Metabolisme Kolesterol
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Kolesterol dianggap sebagai suatu
ancaman oleh sejumlah orang yang sebenarnya belum memahami apa sebenarnya
kolesterol itu dan manfaat yang dapat diberikannya.
Menurut Martoharsono (1993), kolesterol
sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak
merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping
zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak
merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber
energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel
dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon
steroid.
Tetapi bila kolesterol dalam tubuh
berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan
suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan
pembuluh darah. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal
diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat
jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang
disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
1.2.
Tujuan
a. Dapat
mempelajari proses pembentukan kolesterol dalam tubuh
b. Dapat
mempelajari manfaat kolesterol dalam tubuh
c. Dapat
mempelajari penyakit yang ditimbulkan kolesterol dan pemecahannya
1.3.
Rumusan masalah
Adapun
permasalahan yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah:
a. Pengertian Kolesterol
b. Biosintesis Kolesterol
c. Proses Yang Terjadi Dalam Tubuh
d. Penyumbatan Pembuluh Darah Oleh
Kolesterol
e. Penyebab Kenaikan Kolesterol Dalam Darah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kolesterol
Kolesterol
adalah lemak yang terutama diproduksi dalam hati yang didapat dari makanan,
penting untuk menjaga fungsi tubuh supaya tetap baik seperti fungsi hormon dan
berperanan penting pada produksi asam empedu. Produksi akanmeningkat jika
terdapat kandungan lemak yang banyak dalam.
Jumlah kolesterol dalam tubuh haruslah seimbang dengan kebutuhan. Jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) maka akan timbul penyakit,contoh penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah. Kolesterol membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutusksn aliran darah ke jantung (menyebabkan serangan jantung) dan ke otak (menyebabkan stroke)
Jumlah kolesterol dalam tubuh haruslah seimbang dengan kebutuhan. Jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) maka akan timbul penyakit,contoh penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah. Kolesterol membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutusksn aliran darah ke jantung (menyebabkan serangan jantung) dan ke otak (menyebabkan stroke)
Kolesterol adalah salah satu sterol
yang penting dan terdapat banyak di alam.
Bila ditinjau dari sudut kimiawi, kolesterol
diklasifikasikan kedalam golongan lipida, berkomponen alkohol steroid, sebagian
besar berfungsi sebagai sumber kalori dan memberi nilai tambah terhadap cita
rasa makanan.
Kolesterol terdapat hampir di seluruh sel hewan dan semua
manusia. Pada tubuh manusia, kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar
adrenalin bagian luar dan jaringan saraf.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak.
Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral.Lemak merupakan salah satu sumber energi yang
memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak
atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol
juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Tetapi bila
kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh
darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu
penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kolesterol yang kita butuhkan
tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat.
Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari
lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Didalam tubuh, kolesterol disintesis
pada hati dan pada dinding usus halus. Kolesterol dipergunakan sebagai
pembentukan hormon kelamin, vitamin D, jaringan tubuh, terlebih pada jaringan otak. Sedangkan pada hewan
terdapat pada kuning telur, air susu, daging dan hasil-hasil perikanan.
Kolesterol dibentuk melalui asetat yang diproduksi dari
nutrien dan energi besrta hasil metabolisme lainnya. Disamping kolesterol juga
diproduksi energi. Pembentukan kolesterol melalui asetat merupakan proses yang
kompleks, diantaranya yang memegang peranan penting adalah enzim reduktase
HMG-coA.
Kolesterol sendiri membatasi kerja enzim HMG-coA. Selain
itu kolesterol juga mengawasi produksi kolesterol dalam tubuh. Membatasi
konsumsi kolesterol malahan akan menaikkan produksi kolesterol dalam tubuh bila
sistem kerja enzim tidak normal.
Dalam keadaan normal, kolesterol disintesis dalam tubuh
sejumlah dua kali lipat dari kadar kolestrol dalam makanan yang dimakan.
