Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

Distosia Kelainan Alat Kandungan



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan.Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebih.Istilah distosia atau persalinan yang sulit kita pergunakan kalau tidak ada kemajuan dari persalinan.Distosia alat kandungan adalah istilah yang digunakan pada kasus tidak adanya kemajuan persalinan atau gangguan dalam proses persalinan yang disebabkan oleh adanya kelainan pada alat kandungan. Alat kandungan yang akan dibahas yaitu vulva, vagina

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian
2.      Distosia Kelainan Alat kandungan
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandai adanya hambatan kemajuan dalam persalinan. Persalinan yang normal (Eutocia) ialah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 24 jam, tanpa menimbulkan kerusakan yang berlebih.
Istilah distosia atau persalinan yang sulit kita pergunakan kalau tidak ada kemajuan dari persalinan.
Distosia Alat Kandungan
Distosia alat kandungan adalah istilah yang digunakan pada kasus tidak adanya kemajuan persalinan atau gangguan dalam proses persalinan yang disebabkan oleh adanya kelainan pada alat kandungan. Alat kandungan yang akan dibahas yaitu vulva, vagina, portio dan uterus.

A.    DISTOSIA KARENA KELAINAN ALAT KANDUNGAN
                                 I.          Vulva
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
1.      Oedema Vulva.
Pengertian
Edema (oedema) vulva adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan) pada vulva.
Penyebab
Edema bisa timbul pada waktu kehamilan. Biasanya sebagai gejala pre eklamsi akan tetapi dapat pula timbul karena sebab lain misalnya gangguan gizi atau malnutrisi atau pada persalinan yang lama. Edema dapat juga terjadi pada persalinan dengan dispoporsi sefalopelvik atau wanita mengejan terlampau lama (terus menerus), sedangkan kepala belum cukup turun. Hal itu mempersulit pemeriksaan dalam dan menghambat kemajuan persalinan yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan luas pada jalan lahir.
Diagnosa
Diagnosa Subjektif
Ibu mengatakan terjadi pembengkakan pada alat kelaminnya (vulva),sehingga timbul ketidaknyamanan pada ibu,bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur
Diagnosa Objectif
Diagnosa dapat ditegakkan dengan menginspeksi adanya pembengkakan pada daerah vulva
Penatalaksanaan
a.       Istirahat cukup
b.      Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
c.       Kalau keadaan memburuk,kemungkinan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi

