Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

Pandangan Islam Tentang Pacaran




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Makalah ini akan membahas suatu masalah yang tidak asing di kalangan remaja yaitu “Kelola Cintamu Tanpa Pacaran” yang akan meliputi pengertian pacaran, hukum pacaran dalam islam, konsekuensi pacaran, dan hikmah dilarang pacaran.
Topik ini penting untuk dibahas mengingat hal ini sudah biasa dilakukan sebagian orang terutama sebagian besar remaja, baik yang bertujuan untuk menikah maupun hanya karena adanya berbagai alasan yang tentunya berdasarkan hawa nafsu semata. Tidak hanya itu pacaran juga banyak menimbulkan dampak negatifbaik untuk diri sendiri maupun pihak lain. Oleh karena itu penulis penulis menganggap masalah pacaran cukup penting untuk dibahas agar kita mengetahui dan memahami sesuai norma-norma dalam agama islam.
Dengan latar belakang tersebut makalah ini penulis memberi judul ” Kelola Cintamu Tanpa Pacaran”.
B.     Rumusan masalah
1.   Apa pengertian pacaran ?
2.   Bagaimana hukum pacaran dalam Islam ?
3.   Adakah konsekuensi berpacaran ?
4.   Bagaimana konsep Islam mengatur hubungan sepasang remaja yang sedang jatuh  cinta ?
5.    Apa hikmah dilarang pacaran ?
C.    Tujuan Penulisan Makalah
1.   Untuk mengetahui pengertian pacaran
2.   Untuk mengetahui hukum pacaran dalam islam
3.   Untuk mengetahui konsekuensi berpacaran
4.   Untuk mengetahui konsep islam mengatur hubungan remaja saat jatuh cinta.
5.   Mengambil hikmah dilarangnya pacaran dalam islam

BAB II
PEMBAHASAAN

A.    Pacaran
Pacaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata “pacar” yang diberi akhiran-an. Pacar itu sendiri memiliki arti kekasih atau lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta kasih. Dengan demikian pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan untuk menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan utamanya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
Dan dalam islam itu sendiri pacaran memiliki pengertian hubungan kedekatan antar dua insan manusia bukan mukhrim yang terjadi sebelum menikah. Hubungan kedekatan ini, terjadi atas persetujuan kedua pihak yang berdasarkan keinginan dan kepentingan masing-masing individu. Individu tersebut tidak berada dalam hubungan yang sah dan melakukan hal-hal yang merupakan aspek dan frase dalam Al Qur’an tentang pacaran dijelaskan dalam Surat Al- Israa ayat 32 Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
B.       Islam Melarang Pacaran
Tingkatan berpacaran yang terdapat didalamnya mengenai berbagai hal apa saja yang mereka lakukan sudah masuk kedalam hal yang dilarang oleh Allah Swt yakni mendekati zina. Hal lain yang dijadikan landasan bahwa pacaran dilarang dalam islam ialah sebagai berikut :
1.        Menahan Pandangan Pada yang Bukan Muhrimnya
Islam yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan hadist, merupakan ajaran mulia yang suci dan mensucikan manusia dari perbuatan hina. Allah Swt dalam Surat An Nur ayat 31 menjelaskan bahwa Allah telah menentukan batas-batas mengenai aurat yang dilarang untuk diperlihatkan kepada bukan muhrimnya oleh wanita,dan juga menahan pandangannya. Bagaimana mungkin dalam hal memandang saja Allah Swt menyuruh untuk tidak melakukannya terlalu lama ? apalagi pacaran yang sampai bergenggaman tangan ? Atau berbicara berdua sambil berpandang-pandangan ?
Melakukan pacaran artinya telah melakukan hal yang lebih daripada sekedar menahan pandangan. Dan sudah jelas, itu merupakan suatu hal yang salah juga merupakan perbuatan yang zalim. Mereka hanya melandaskan hawa nafsu semata dan membenarkan tindakan salah yang tetap mereka kerjakan. Sungguh orang-orang yang mengetahui bahwa pacaran itu dilarang namun masih mengerjakannnya adalah orang-orang yang nyata berlaku sombong kepada Allah Swt. Bagaimana mungkin seseorang yang telah mengetahui bahwa pacaran itu dilarang oleh Allah Swt, namun tetap saja mengerjakannya ? Ini berarti ia tidak yakin pada hukum akhirat, ia telah merasa Allah Swt bukan apa-apa karena ia berani melanggar TuhanNya. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Surat Al-A’araaf ayat 16 yaitu :
“Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.”
2.        Menjaga Kesucian
Menjaga kesucian adalah adalah hal yang paling ditekankan untuk dilaksanakan dari Allah Swt dan tidak ada satupun pacaran yang menjaga kesucian batiniah tersebut. Sesungguhnya Allah Swt telah memberikan jalan yang mulia untuk mendapatkan cinta yakni dengan menikah bukanlah dengan cara pacaran, tapi mengapa cinta itu haruslah ternodai dengan pacaran ? Allah Swt telah jelas mengatakan bahwa “dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesuciannya, sehingga Allah mencukupkan karuniaNya kepadanya”.
Pacaran telah menyalahi kodratNya. Pacaran telah melanggar aturan kesucian yang ditetapkan oleh Allah Swt, karena pacaran merupakan jalan setan yang ditujukan kepada manusia agar mereka berpaling dari kebenaran.