Kolesterol yang disintesis diubah menjadi jaringan, hormon dan vitamin yang
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui darah.Tetapi ad juga kolesterol
yang kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya. Dalam
keadaan normal, bila terjadi gangguan dalam konsumsi kolesterol, maka akan
terjadi mekanisme untuk mempertahankan balance atau keseimbangan kolesterol
dengan semua faktor diatas sebagai mekanisme pertahanan.
Metabolisme
adalah suatu proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Proses
metabolisme adalah pertukaran zat atau organisme dengan lingkungannya. Istilah
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata metabole yang
berarti perubahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa metabolisme adalah
makhluk hidup mendapat, mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses kimiawi
untuk mempertahankan hidupnya.
2.2
Biosintesis Kolestrol
Kolestrol
adalah sintesis yang terjadi di sel sitosol dan retikulum endoplasma yang
berasal dari asetil CoA. Hati dan usus mendapatkan 10% dari total sintesis
kolestrol di dalam tubuh. Hampir semua jaringan yang mengandung sel nukleat
dapat mensintesis kolestrol. Berikut lima langkah utama yang ada didalam proses
sintesis :
1. Sintesis
MEVALONAT yang merupakan senyawa 6 karbon dari Asetil KoA
2. Sintesis unit
ISOPRENOID dari mevalonat dengan melepas CO2
3. Sintesis
SKUALENA dari 6 molekul isoprenoid
4. Sintesis
senyawa induk LANOSTEROL dari proses siklisasi skualena
5. Sintesis
KOLESTEROL dari lanosterol melalui beberapa tahapan, diantaranya pelepasan 3
gugus metil.
Sintesis kolesterol dikendalikan oleh pengaturan Enzim
HMG-KoA REDUKTASE (HMG= 3-hidroksi-3-metil-glutaril)
|
Untuk memudahkan sintesis kolesterol
dibagi dalam 2 tahap deretan reaksi untuk pembentukan :
- Senyawa intermediate mevalonat.
- Senyawa intermediate lanosterol, dan lanosterol ini merupakan senyawa sterol yang dibentuk pertama selanjutnya lanosterol menghasilkan kolesterol.
PEMBENTUKAN SENYAWA INTERMEDIATE
MEVALONAT
Diawali
oleh reaksi penggabungan 2 molekul asetil S-KoA yang dikatalis oleh enzim
tiolase dan menghasilkan asetoasetil S-KoA. Selanjutnya asetoasetil S-KoA
bereaksi dengan 1 molekul asetil S-KoA lagi membentuk senyawa β-OH,
β-CH3-Glutaril-S-KoA (HMG-S-KoA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim HMG S-KoA
sintetase. Akhirnya HMG S-KoA direduksi oleh NADPH + H +, yang
dikatalisis oleh enzim HMG S-KoA reduktase, dan terbentuklah mevalonat.
PEMBENTUKAN STEROL ATAU KOLESTEROL
Perubahan
mevalonat menjadi senyawa sterol pertama berupa lenosterol, berlangsung mealui
pembentukan 2 senyawa intermediate, berturut-turut berupa senyawa unit
isoprenoid dan skualen. Kolesterol diturunkan dari lanosterol melalui reaksi
pembentukan senyawa intermediate berturut-turut berupa senyawa
14-desmetillano-sterol, zimosterol, ∆7∆24-kolestadienol,
desmosterol dan pada akhirnya terbentuklah kolesterol.
Regulasi Sintesis Kolestrol
Asetil CoA
diubah menjadi Mevalonate yang merupakan langkah dari sintesis kolestrol.
Hampir 800 mg kolestrol disintesis di dalam tubuh kita. HMG CoA direduksi oleh
enzim yang berkaitan.
a. Makanan yang berhubungan dengan
kolestrol menghambat sintesis endogen.
b. Puasa membuat penurunan kerja enzim
utama.
c. Insulin mengaktifkan protein fosfat
dimana diubah menjadi enzim aktif. Glukagon menurunkan aktivitasnya melalui c
AMP yang tergantung dari protein kinase.
d. Disaat ATP menurun, enzim dimatikan
oleh AMP yang diaktifkan oleh protein kinase.
e. RNA dari HMG CoA direduksi dibawah
kontrol sterol. Konsentrasi tinggi dari sterol menghalangi sintesis mRNA,
karena adanya sintesis enzim.
f.