2.      Kelainan Bawaan (Stenosis Vulva)
Pengertian
Stenosis vulva merupakan kelainan congenital pada vulva yang menutup sama sekali,atau dapat pula terjadi hanya orifisium uretra eksternum saja yang nampak/ penyempitan vulva/vagina atau akibat perlengketan dan parut karena peradangan atau perlukaan pada persalinan yang lalu.
Penyebab
Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang yang menyebabkan ulkus-ulkus yang sembuh dengan parut-parut yang dapat menimbulkan kesulitan.
Diagnosa
Diagnosa Subjectif
Nyeri pada daerah vulva
Diagnosa Objectif
Inspeksi : Adanya penutupan pada daerah vulva,ataupun hanya terlihat bagian orifisium uretra eksternum saja
Penatalaksanaan
Walaupun umumnya dapat diatasi dengan mengadakan episiotomi yang cukup luas namun penanganan dengan sayatan median secukupnya untuk melahirkan kepala juga dapat dilakukan.Dan biasa tindakan persalinan dengan operasi merupakan pilihan utama.
3.      Varises
Pengertian
Pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi pada vulva.Selain kelihatan kurang baik pelebaran pembuluh darah ini dapat merupakan sumber perdarahan potensial pada waktu hamil maupun persalinan.Kejadian varises ini makin meningkat pada kehamilan makin tinggi dan segera akan menghilang atau berkurang setelah persalinan.
Penyebab
·         Hal ini karena reaksi system vena pembuluh darah, seperti otot-otot di tempat lain melemah akibat hormone estrogen. Penyebab utama varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena. Pada pembuluh vena terdapat katup – katup yang berfungsi untuk menahan agar darah tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya katup pada pembuluh vena menyebabkan darah akan terus mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan membuat darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah yang disebut sebagai varises.
·         Karena factor heriditer
 Bahaya dalam kehamilan dan persalinan adalah :
·         Bila pecah akan terjadi perdarahan sedikit/banyak
·         Bila pecah dapat pula terjadi emboli udara dan bisa berakibat fatal
Diagnosa
Diagnosa Subjectif
Wanita hamil sering mengeluh melebarnya pembuluh darah di tungkai, vagina, vulva dan terjadi  wasir.
Diagnosa Objectif
Inspeksi : Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit yang berwarna ungu atau biru gelap biasa tampak seperti tali sepatu, Jika varises sudah kronik maka akan tampak pembuluh darah vena yang menyerupai jaring laba – laba (spider navy).
Penatalaksanaan
·         Kurangi konsumsi garam dan makan yang mengandung kolesterol tinggi.
·         Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc seperti gandum dan kacang kedelai (susu kedelai).
·         Perbanyak makanan dan minuman yang mengandung antioksidan tinggi seperti sayur – sayuran hijau, buah apel, wortel dan jeruk. Dianjurkan minum susu kedelai karena mengandung tinggi flavonoid yang mengandung antioksidan, vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc yang sangat bermanfaat untuk mencegah dan membantu pemulihan pembuluh darah vena.
·         Jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Jika pekerjaan anda dituntut untuk berdiri lama maka usahakan tidak diam namun sekali – sekali anda berjalan agar otot anda tidak statis (diam) dan sekali – kali anda duduk istirahat.
·         Pada saat tidur, tinggikan kaki anda, lebih tinggi dari posisi pinggul atau jantung anda. Posisi kaki yang lebih tinggi dari jantung akan memudahkan aliran darah vena kembali ke jantung.
·         Jangan memakai ikat pinggang terlampau kencang (ketat)
·         Jalan-jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah
·         Dapat diberikan obat-obatan : Venosan,Glyvenol,Venoruton,dan Varemoid.
·         Dengan beberapa pertimbangan pada kasus dengan varises vulva maupun vagina yang besar dapat dianjurkan persalinan dengan seksio sesarea.
·         Dan untuk wanita hamil dengan keluhan wasir untuk sementara dapat diatasi dengan pengobatan sampai persalinan berlangsung.Setelah persalinan berakhir,keluhan wasir berkurang sampai menghilang dan tidak memerlukan tindakan lain.

4.      Hematoma
Pengertian
Pecahnya pembuluh darah vena yang menyebabkan perdarahan,yang dapat terjadi saat kehamilan berlangsung atau yang lebih sering pada persalinan.Hematoma vulva dan vagina dapat besar,disertai bekuan darah bahkan perdarahan yang masih aktif.

Penyebab
·    Hematoma vulva disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang mengalami nekrosis akibat tekanan yang lama.
·         Kumpulan darah diluar pembuluh darah terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan dimana tidak pada tempatnya.
Pembuluh darah yang pecah menyebabkan hematoma dijaringan ikat menjadi renggang, di sekitar vulva atau ligamentum latum.
·         Hematoma vulva dapat juga terjadi karena trauma(diluar persalinan) misalnya jatuh terduduk pada tempat yang keras atau koitus kasar.


Diagnosa
Diagnosa Subyektif
·         Hematoma vulva mudah didiagnosis dengan adanya rasa nyeri perineum yang hebat dan tumbuh infeksi yang menyeluruh dengan ukuran yang bervariasi
·         Adanya keputihan yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan yang disebabkan oleh jaringan yang melapisi gumpalan hematoma dapat menghilang karena mengalami nekrosis akibat penekanan,sehingga terjadi perdarahan yang banyak.

Diagnosa Obyektif
Inspeksi           : pada kehamilan uterus akan teraba lebih besar
Palpasi             : pada kehamilan uterus lebih lunak daripada keadaan normalnya

Penatalaksaan
·         Hematoma yang besar harus dilakukan eksisi untuk mengeluarkan bekuan darah dan mengikat pembuluh darah yang pecah
·         Bila hematoma kecil resorbsi sendiri,
·         Hematoma yang terjadi pada pertolongan persalinan saat ini sudah jarang terjadi apalagi kehamilan grandemultipara sangat kurang.Bidan yang dalam pertolongan persalinan menghadapi hematoma sebaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan pertolongan yang adekuat.
  5.      Peradangan
Pengertian
Peradangan pada vulva biasa disebut dengan vulvitis
Penyebab
·         Peradangan vulva sering bersamaan dengan peradangan vagina
·         Dapat terjadi akibat infeksi spesifik, seperti sifilis, gonorea, trikomoniasis.
·         Dapat terjadi akibat infeksi non spesifik seperti : eksema,pruritus vulvae,skabie,pedikulus pubis,bartholinitis.
Diagnosa
Diagnosa subjectif
·         Mengeluh adanya keputihan (four albus)
·         Demam
·         Pada sifilis stadium II di jumpai kondiloma lata

