Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

BLOCKCHAIN



PENJELASAN BLOCKCHAIN SECARA SEDERHANA
Setelah lama terpaku saya mencoba mengulas sedikit tentang apa itu Blockchain dan bagaimana cara kerjanya, dengan analogi yang mudah dimengerti. Harapannya adalah artikel ini dapat membuka mata kita terhadap kemajuan teknologi yang sudah terjadi di luar sana.
Mungkin anda pernah mendengar kata tersebut ketika membaca artikel tentang Bitcoin atau cryptocurrency secara keseluran. Blockchain adalah protokol database (seperangkat aturan) untuk menyortir data menjadi “blocks”, tetapi lebih mudah untuk menganggap Blockchain sebagai jenis database.

Pada dasarnya, ini adalah spreadsheet di mana data disimpan dalam cells (sel) atau blocks yang dihubungkan bersama dalam urutan dengan kode cryptography yang disebut dengan “hashes.” Basis data ini umumnya terdesentralisasi dan didistribusikan di banyak komputer daripada disimpan di satu lokasi pusat atau dikelola oleh satu entitas pusat.

Dalam Bitcoin, blockchain umumnya digunakan untuk menggambarkan buku besar publik ( public ledger) dimana semua data transaksi disimpan dan teknologi (protokol) dibelakang ledger tersebut. Walaupun banyak orang yang tidak percaya dengan Bitcoin sebagai mata uang digital yang dapat digunakan secara massal, teknologi (blockchain) yang dibelakang Bitcoin dipercayai banyak orang. Bahkan, negara dan perusahaan besar mau menggunakan teknologi tersebut. Contoh, Alibaba dan Australia sedang melakukan riset dan sudah mencoba teknologi tersebut.
Blockchain adalah kumpulan catatan data yang tersimpan dalam suatu buku besar yang tersebar luas dalam jaringan dan digunakan untuk mencatat transaksi antara dua pihak secara permanen dan dapat diverifikasi. Blockchain pada umumnya menggunakan jaringan peer to peer yang mengikuti protokol tertentu untuk saling berkomunikasi antar node dan mengkonfirmasi blok-blok baru. Karena sifatnya yang permanen, data yang sudah tercatat ke dalam blockchain tidak dapat diubah-ubah lagi. Dengan dilengkapi sistem keamanan  yang baik, blockchain yang juga disebut sebagai sistem komputasi yang terdistribusi dianggap sangat pas bila dipakai untuk merekam suatu peristiwa, catatan medis, manajemen identitas, proses transaksi, dokumentasi barang bukti dan pemungutan suara.

Untuk lebih mudah memahaminya Anda bisa menyimak contoh berikut ini. Saat Anda melakukan transaksi belanja di suatu mall dengan memakai kartu kredit sebagai alat pembayarannya misalnya, umumnya transaksi pembayaran ini membutuhkan pihak ketiga yaitu bank. Sehingga pembayaran dari Anda ke pihak mall difasilitasi oleh bank melalui kartu kredit tersebut. Transaksi-transaksi pembayaran yang pernah Anda lakukan sebelumnya secara otomatis sudah tercatat ke dalam banyak komputer yang tersebar di jaringan tersebut. Oleh karena data tersimpan oleh ratusan bahkan ribuan komputer, hal ini membuat data tersebut akan sulit untuk dibobol oleh hacker. Itulah kenapa teknologi ini dianggap memiliki keamanan yang cukup baik.

Asal Mula Teknologi Blockchain
Teknologi blockchain digagas pertama kali oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Baru kemudian pada tahun 2009, blockchain digunakan sebagai buku besar umum untuk segala macam transaksi yang ada dalam jaringan. Teknologi blockchain ini awalnya diciptakan sebagai komponen bitcoin. Kemudian pada tahun 2014 muncul istilah blockchain 2.0 yang merupakan aplikasi basis data blockchain versi terbaru. Blockchain 2.0 atau blockchain generasi kedua ini dibuat sebagai bahasa pemrograman yang memudahkan para penggunanya untuk bisa mencatat kontrak cerdas yang lebih canggih, dapat secara otomatis mengeluarkan tagihan yang dapat membayar sendiri saat pesanan tiba atau dapat secara otomatis melakukan pembagian keuntungan kepada tiap-tiap pemilik saham. Pada tahun 2016, teknologi blockchain mulai dikembangkan untuk sistem voting otomatis. Selain itu pada tahun ini juga, perusahaan IBM membuat pusat penelitian inovasi blockchain di Singapura.
Macam-macam Teknologi Blockchain
Blockchain ternyata terbagi menjadi tiga jenis yaitu private blockchain, public blockchain dan blockchain konsorsium. Berikut penjelasan singkat dari tiap-tiap blockchain tersebut.
  • Private Blockchain
Jenis blockchain  ini memerlukan izin dari administrator jaringan. Biasanya jenis ini banyak diminati oleh suatu perusahaan yang tidak nyaman dengan pengawasan dari jaringan publik. Oleh sebab itu penggunaan private blockchain pada suatu perusahaan diaplikasikan ke dalam prosedur akuntansi dan penyimpanan data tanpa diakses ke internet publik.
  • Public Blockchain
Setiap orang yang memiliki akses internet dapat melakukan transaksi dengan menggunakan public blockchain. Tidak ada batasan pada jenis blockchain ini. Selain itu jaringan public blockchain juga memberikan insentif khusus bagi penggunanya yang memakai jenis algoritma Proof of Stake atau Proof of work. Public blockchain yang paling populer saat ini adalah Bitcoin dan Ethereum.
  • Blockchain Konsorsium
Dalam hal ini, blockchain tidak dikendalikan oleh satu perusahaan melainkan beberapa perusahaan. Dalam pelaksanaannya, tiap-tiap perusahaan memiliki administrator tersendiri yang membatasi hak pembaca pemakai dan hanya mengizinkan node-node yang terpercaya untuk bisa melakukan akses ke protokol jaringan.
Manfaat Teknologi Blockchain
Teknologi blockchain yang masih terbilang baru ini tentu memiliki banyak manfaat karena semakin diminati. Walaupun pada awalnya blockchain ini cukup meresahkan beberapa perusahaan, nyatanya penggunanya malah bertambah. Data yang ada pada jaringan blockchain dianggap lengkap, konsisten, tepat waktu  serta akurat. Karena sifatnya yang desentralisasi, teknologi ini lebih tahan terhadap kemungkinan serangan cyber. Teknologi ini juga memiliki proses yang demokratis, aman dan juga transparan sehingga dapat dilihat secara terbuka . Dalam setiap transaksi yang dilakukan tidak melibatkan pihak ketiga namun tetap dapat dipercaya karena proses transaksi sesuai dengan perintah protokol. Selain itu, semua transaksi yang ada di jaringan bersifat permanen karena tidak dapat diubah dan dihapus. Hebatnya, proses transaksi menggunakan teknologi blockchain juga dapat diproses lebih cepat dalam hitungan menit saja dan memakan biaya transaksi yang lebih rendah karena tidak adanya pihak ketiga dan biaya overhead untuk bertukar aset.

0 Responses