
e. Baik yang dilakukan pada laki-laki
yang tidak ingin punya anak.
f. Vasektomi lebih murah dan lebih
sedikit komplikasi dari sterilisasi tubulus.
g. Laki-laki memiliki kesempatan untuk
mengubah kontrasepsi dengan istrinya.
h. Tidak mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam menikmati hubungan seksual.
Kekurangan
Cara ini tidak langsung efektif, perlu menunggu beberapa waktu setelah benar-benar sperma tidak ditemukan berdasarkan analisa sperma.
Cara ini tidak langsung efektif, perlu menunggu beberapa waktu setelah benar-benar sperma tidak ditemukan berdasarkan analisa sperma.
a. Masih merupakan tindakan operasi
maka pria masih merasa takut.
b. Beberapa laki-laki takut vasektomi
akan mempengaruhi kemampuan seks atau menyebabkan masalah ereksi.
c. Ada sedikit rasa sakit dan
ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya dapat
lega oleh konsumsi obat-obatan lembut.
d. Seringkali harus melakukan dengan
kompres es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, perdarahan dan rasa
tidak nyaman dan harus memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama 2
hari.
e. Pasien diminta untuk memakai kondom
terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Untuk
mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan
20-30 kali setelah ejakulasi.
f. Vasektomi tidak memberikan
perlindungan terhadap infeksi menular seksual termasuk HIV.
g. Penyesalan setelah vasektomi lebih
besar jika orang itu masih di bawah usia 25 tahun, telah terjadi perceraian
atau anak yang meninggal.
h. Dibutuhkan 1-3 tahun untuk
benar-benar menentukan apakah vasektomi dapat bekerja efektif 100 persen atau
tidak.
Walaupun
vasektomi dinilai paling efektif untuk mrngontrol kesuburan pria namun masih
mungkin di jumpai suatu kegagalan.
Vasektomi dianggap gagal bila:
a.
Pada
analisis sperma setelah 3 bulan pascavasektomi atau setelah 15 – 20 kali
ejakulasi masih dijumpai spermatozoa.
b.
Dijumpai
spermatozoa setelah sebelumnya azoosperma
c.
Istri
( pasangan ) hamil.
D. EFEK SAMPING
VASEKTOMI
Vasektomi
tidak memiliki efek yang bersifat merugikan. Sperma yang diproduksi tubuh pria
namun tidak bisa disalurkan karena prows vasektomi tersebut, akan kembali
diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan metabolisme. Beberapa orang yang
menggunakan vasektomi mengeluh tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka,
tetapi itu hanya bersifat psikologis bukan gejala fisiologis.
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri
Efek
sampingnya Vasektomi hampir tidak ada kecuali infeksi apabila perawatan pasca
operasinya tidak bagus dapat menimbulkan abses pada bekas luka dan juga dapat
menyebabkan hematoma atau membengkaknya kantung biji zakar karena pendarahan.
Vasektomi juga tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan pria untuk melakukan
hubungan badan malah beberapa kasus disebutkan potensi pria lebih baik karena
pengaruh dari psikologis terhindar dari kecemasan terjadinya kehamilan dari
istri.
Oleh
karena itu, seseorang untuk memutuskan divasektomi harus ada persiapan baik itu
fisik maupun mental dan tentunya konsultasi karena yg dipotong/diikat adalah
saluran yg mengeluarkan sel sperma bukan cairan semennya. Waktu pembedahan juga
singkat hanya sekitar 1 - 2 jam , setelah pembedahan akan terasa sedikit
membengkak sekitar 3-5 hari.
Selain itu
komplikasi dari vasektomi yakni perdarahan dan dapat juga peradangan bila
sterilisasi atau alat proses kurang.
E. INDIKASI
DAN KONTRAINDIKASI VASEKTOMI
Indikasi
Vasektomi
Indikasi vasektomi adalah :
a.
Menunda
kehamilan
b.
Mengakhiri
kesuburan
c.
Membatasi
kehamilan
d.
Setiap
pria, suami dari suatu pasangan usia subur yang telah memiliki jumlah anak
cukup dan tidak ingin menambah anak.
Kontra Indikasi Vasektomi
Kontraindikasi vasektomi adalah :
a.
Peradangan
dalam rongga panggul
b.
Peradangan
liang senggama akut (vaginatis-servisitis akut)
c.
Obesitas
berlebihan
d.
Penyakit
kardiovaskuler berat, penyakit paru berat atau penyakit paru lain.
e.
