Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

(SAP) Makanan Pendamping ASI

       
                          SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                :  Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi
Sub Topik        :  Makanan Pendamping ASI
Sasaran            :  Ibu –Ibu Posyandu
Waktu              :                     
Hari/Tanggal :                      
Penyuluh         :                     

A.    ANALISA SITUASI

1.      Peserta Penyuluhan
  Ibu-Ibu Yang Mempunyai Balita
2.      Penyuluh
 Mampu menyampaikan tentang makanan pendamping ASI
  Mampu menguasai peserta penyuluhan untuk memusatkan perhatian 

B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL

1.      Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu mampu memahami tentang makanan pendamping ASI.

2.      Tujuan Khusus
1.  Peserta penyuluhan dapat menyebutkan pengertian ASI Dan makanan pendamping ASI
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan peran penting ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi
3.   Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda-tanda bayi siap menerima makanan padat pertama
4.    Peserta penyuluhan dapat Mengetahui Cara Pemberian MPASI
5.    Peserta penyuluhan dapat Mengetahui Awal Memperkenalkan MPASI


C.     Kegiatan Penyuluhan

A.    Kegiatan Penyuluhan

No.

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan

Metode

Waktu

1.

Pembukaan

1.   Memberi salam

2.   Memperkenalkan diri

3.   Bina hubungan saling percaya.

4.   Menjelaskan tujuan   penyuluhan

5.   Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

6.   Menjelaskan kontrak waktu

1.  Menjawab salam

2.  Mendengarkan dan memperhatikan

 

Ceramah

5 menit

2.

Pelaksanaan

1.   Menggali pengetahuan pasien mengenai makanan pendamping ASI
      Menjelaskan:
2.   Tanda-tanda bayi siap menerima makanan padat pertama
3.   Mengetahui Syarat-Syarat MPASI
4.   Mengetahui Tahapan MPASI


1.  Menjawab berdasarkan pengetahuan peserta mengenai makanan pendamping ASI

2.  Mendengarkan dan memperhatikan

3.  Menanyakan materi yang belum dimengerti

Ceramah

10 menit

 

Penutup

1.    Memberikan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman pasien tentang  makanan pendamping ASI

2.    Menarik kesimpulan bersama-sama

3.    Menutup acara penyuluhan

4.    Memberi salam penutup

 

1.   Menjawab pertanyaan





2.   Mendengarkan


3.   Menjawab salam

4. Menjawab Salam

Tanya jawab

 

5 menit



              Media
1.      Leaflet
2.      Power point

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab

            E.     Materi

Terlampir

            F.     Evaluasi
1.     Apa yang dimaksud dengan makanan pendamping ASI?
2.    Sebutkan minimal 4 peran penting ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi!
3.  Sebutkan minimal 3 tanda pada masing-masing kesiapan bayi menerima makanan padat pertamanya!
4.      Apa saja nutrisi yang sesuai bagi bayi berdasarkan usianya?
5.      Jelaskan cara membuat bubur susu bagi bayi!
6.      Sebutkan minimal 4 keterampilan dan perkembangan anak pada tiap rentang usia!
G.    Referensi
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC


MATERI PENYULUHAN
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI

Makanan Pendamping ASI
Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan dengan umur bayi.

Tujuan Pemberian MP -ASI
  • Memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan bayi yang tidak dapat dicukupi ASI 
  •  Menanamkan kebiasaan makan yang baik dan bergizi dan mengajarkan anak mengunyah dan terbiasa dengan makanan baru
  • Memperkenalkan beraneka macam bahan makanan
SYARAT – SYARAT  MP-ASI


Menurut Diah dan Rina, 2000,18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:
  •   Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
  •  Proteinnya tinggi
  •  Memiliki nilai suplementasi yang balk, vitamin dan mineral
  • Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik
  • Harganya relatif murah
  • Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal
  • Bersifat padat gizi 
  • Bentuk dan porsi disesuaikan dengan selera serta daya terima bayi 
  •  Makanan harus bersih dan bebas dari kuman

 Tanda-Tanda Bayi Siap Menerima Makanan Padat Pertama
a)        Kesiapan Fisik
·           Refleks muntah telah sangat berkurang atau sudah menghilang
·           Keterampilan oromotor, dari hanya mampu menghisap dan menelan yang cair menelan makanan yang lebih kental dan padat. Mampu memindahkan makanan dari bagian depan ke bagian belakang mulut
·           Mampu menahan kepala tetap tegak
·           Duduk tanpa/hanya dengan sedikit bantuan dan mampu menjaga keseimbangan badan

b)        Kesiapan Psikologis
·           Bayi akan memperlihatkan perilaku makan lanjut
·           Dari reflektif ke imitatif
·           Lebih mandiri dan eksploratif
·           Pada usia 6 bulan bayi mampu menunjukkan keinginan makan dengan cara membuka mulutnya
·           Menunjukkan rasa lapar dengan memajukan tubuhnya ke depan/ke arah makanan
·           Bila tidak berminat pada makanannya atau kenyang, bayi akan menarik tubuh ke belakang/menjauh

              Cara Pemberian MP-ASI

1.    Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit dari bentuk encer ke bentuk yang lebih kental
2.    Makanan baru diperkenalkan satu-persatu
3.   Makanan yang mudah menimbulkan alergi yaitu sumber protein hewani diberikan terakhir. Sedangkan telur diberikan pada usia 6 bulan
4.     Sebaiknya jangan memaksa bayi, berikan saat bayi lapar

 Awal Memperkenalkan MP-ASI
1.      Berikan makanan dalam porsi kecil dulu, cukup 1-2 sendok teh
2.      Tingkatkan jumlahnya sampai 3-4 sendok setelah 2-3 hari
3.      Tambahkan porsinya secara bertahap dalam kurun waktu 4-5 hari
4.      Untuk beberapa hari pertama, beri 1-2 kali sehari, bila bayi sudah terbiasa tingkatkan pemberian MP-ASI hingga 2-3 kali sehari.