Tingginya
keburukan produk mengarah kearah buruknya reduksi HMG CoA.
2.3 Proses yang terjadi dalam tubuh
Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati.
Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati.
Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi
kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna
dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam
darah. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah. Agar dapat
diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama dengan lemak-lemak lain
(trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa
yang larut dan disebut dengan lipoprotein.
Kilomikron merupakan liprotein yang mengangkut lemak menuju
ke hati. Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga terbentuk
kembali keempat unsur lemak tersebut, dan asam lemak yang terbentuk akan
dipakai sebagai sumber energi atau bila jumlahnya berlebih akan disimpan dalam
jaringan lemak. Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan
memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama
LDL ( Low Density Lipoprotein ) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan
termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi Kelebihan
kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL ( High
Density Lipoprotein ) untuk dibawa kehati yang selanjutnya akan diuraikan lalu
dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam ( cairan ) empedu. LDL mengandung
lebih banyak lemak daripada LDL sehingga ia akan mengambang di dlam darah.
Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap
sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan
kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya HDL disebut sebagai lemak yang
baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding
pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang
membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak
lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat Kolesterol
melalui reaksi bertahap diubah kedalam pregnenolon, sebuah hormon yang
terdapat pada placenta dan korpus luteum. Senyawa yang terakhir ini merupakan
prekursor hormon seks laki-laki androsteron dan testosteron,
hormon seks perempuan estron dan estradiol dan kortikosteroid
adrenal seperti kortikosteron dan aldosteron.
2.4
Penyumbatan pembuluh darah oleh Kolesterol
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat
pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus
dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh
darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi
kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam Iintima. LDL
demikian disebut LDL kecil padat. LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan
mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi.
LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik
monosit (salah satu jenis sel darah putih)
disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan
teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah
yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan
membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak Uraian tersebut diatas
menunjukan bahwa terjadinya sumbatan pada pembuluh darah tidak semudah
yang kita bayangkan. Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena
merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi bila
yang meninggi adalah kadar kolesterol LDL, yang kita kenal sebagai lemak
"jahat".
Kalau kita lihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh
darah diatas, LDL semakin berbahaya bila mempunyai ukuran kecil dengan
kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL-kecil-padat. Ketakutan
memakan makanan yang mengandung kolesteol selalu dikaitkan dengan bahan pangan
asal hewani. Sebab, sumber pangan inlah yang menjadi sumber kolesterol.Apabila
mengkonsumsi kolesterol, akan mengakibatkan kenaikan kadar kolesterol dalam
darah. Kenaikan kadar kolestrol dalam darah merupakan salah satu faktor resiko
pada pembentukan arteroskerosis. Selanjutnya arterosklerosis merupakan
penyebab dari penyakit jantung koroner.
Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total
Kolesterol dan triglycerides
LDL
("Kolesterol jahat”)
|
|
Kurang
dari 100
|
Optimal
|
100-129
|
Mendekati
optimal
|
130-159
|
Batas
normal tertinggi
|
160-189
|
Tinggi
|
Lebih
dari 190
|
Sangat
Tinggi
|
HDL
("Kolesterol Baik”)
|
|
Kurang
dari 40
|
Rendah
|
Lebih
dari 60
|
Tinggi
|
Total
cholesterol (TC)
|
|
Kurang
dari 200
|
Yang
diperlukan
|
200-239
|
Batas
normal tertinggi
|
Lebih
dari 240
|
Tinggi
|
Triglycerides
|
|
Less
than 150
|
Normal
|
150-199
|
Batas
normal tertinggi
|
200-499
|
Tinggi
|
Equal
to or higher than 500
|
Sangat
tinggi
|
Dalam batas normalnya, kadar kolesterol dalam darah
adalah sebagai berikut:
Pada
pria Total rata-rata dalam plasma darah mgr/dl
umur
|
Rata-rata
|
00-04
05-09
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-69
70-
|
155
160
158
150
165
180
190
200
205
215
205
|
Pada
wanita Total rata-rata dalam plasma darah mgr/dl
umur
|
Rata-rata
|
00-04
05-09
10-14
15-19
20-24
25-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-
|
156
164
160
158
170
175
185
195
205
220
230
|
Apabila melampaui ambang batas normal,
maka dikategorikan hiperkolesteremia. Mekanisme pembentukan hiperkolesteremia
adalah sebagai berikut:
Bila terjadi gangguan pembentukan
kolesterol di dalam jaringan hati dan jaringan alat pencernaan, dapat
mengakinatkan kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Dalam hal ini, yang
mempunyai peranan penting adalah enzim HMG CoA reduktase.
Hiperkolesteremia dapat pula terjadi
apabila eliminasi kolesterol dalam tubuh mengalami gangguan. Kolesterol
dieliminasi dari tubuh melalui usus sebagai feses dalam bentuk empedu dan asam
empedu. Bila eliminasi berkurang, akan meningkatkan kolesterol dalam darah.
Mekanisme hiperkolesteremia lainnya apabila konsmsi kolesterol bertambah
melalui sumber pangan yaitu lemak jenuh yang dipergunakan sebagai sumber
pangan.
Penyakit yang timbul akibat
hiperkolestermia adalah arterosklerosis. Arteroskleresis adalah penyempitan
bahakan penyumbatan pada arteri.
Beberapa teori pembentukan terjadinya arterosklerosis:
1.
Teori reaksi terhadap kerusakan jaringan
Adanya reaksi
terhadap kerusakan endothelium dengan terbentuknya deposit yang diisi dengan
zat-zat lemak dan zat lainnya.
2.
Teori monoclonal
Adanya isoenzim
dijumpai pada lesi dan multiplikasi sel proliferasi membentuk ateroma.
3.
Teori lisosomal
Teori lisosomal
dapat meniadakan degradasi dari sel-sel, untuk melanjutkan pembentukan dari
ateroma.
Arterosklerosis yang terjadi pada
pembuluh darah jantung merupakan penyebab dari Ischaemic-Heart-Disease. Bila
terjadi pada pembuluh darah otak merupakan penyebab terjadinya CVD
(Cerebro-Vasicular-Disease). Dan CVD ini selanjutnya merupakan salah satu
penyebab stroke. Pada pembuluh darah lainnya jarang dijumpai arterosklerosis.
Beberapa penelitian pembentukan Aterosklerosis
a. NN Anichkov
(dalam buku Atherosclerosis and Thrombosis) memberikan 0,1 Gram
Kolesterol murni kepada tikus percobaan bersama pakan standar. Aterosklerosis
terbentuk pada pembuluh darah jantung sesudah 120 hari diberikan setiap hari
secara terus menerus.
b. Penelitan
Dra.Sumiati Sunaryo M,Sc memberikan sejumlah vitamin
C kepada tikus yang diberi pakan yang mengandung
kolesterol tinggi:
·
Mengurangi terjadinya Aterosklerosis
·
Vitamin C menambah perubahan kolesterol
menjadi asam empedu dan garam empedu
c. Prof.Dr.Soesanro
Mankoewidjojo,MSc.dkk
Usaha mencegah
Aterosklerosis dengan tempe dalam makanan:
·
Tempe dalam makanan dapat mencegah
kenaikan kadar kolesterol dalam serum darah (bersifat hipokolesteremik)
·
Tempe dalam makan dapat mencegah
Aterosklerosis.