Peradangan
kulit atau jamur pada kemaluan.
f.
Peradangan
pada alat kelamin pria.
g.
Penyakit
kencing manis.
h.
Kelainan
mekanisme pembekuan darah.
i.
Infeksi
didaerah testis (buah zakar) dan penis
j.
Hernia
(turun bero)
k.
Varikokel
(varises pada pembuluh darah balik buah zakar)
l.
Buah
zakar membesar karena tumor
m. Hidrokel (penumpukan cairan pada
kantong zakar)
n.
Buah
zakar tidak turun (kriptokismus)
o.
Penyakit
kelainan pembuluh darah
Beberapa
hal yang dapat menimbulkan kontra indikasi dan cara penanganannya:
a. Perdarahan
Apabila
perdarahan sedikit, cukup dengan pengamatan saja. Bila banyak, hendaknya
dirujuk segera ke fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap. Di sini akan
dilkukan operasi kembali dengan anestesi umum, membuka luka, mengeluarkan
bekuan-bekuan darah dan kemudian mencari sumber perdarahan serta menjepit dan
mengikatnya. Setiap keluhan pembengkakan isi skrotum pascavasektomi hendaknya
dicurigai sebagai perdarahan dan dilakukan pemeriksaan yang seksama. Bekuan
darah di dalam skrotum yang tidak dikeluarkan akan mengundang kuman-kuman dan
menimbulkan infeksi.
b. Hematoma
Biasanya
terjadi bila daerah skrotum diberi beban yang berlebihan, misal naik sepeda,
duduk terlalu lama dalam kendaraan dengan jalanan yang rusak dan sebagainya.
c. Infeksi
Infeksi
pada kulit skrotum cukup dengan mengobati menurut prinsip pengobatan luka
kulit. Apabila basah, dengan kompres (dengan zat yang tidak merangsang).
Apabila kering dengan salep antibiotika. Apabila terjadi infiltrat di dalam
kulit skrotum di tempat vasektomi sebaiknya segera dirujuk ke rumah sakit. Di
sini pasien akan diistirahatkan dengan berbaring, kompres es pemberian
antibiotika, dan analgetika.
d. Granuloma sperma
Dapat
terjadi pada ujung proksimal vas atau rpidemilis. Gejalanya merupakan benjolan
kenyal dengan kadang – kadang keluhan nyeri. Granuloma sperma dapat terjadi 1 –
2 minggu setelah vasektomi. Pada keadaan ini dilakukan eksisi granuloma dan
mengikat kembali vas deferens. Terjadi pada 0.1 – 30 % kasus.
e. Antibody sperma
Separuh
sampai dua per tiga akseptor vasektomi akan membentuk antibodi terhadap sperma.
Sampai kini tidak pernah terbukti adanya penyulit yangt disebabkan adanya
antibodi tersebut
F. PROSEDUR
TINDAKAN VASEKTOMI
Prosedur Tindakan Vasektomi antara
lain :
·
1
atau 2 insisi pada skrotum
·
99%
prosedur vasektomi dilakukan dengan anestesia local
·
Jenis
oklusi yang umum dipakai:
·
Ligasi
·
Kauterisasi
·
Gabungan
(kombinasi)
Oklusi vasa deferensia membuat sperma tidak dapat mencapai
vesikula seminalis sehingga tidak ada di dalam cairan ejakulat saat terjadi
emisi ke dalam vagina
a. Syarat
Vasektomi
·
Sukarela,
artinya klien telah mengerti dan memahami segala akibat prosedur vasektomi
selanjutnya memutuskan pilihannya atas keinginan sendiri, dengan mengisi dan
menandatangani informed concent (persetujuan tindakan)
·
Bahagia,
artinya klien terikat dalam perkawinan yang syah dan telah mempunyai jumlah
anak minimal 2 orang dengan umur anak terkecil minimal 2 tahun
·
Sehat,
melalui pemeriksaan oleh dokter klien dianggap sehat dan memenuhi persyaratan
medis untuk dilakukan prosedur tindakan vasektomi
b. Kondisi
yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
·
Infeksi
kulit pada daerah operasi
·
Infeksi
sistemikyang sangat mengganggu klien
·
Hidrokel
atau varikokel yang besar
·
Hernia
inguinalis
·
Filariasis
·
Undesensus
testikularis
·
Massa
intrakrotalis
·
Anemia
berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan antikoagulansia
c.