Diagnosa Objectif
Inpeksi             : adanya keputihan dan infeksi pada vulva
Penatalaksanaan
·         Pada kehamilan,radangan tersebut harus diobati.Obat yang diberikan harus dipikirkan apakah mempunyai efek buruk terhadap anak terutama dalam proses pertumbuhan organogenensis.
·         Dalam pertolongan persalinan menghadapi peradangan sebaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan pertolongan yang adekuat.
 
6.       Kondiloma Akuminata
v  Pengertian
Merupakan pertumbuhan pada kulit selaput lendir yang menyerupai jengger ayam jago. Berlainan dengan kondiloma latum: permukaan kasar papiler, tonjolan lebih tinggi, warnaya lebih gelap. Kondiloma akuminata berbentuk seperti kembang kumis  atau cauliflower dengan ditengahnya jaringan ikat dan ditutup terutama bagian atas oleh epitel dengan hyperkeratosis. Penyakit terdapat dalam bentuk kecil dan besar, sendirian atau dalam suatu kelompok. Lokasinya ialah pada berbagai bagian vulva, pada perineum, pada daerah perianal, pada vagina dan serviks uteri. Dalam hal-hal yang terakhir ini terdapat leukorea.
 Penyebab
Kondiloma Akuminata disebabkan oleh suatu jenis virus yang banyak persamaanya dengan penyebab veruka vulgaris. Adanya leukorea oleh sebab lain mempermudah tumbuhnya virus dan kondiloma akuminata. Kelainan ini juga lebih sering ditemukan pada kehamilan karena lebih banyak vaskularisasi dan cairan pada jaringan.
 Diagnosa
 Diagnosa Subjectif
 Mengeluh mengalami keputihan

 Diagnose Objectif
Umumnya diagnosis Kondiloma Akuminata tidak sukar dibuat dan dapat dibedakan dari kondilomata lata, satu manifestasi dari sifilis.
Penatalaksanaan
·    Kondiloma Akuminata yang kecil dapat disembuhkan dengan larutan 10% podofili dalam gliseril atau dalam alcohol. Pada waktu pengobatan daerah sekitarnya harus dilindungi dengan vaselin, dan setelah beberapa jam tempat pengobatan harus dicuci dengan air dan sabun.

·    Pada Kondiloma Akuminata yang luas, terapinya terdiri atas pengangkatan dengan pembedahan atau kauterisasi. Untuk mencegah timbulnya residif, harus diusahakan kebersihan pada tempat bekas Kondiloma Akuminata, dan leukoria harus diobati. Sebaiknya diobati sebelum bersalin, banyak penulis menganjurkan insisi dengan elektrocavter atau dengan tingtura podofilin.
7.      Fistula
Pengertian
Kejadian fistula ini sudah jarang dijumpai karena persalinan kasep yang makin jarang terjadi.Fistula vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya terjadi pada waktu bersalin baik sebagai tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan.
Penyebab
Akibat tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar panggul dengan jalan lahir tulang.Tekanan lama antara kepala dan tulang panggul,menyebabkan gangguan sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan local dalam 5-10 hari lepas dan terjadi lubang. Akibatnya terjadi inkotenensia alvi. Oleh karena itu,setelah melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari kemungkinan robekan jalan lahir yang dapat menjadi fistula.

Penatalaksaan
·         Fistula kecil yang tidak disertai infeksi dapat sembuh dengan sendirinya. Fistula yang sudah tertutup merupakan kontra indikasi per vaginam.
·         Untuk menghindari terjadinya fistula postpartum,selalu di pasang daure kateter sehingga vaskularisasi jaringan yang tertekan membaik dan terhindar dari nekrosis dan fistula.
·         Operasi rekonstruksi fistula sulit dan keberhasilannya belum memuaskan.
·         Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan harus telah dirujuk pada saat mencapai garis waspada,sehinggan dapat dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat menurunkan morbilitas dan mortalitas.