·
Untuk mencegah meningkatnya kadar
kolesterol dalam serum darah dan mencegah Aterosklerosis sekaligus mengurangi
terjadinya penyakit jantung,
2.5
Penyebab
kenaikan kolesterol dalam darah
Kolesterol di
dalam tubuh dapat bersifat endogen, yaitu disintesis sendiri oleh tubuh dan
eksogen yaitu berasal dari makanan yang dimakan. Yang bersifat endogen
dipengaruhi oleh beberapa faktor didalam proses sintesisnya, yaitu:
·
asam lemak jenuh,
·
asam lemak tidak jenuh,
·
lipoprotein, dan energi yang
dipergunakan
·
serta konsumsi kolesterol itu sendiri.
Yang bersifat eksogen ialah dengan mengkonsumsi sejumlah
kolesterol di dalam bahan pangan.
Cara-cara mengendalikan kolesterol dalam darah yaitu:
a) Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
b) Konsumsi makanan berserat
Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.
Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.
c) Konsumsi antioksidan
Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.
Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.
Cara menurunkan kadar kolesterol
Selain memperhatikan manfaat dari
buah dan sayuran, kita perlu juga memperhatikan Buah-buahan dan sayuran secara
alami memiliki banyak manfaat dan berkhasiat bagi tubuh manusia serta bebas
kolesterol. cara pengolahan dan penyajian supaya zat-zat penting yang
terkandung di dalamnya agar tak hilang.
Dalam memasak, harus diperhatikan
lama pemasakan dan panas yang digunakan. Begitu pula dalam mengupas buah.
Sebaiknya tidak terlalu banyak membuang bagian kulitnya karena pada bagian
dekat permukaan kulit tersebut banyak mengandung vitamin dan mineral penting.
Beberapa buah-buahan bahkan dianjurkan dimakan bersama kulitnya seperti apel,
jambu biji, dan pir.Adapun sayur dan buah-buahan yang bermanfaat dalam
menurunkan kolesterol, antara lain
- Alpukat
- Anggur
- Kedelai
- Bawang Putih
- Teh Hijau
- Ikan Laut
Beberapa
bahan kimia yang mampu mengatasi kolesterol
- Sitosterol
Terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan sterol dari
nabati. Dalam tubuh manusia dapat menurunkan kadar kolesterol, mekanismenya
adalah: Sitosterol membentuk molekul dengan kolesterol yang tidak dapat diserap
oleh alat pencernaan,juga mengurangi kolesterol bersifat endogen dengan jalan
mengikatnya dan diekskresikan melalui alat pencernaan.
- Niasin (asam nikotinat)
Termasuk dalm kelompok vitamin B kompleks, banyak
terdapat pada beras dan kacang kedelai. Mekanisme kerja sama dengan sitosterol.
- Vitamin C
Apabila kekurangan vitamin C, akan mengakibatkan
hiperkolesteremia. Pemberian vitamin C akan menurunkan kadar kolesterol akibat
imbas pangan.
- Vitamin E
Merupakan enzim oksida berakibat penurunan kadar
kolesterol
- Karotein
Mempunyai hubungan erat dengan pembentukan kolesterol
endogen.
- Hormon tiroid
Pada penderita hipertiroid, jarang dijumpai menderita
aterosklerosis. Ketrkaitannya melalui penurunan kalori yang dipergunakan.
- Hormon estrogen
Pemberian hormon estrogen pada penderita
prostathipertropi jarang terjadi atroskerosis, berhubungan dengan pembentukan
kolesterol endogen.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan :
- Kolesterol merupakan salah satu senyawa yang sebenarnya penting dalam tubuh apabila berada dalam batas normal.
- Tubuh mensintesis kolesterol yang berasal dari lemak
- Apabila berada dalam jumlah yang tidak wajar, kolesterol bisa mengakibatkan penyakit yang dinamakan aterosklerosis yang merupakan awal dari stroke dan penyakit jantung.
- Ada beberapa makanan dan bahan kimia yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui Tentang kolesterol maka kita bisa
menjaga agar badan kita tidak kelebihan kolesterol karena akan menimbulkan
berbagai penyakit.