Teknik Vasektomi
Prinsipnya
bagaimana menjadikan pipa saluran spermatozoa atau sel benih vasa deferens pria
agar betul-betul dibuat buntu. Kita tahu saluran sel benih yang sebesar kabel
telepon berada di dalam kantong buah zakar (scrotum), Pipa ini menjadi
penghubung yang mengalirkan sel benih yang diproduksi oleh buah zakar menuju
kelenjar prostat yang berada d atasnya, di luar kantong zakar. Di dalam
prostat, sel benih lalu direndam oleh media berupa getah yang diproduksi oleh
prostat. Selain itu disiram pula oleh cairan seminal, sehingga volumenya
menjadi lebih banyak. Campuran ketiganya itu menjadi apa yang kita kenal
sebagai air mani atau sperma.
Jadi,
sebagian besar air mani yang keluar itu sesungguhnya lebih banyak berisi getah
prostat dan cairan seminal (sekitar 95 persen), dan hanya sebagian kecil saja
berisi sel benih (sekitar 5 persen). Taruhlah sekali ejakulasi rata-rata
mengeluarkan 5 cc air mani, volume sel benihnya mungkin hanya sekitar 0,15cc
saja. Jadi, setelah seorang pria divasektomi, volume air mani yang sekitar 0,15
cc itu saja yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena pipa yang
mengalirkannva sudah dibikin buntu. Kendati yang sedikit ini besar maknanya
dalam hal kesuburan, hampir tak ada artinya dalam urusan ejakulasi dan pernik
seks lainnya.
Teknik
konvensional vasektomi yang lazim dilakukan dengan cara memotong pipa saluran
sel benih, kemudian mengikat kedua ujung potongannya. Karena pipa alit ini ada
pada kedua belah sisi buah zakar, pemotongan dilakukan pada kedua belah sisi.
Caranya, dengan membius lokal dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir
kantong buah zakar setelah meraba lokasi pipa sel benihnya. Pada bagian ini
lalu dibelek beberapa sentimeter untuk menemukan sang pipa. Pipa lalu ditarik
keluar dan dipotong. kemudian masing-masing ujung pipanya diikat, lalu
dimasukkan kembali ke dalam kantong zakar. Bekas luka belekan dijahit, dan
selesai sudah. Prosesnya kira-kira 20 menit untuk kedua sisi buah zakar.
Teknik
yang lebih baru dilakukan dengan cara pembakaran (cauterisasi) pada pipa sel
benih. Tidak perlu membelek terlebih dulu (no scalpel vasectomy), melainkan
dengan jarum khusus langsung menembus kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa
sel benih berada, dan setelah pipanya ketemu, dilakukan cauterisasi. Hasilnya
sama-sama bikin buntu pipa penyalur sel benih. Sekarang dikenal pula teknik
dengan menggunakan klip (Vasclip). Dengan klip khusus sebesar butir beras, pipa
sel benih dijepit. Ini sudah dipakai di AS sejak tahun 2002, dan disahkan oleh
FDA, tetapi hanya berlaku di kalangan AS saja.
G. PERSIAPAN,
PENGAMATAN DAN PEMERIKSAAN PASCABEDAH VASEKTOMI
Hal-hal yang perlu
dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
·
Tidur dan istirahat cukup
·
Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
·
Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
·
Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
·
Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani
atau cap jempol
Setiap
pascatindakan pembedahan batapapun kecilnya memerlukan perawatan dan
pemeriksaan lanjutan. Pada pascatindakan bedah vasektomi dianjurkan dilakukan
hal – hal sebagai berikut :
o
Dipersilahkan
berbaring selama 15 menit
o
Amati
rasa nyeri dan pendarahan pada luka
o
Pasien
dapat dipulangkan bila keadaan pasien dan luka operasi baik.