                              II.          VAGINA
Kelainan yang dapat menyebabkan distosia adalah :
1.      Kelainan Vagina (Aplasia vagina)
Pengertian
Pada aplasia vagina, diintroitus vagina terdapat cekungan yang agak dangkal atau yang agak dalam.
Penyebab
Kelainan congenital,atau pertumbuhan atau pembentukan organ janin yang tidak sempurna di dalam kandungan pada masa kehamilan
Penatalaksanaan
Terapi terdiri atas pembuatan vagina baru, beberapa metode sudah dikembangkan untuk keperluan itu, operasi ini sebaiknya pada saat wanita bersangkutan akan menikah. Dengan demikian vagina dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan dapat menyempit.
2.      Stenosis Vagina Kongenital
Pengertian
Jarang terdapat , lebih sering ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina secara lengkap atau tidak lengkap pada bagian kanan atau bagian kiri. Septum lengkap biasanya tidak menimbulkan distosia karena bagian vagina yang satu umumnya cukup lebar, baik untuk koitus maupun lahirnya janin.
Septum tidak lengkap kadang-kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus dipotong dahulu.
Penyebab
Stenosis dapat terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan radang. Pada stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan dan merupakan halangan untuk lahirnya janin perlu ditimbangkan seksio ceaserea.
 3.      Tumor Vagina
Dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janin per vaginam, adanya tumor vagina bisa pula menyebabkan persalinan per vaginam dianggap mengandung terlampau banyak resiko. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor perlu dipertimbangkan apakah persalinan dapat berlangsung secara per vaginam atau diselesaikan dengan seksio sesar.
4.      Kista Vagina
Penyebab
Kista vagina berasal dari duktus gartner atau duktus muller, letak lateral dalam vagina bagian proximal, ditengah, distal di bawah orifisium urethra eksterna.Bisa berukuran kecil dan besar sehingga bukan saja mengganggu pertumbuhan namun dapat pula menyukarkan persalinan.
Penatalaksanaan
·         Kehamilan muda         : diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan
·         Dalam persalinan         : jika kecil maka tidak menghalangi turunnya
 kepala,tidak mengganggu persalinan.Setelah 3  
 bulan pasca persalinan dilakukan ekstirpasi
 tumor.Bila besar dan menghalangi turunnya
 kepala untuk mengecilkannya dilakukan   aspirasi cairan tumor.

   BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Distosia didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan 5 faktor persalinan. Salah satunya adalah distosia kelainan alat kandungan.
1.    Vulva
Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
2.    Vagina
a.       Kelainan Vagina (Aplasia vagina)
b.      Stenosis Vagina Kongenital
c.       Tumor vagina
d.      Kista vagina
 DAFTAR PUSTAKA

·           Wiknjosastro, Hanifa dkk,2005. Ilmu Kebidanan.edisi 3.cetakan 7. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
·           Padjajaran, FK. 1984. Obstetri Patologi. Bandung :Elstan offset
·           Asuhankebidanan IV Patologi. Trans Info Media, Jakarta
·           Sastrawinata, Sulaiman, dkk, 2004. ObstetriPatologi. Jakarta: EGC




Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap orang pasti menginginkan hasil penelitian/pekerjaannya sesuai dengan harapannya. Maka dari itu dibutuhkan sebuah metode penelitian untuk memproses dan menjalankannya. Metode adalah sebuah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan penelitian adalah: usaha untuk mengungkap dan menyingkap sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya. Maka dengan pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa metode penelitian adalah: sebuah cara untuk mengungkap dan menyingkap permasalahan secara sistematis dan teratur sehingga akan tercapainya hasil yang dikehendaki.
                        Penelitian ilmiah secara umum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif atau penelitian kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif.
                        Di malakalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang seputar pengertian penelitian kualitatif dan kuantitatif serta langkah-langkah yang harus ditempuh.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Kualitatif dan Kuantitatif?
2.      Bagaimana langkah-langkahnya?
3.      Apa perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif?