3.        Dilarang Menurutkan Hawa Nafsu
Alasan banyak orang berpacaran karena menurtkan hawa nafsunya semata, padahal Allah telah melarang kita untuk mengikuti hawa nafsu yang tidak berlandaskan ilmu dan membawa kita kepada jurang kesesatan.
Ketika pasangan tersebut pacaran maka mereka telah menutkan hawa nafsunya yang telah melenceng dari kebenaran walaupun hanya dengan berbicara berdua di Handphone maupun di taman yang sepi dengan tertawa lepas.
C.    Konsekuensi Pacaran
Hidup ini adalah suatu pilihan. Hanya saja setiap pilihan pasti akan ada konsekuensi yang harus diterima. Setiap pilihan juga haruslah dipikir secara matang dengan pemikiran yang jernih dan logika. Jangan sampai salah memilih yang akan berakibat pada suaru penyesalan dan kerugian.
Pada saat cinta datang dalam hidup kita sebaiknya segera memilih. Apakah harus merespon cita yang datang dalam ataukah justru sebaiknya memilih tidak menanggapinya dan menanti saat yang tepat untuk menyemainya? Adapun beberapa konsekuensi dari berpacaran yaitu :
1.      Tak fokus mengikuti pelajaran
Mengikuti pelajaran sambil pacaran atau pacaran sambil belajar. Nampaknya tidak mungkin keduannya bisa berjalan. Bukankah kita tahu bahwa susahnya membagi perhatian antara memperhatikan pacar dengan memperhatikan pelajaran. 
Konon di Jepang, intensitas penggunaan handphone bisa mempengaruhi prestas belajar di sana. Karena mereka saling menghabiskan waktu untuk telpon-telponan, maka waktu untuk belajar menjadi berkurang. Hal ini akan berdampak pada prestasi belajar  mereka yang menurun drastis.
Lain halnya dengan Singapura, ada peraturan yang cukup bagus. Disana ada hukuman bagi remaja yang kedapatan berpacaran di sekolah. Mereka akan disidang dan dipertontonkan di muka umum bahwa anak tersebut adalah melanggar hukum. Sehingga ada dua efek jera yang ditimbulkan, yakni agar ia malu dengan perbuatan yang telah ia lakukan dan agar ia merasa jera untuk tidak pacaran di sekolah kemudian harinya.
Pelajaran di sekolah sangatlah membutuhkan perhatian yang besar. Bila kita adalah seorang pelajar maka belajar merupakan tugas wajib kita sebagai pelajar. Pelajaran sekolah yang sedemikian banyak tentu tidaklah mudah untuk dikuasai. Perlu mempunyai strategi jitu untuk mengatasi itu semua. Apalagi setiap pelajaran ternyata sangat membutuhkan keseriusan, pikiran yang terang dan ketelitian.
Pelajaran haruslah menjadi yang utama, sebab jika nilai kita jelek, kita sendirilah yang merasa rugi. Pacar kita yang sok imut dan baik hati itu pun tak bisa berbuat apa-apa. Resiko bila pacaran terus menerus bisa jadi keduanya akan bernasib sama. Tidak ada rasa malu untuk berdua-duaan, sayang-sayangan dilihat orang, padahal baju seragam SMA masih menempel .
Bisa jadi itu hanya kepalsuan saja, karena ada sesuatu dari diri kita, atau hanya ingin mengambil keuntungan dari hubungan cinta yang sedang kita jalani. Pikiran kamu akan tersita dengan kesibukan menyemai cinta bersamanya.
2.      Masa Muda Menjadi Gelisah
Masa muda yang indah adalah masa muda yang penuh dengan keberkahan. Hidup berkah di bawah petunjuk islam. Di ridhai oleh Allah dan sesuai dengan sunnah nabi. Hidup akan menjadi tenang, nyaman, dan tidak tergesa-gesa. Hati menjadi penuh dengan kedamaian, tidak akan pernah merasa gelisah.