Sebelum pulang berikan nasehat
sebagai berikut :
o
Istirahatlah
satu atau dua hari
o
Perawatan
luka, diusahakan agar tetap kering dan jangan sampai basah sebelum sembuh,
karena dapat mengakibatkan infeksi. Pakailah celana dalam yang bersih. Jagalah
luka bekas operasi, jangan sampai terkena air/ kotoran
o
Segera
kembali ke rumah sakit apabila terjadi pendarahan, badan panas, nyeri yang
hebat, pusing, muntah batau sesak nafas.
o
Meminum
obat yang diberikan yaitu antibiotika profilaktik dan analgetika seperlunya.
o
Jangan
bekerja berat/naik sepeda.
o
Pakailah
celana dalam yang bersih
o
Makanlah
obat yang diberikan sesuai dengan anjuran
o
Bila
akan melakukan hubungan suami istri dalam periode pertama 15 kali mengeluarkan
air mani sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi
Dilarang :
o
Melakukan
pekerjaan yang berat seperti : Memikul, Mencangkul, Memanjat Pohon/naik sepeda
selama satu pekan setelah operasi.
o
Melakukan
hubungan Suami Istri bila :
a. Luka operasi belum
sembuh (biasanya sekitar 6 hari)
b. Tidak memakai alat
kontrasepsi (biasanya sampai dengan 15 kali keluarnya air mani)
Kembalilah segera ke klinik atau
Rumah Sakit :
o
Jika
dari luka operasi terjadi pendarahan yang tidak berhenti
o
Jika
suhu tubuh meninggi
o
Jika
pada daerah operasi timbul rasa nyeri yang hebat.
Setelah
divasektomi tetap diperbolehkan. Bahkan dianjurka untuk melakukan hubungan
seksual dengan istri, namun harus diingat bahwa di dlam saluran mani( pipa –
pipa ) Vas deferens masih terdapat sisa – sisa sperma ( bibit ), sehingga selma
masih ada sisa sperma, sebaiknya suami dan istri tetap menggunakan alat
pencegahan kehamilan.
Untuk itu
kepada suami diberikan 15 kondom, guna menghindari kehamilan. Petugas akan
memberi contoh cara pemakaiannya. Setelah air mani keluar 15 kali atau setelah
jang waktu 3 bulan, maka suami diminta memeriksakan air maninya dengan maksud
meyakinkan bahwa air mani tersebut tidak mengandung bibit-bibit ( spermatozoa )
lagi.
Untuk
keperluan, suami diminta menyediakan air mani di dalalm botol bersih atau air
mani yang ada di dalam kondom dan memeriksakannya di laboratorium
Bila sudah ada pernyataan dai laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun labih baik bila ia memeriksakan air mani untuk kedua kalinya.
Bila sudah ada pernyataan dai laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun labih baik bila ia memeriksakan air mani untuk kedua kalinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vasektomi
dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga saluran transportasi
sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria
yang sudah divasektomi, volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak
ikut keluar bersama ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin
buntu. Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi
diserap & dihancurkan oleh tubuh.
Jenis-jenis
Vasektomi, yaitu vasektomi tanpa pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy) ,
vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional), vasektomi semi permanen.
Kelebihan dari vasektomi, yaitu teknik operasi kecil yang sederhana dapat
dikerjakan kapan saja, komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan, biaya murah
dan terjangkau oleh masyarakat. Kekurangannya ada sedikit rasa sakit dan
ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya dapat
lega oleh konsumsi obat-obatan lembut, seringkali harus melakukan dengan
kompres es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, perdarahan dan rasa
tidak nyaman dan harus memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama 2
hari, pasien diminta untuk memakai kondom terlebih dahulu untuk membersihkan
tabung dari sisa sperma yang ada.
Untuk
mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan
20-30 kali setelah ejakulasi, dan vasektomi tidak memberikan perlindungan
terhadap infeksi menular seksual termasuk HIV.
Vasektomi
merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi untuk pria yang aman dan tentunya
diperuntukan untuk pria yang tidak ingin punya anak. Prosedur yang dilakukan
untuk vasektomi pun sangat aman karena ini adalah operasi kecil.
b. Saran
Lakukan pengamatan dan pemeriksaan
setelah melakukan vasektomi (pasca tindakan vasektomi) sesuai dengan nasehat
dokter atau prosedur yang telah diberikan. Dan
lakukan perawatan luka supaya tidak terjadi infeksi yang pada bagian luka bekas operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Team Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU). 2003. Jakarta.
Wahid, Dian Ibnu. 2008. Vasektomi (membikin anak tanpa harus menghasilkan anak). Dian Pustaka: Jogjakarta.
PKMI. 1987. Sistem Pelayanan Konseling Kontrasepsi Mantap. Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia (PKMI). Jakarta.
Astagina. 2008. Vasektomi (Kontrasepsi Pria). UFUK Press: Jakarta.
Saifudin, Abdul B. 2003. Judul Buku PanduanPraktis Pelayanan Kontrasepsi. Bina Pustaka: Jakarta.