 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Kualitatif
1.      Pengertian Kualitatif
Kualitatif merupakan sebuah penelitian yang menekankan analisis proses dari proses berfikir secara induktif  yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.
            Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan menerangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.
            Menurut sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentative, dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu: (1) masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul laporan peneliti sama; (2) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan; dan (3) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti masalah, sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya diganti.
            Menurut Flick (2002) adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan social yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas social, dan persepsi sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami perilaku manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana pelaku memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya.
            Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1990) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata. Kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Untuk itu, tidak diperbolehkan mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi memandang sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
            Imam Gunawan menyimpulkan di dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik,  bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Penelitian menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar yang alami bukan hasil perlakuan atau manipulasi variable yang dilibatkan
 2.      Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif
Prosedur penelitian kualitatif memiliki perbedaan dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif didesain secara longgar, tidak ketat sehingga dalam pelaksanaan penelitian berpeluang mengalami perubahan dari apa yang telah direncanakan. Hal ini dapat terjadi bila perencanaan ternyata tidak sesuai dengan apa yang dijumpai di lapangan. Meskipun demikian, kerja penelitian mestilah merancang langkah-langkah kegiatan penelitian.
Imam Gunawan mengatakan di dalam bukunya “Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik”: menurut sugiono (2007) terdapat tiga tahap utama dalam penelitian kualitatif yaitu:
a.       Tahap deskripsi atau tahap orientasi ditahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya.
b.      Tahap reduksi ditahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu; dan
c.       Tahap seleksi pada tahap ini peneliti mengurai focus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang focus masalah. Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori terbaru.
Secara spesifik, ketiga tahap di atas dapat dijabarkan dalam tujuh langkah penelitian kualitatif, yaitu: (1). Identifikasi masalah (2). Pembatasan Masalah (3). Penetapan fokus masalah (4). Pelaksanaan penelitian (5). Pengolahan dan pemaknaan data (6). Pemunculan teori (7). Pelaporan hasil penelitian (Sujana, 2001).
B.     Kuantitatif
1.      Pengertian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

2.      Prosedur dan Proses Penelitian Kualitatif
Masing-masing peneliti mendefinisikan proses penelitian kuantitatif melalui aktifitas yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti yang dimulai dari masalah sampai laporan penelitian. Walaupun pada dasarnya ada perbedaan yang tidak prinsip, maka substansi proses penelitian kuantitatif terdiri dari aktivitas yang berurutan sebagai berikut:
1.      Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
2.      Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
3.      Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.
4.      Melakukan pengumpulan data penelitian.
5.      Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
6.      Mendesain laporan hasil penelitian
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti. Kemudian peneliti mendefinisi serta memformulasikan masalah penelitian dengan jelas dan sehingga mudah dimengerti. Setelah masalah penelitian diformulasikan, maka didesain rancangan penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah yang nantinya menuntun pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai dari awal sampai akhir penelitian.
Agar peneliti dapat melakukan pengumpulan data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu didesain instrument pengumpulan penelitian yang sesungguhnya merupakan seperangkat alat perekam data penelitian di lapangan. Alat ini digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data di lapangan sesuai dengan bentuk instrument itu. Hasil-hasil penelitian yang telah dihimpun kemudian dianalisis menggunakan alat analisis statistik untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, beberapa di antaranya adalah kesimpulanmelalui pengujian hipotesis Ho. Pada akhirnya, untuk dapat dimengerti, diketahui, dibaca orang lain, maka hasil penelitian tersebut didesain dalam model sistematika tertentu yang disebut dengan laporan penelitian.
C.    Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Di sini penulis akan menjelaskan perbedaan antara keduanya dengan menggunakan tabel, agar lebih mudah untuk difahami.
  NO                  
           PENELITIAN KUALITATIF
           PENELITIAN KUANTITATIF
1
Mengonstruksi realitas social, makna budaya
         Mengukur fakta yang objektif
2
Berfokus pada proses interpretasi dan peristiwa peristiwa
         Terfokus pada variable-variabel
3
         Keaslian merupakan kunci  
          Reliabilitas merupakan kunci
4
Nilai hadir dan nyata/tidak       bebas nilai
Bersifat bebas nilai
Terikat pada situasi/terikat pada konsteks
Tidak tergantung pada konteks
Terdiri atas beberapa kasus atau subjek
Terdiri atas kasus atau subjek yang banyak
Bersifat analisis tematik
Menggunakan analisis statistic
Peneliti memihak
 BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN

1.      penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian permukaan dari suatu realitalitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya
Penelitian kuantitatif adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
2.      Langkah-langkah penelitian kualitatif dan kuantitatif yaitu:
A.    Kualitatif
1)   Tahap deskripsi.
2)   Tahap reduksi.
3)   Tahap seleksi.
B.     Kuantitatif
1)   Mengeksplorasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
2)   Mendesain model penelitian dan parameter penelitian.
3)   Mendesain instrument pengumpulan data penelitian.
4)   Melakukan pengumpulan data penelitian.
5)   Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian.
6)   Mendesain laporan hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
                         Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2005)