Cara Menyuapkan MP-ASI
1.      Saat menyuapi, letakkan sedikit makanan pada sendok, kemudian masukkan perlahan kedalam mulut bayi.
2.      Suapkan makanan berikutnya setelah bayi berhasil menelan makanan sebelumnya
3.      Suapkan makanan secara perlahan kedalam mulut bayi agar tidak tersedak.

Tahapan pengenalan MPASI:

Mulai usia 6 bulan
Tekstur makanan : semi cair.
Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning.
Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: pisang, pir, alpukat, jeruk.
Pemberian di selang seling Mulai usia 7 bulan
Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah.
Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.
Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach.
Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.
Mulai usia 9 bulan-12 Bulan
Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.
Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

 Contoh Jadwal Pemberian MPASI

Untuk Bayi Usia 6-7 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ASI/susu formula.
10.00 : buah.
12.00 : bubur susu.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ ASI/ susu formula.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00: Bubur susu.
19.00 : ASI/susu formula.
Untuk Bayi Usia 7-8 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit/ bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur saring.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : bubur saring.
19.00 : ASI / susu formula.
Untuk Bayi Usia 9-12 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur tim/ nasi lembek.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu/ biskuit/ snack.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : Nasi tim/ nasi lembek.
19.00 : ASI/ susu formula.

Apa Tanda Si Kecil Sudah Kenyang?

Berikut tanda-tanda yang bisa menjadi ukuran ketika bayi Anda kenyang…
1.      Duduk bersandar di kursinya
2.      Berpaling setiap kali Anda sodorkan makanan
3.      Mulai memainkan makanan atau sendoknya
4.      Tidak mau membuka mulutnya

 Berikut ini adalah bahaya / kerugian pemberian MPASI dini:

1. Bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit.
Saat bayi menerima asupan lain selain ASI, maka imunitas/kekebalan yang diterima bayi akan berkurang. Pemberian MPASI dini berisiko membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman, belum lagi jika MPASI tidak disajikan secara higienis. Banyak penelitian yang menyatakan pemberian ASI eksklusif melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti penyakit pernafasan, infeksi telinga dan penyakit saluran pencernaan yang umum diderita anak-anak seperti diare.

2. Berbagai reaksi akibat sistem pencernaan bayi belum siap.
Bila MPASI diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan bisa menimbulkan berbagai reaksi seperti diare, sembelit/konstipasi, timbulnya gas, dll.
Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Berbagai enzim seperti amylase, enzim yang diproduksi pankreas belum cukup ketika bayi belum berusia 6 bulan. Begitu pula dengan enzim perncerna karbohidrat (maltase, sukrase), dan lipase serta bile salts untuk mencerna lemak.

3. Bayi berisiko menderita alergi makanan.
Memperpanjang pemberian ASI eksklusif menurunkan angka terjadinya alergi makanan. Usia 4-6 bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”, antibodi (sIgA) dari ASI bertugas melapisi organ pencernaan bayi & memberikan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi mulai memproduksi antibodi sendiri & penutupan usus terjadi saat bayi berusia 6 bulan.

 4. Bayi berisiko mengalami obesitas/kegemukan.
Pemberian MPASI dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak.

5.  Bayi berisiko mengalami Invaginasi usus/intususepsi.
Invaginasi usus/intususepsi adalah keadaan di mana suatu segmen usus masuk ke dalam bagian usus lainnya sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Walau penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, namun hipotesa yang paling kuat karena pemberian MPASI yang terlalu cepat.

SEKAMI DI BATU PUTIH TAHUN 2018



Di Indonesia
Sekami  sejak tahun 1970-an.
Mulanya bernama SEKAR (Serikat Kepausan Anak dan Remaja)
Sejak Lokakarya Nasional KKI di Denpasar (1996), wakil-wakil dari seluruh keuskupan, bersama pimpinan Karya Kepausan Indonesia, bersepakat untuk merubah namanya menjadi SEKAMI (Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner)
Tambahan kata Misioner dirasa perlu oleh para Dirdios KKI se-Indonesia, agar anak dan remaja lebih menyadari peran dan perutusan misioner mereka

Tujuan SEKAMI
1.    Membangun hubungan pribadi penuh persahabatan dengan Yesus dan dengan sesama sahabat lainnya
2.    Membangun kesadaran misioner dalam hati dan budi anak dan remaja (setiap anak adalah Misionaris cilik)
3.    Membngun persekutuan misioner di kalangan anak dan remaja (bersama-sama merekan diutus sebagai misionaris)
4.   Membangun kerja sama misioner sejak dini di kalangan anak dan remaja (belajar bertanggungjawab dan bekerja sama) Dan   Membangun kepedulian misioner anak lewat, doa dan derma (khusus bagi anak yg jauh lebih menderita Mempersiapkan kader misioner dari kalangan anak (persiapan masa depan mereka dan Gereja)