Sementara itu, bila masa muda kita diisi dengan dosa, khawatirnya jika kita selalu merasa gelisah. Di masjid tidak akan betah, ikut pengajian uga tidak mau. Selalu saja dikejar-kejar oleh berbagai persoalan hidup. Ada perasaan ingin bertaubat atas apa yang telah diperbuat tetapi selalu gagal dengan kondisi sekitar. Dosa yang sudah menggunung susah untuk diluruskan. Kembalilah kepada islam kembali kepada Allah yang Maha Pengampun Dosa.
3.      Menambah Musuh
Mengapa bisa menambah musuh ? Karena dengan berakhirnya pacaran maka tentu saja mantan pacar menjadi sosok yang dibenci. Apalagi bila putusnya karena adanya kasus pendahuluan. Adanya pihak ketiga, perselingkuhan, dan berbagai persoalan lainnya. Mantan pacar akan menjadi musuh luar biasa. Dongkol bukan main kalau melihat wajahnya. Akhirnya dia menjadi musuh, tidak malah jadi teman. Berbeda dengan konsep pertemanan dan persahabatan. Sama sekali tidak ada istilah mantan teman, maupun mantan sahabat. Kalau berteman ya untuk selamanya.
Semakin banyak pacar kamu, maka semakin banyak pula mantan kamu. Kalau mantannya sudah banyak. Bisa jadi musuhpun bertambah banyak. Kita akan dikenal sebagai cowok atau cewek yang suka gont-ganti pacar. Sejak SMP sudah mulai pacaran, bayangkan kalo nikah umur 30-an, sudah berapa banyak mantan yang bergelimpangan di jalan pacaran.
Berbeda dengan pertemanan dan persahabatan. Teman seribu masih bisa dikatakan sedikit, musuh satu sudah merasa kebanyakan. Kita selalu membutuhkan teman,semakin banyak teman kita,maka akan semakin berwarna hidup kita. Tak perlu ada kata cinta yang membual, tak perlu beradegan mesra mengundang dosa, hanya sebuah pertemanan yang saling menjaga hati dan perasaan.
D.    Konsep Islam Mengelola Hubungan Sepasang Remaja yang Sedang Jatuh Cinta
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”(QS.Al- Imran ayat : 14)
Surat diatas menjelaskan bahwa sanya sudah dijelaskan bahwa dalam diri manusia telah ditanamkan benih-benih cinta yang bisa tumbuh sewaktu-waktu ketika menemukan kecocokan jiwa. Islam tidak melarang adanya cinta, karena semua itu di luar kendali manusia.
Agama Islam juga tidak melarang seseorang untuk berkasih dan bercinta, hal ini merupakan naluri manusia. Namun, Islam menghendaki cinta yag menjaga kesucian dan ketulusan, sehingga ditetapkan pedoman yang harus ditaati agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan.
Konsep islam mengatur hubungan antara sepasang remaja yang di mabuk cinta disunnahkan untuk segera menghalalkan hubungan mereka dengan cara menikah jika sudah siap untuk berumah tangga. Dan calon suami mampu membayar mahar dan menafkahinya. Adapun prosedur bagi laki-laki yang bersungguh-sungguh ingin meminang wanita agar lebih mengenal dan mengetahui perilakunya, seperti berikut :
Ø  Mengirimkan delegasi untuk menyelidiki pasangannya dengan syarat delegasi tersebut adil, dapat dipercaya, satu mahram dengan calon yang akan diselidiki.
Ø  Berbicang, duduk bersama namun harus disertai mahramnya (seperti adik, kakak, teman maupun sahabatnya.)
Ø  Tidak ada keraguan maupun prasangka akan ditolaknya lamaran.
Selain ada langkah diatas nabi Muhammad Saw, memberikan cara bagi seseoranng yang hendak memilih pasangannya, yaitu mendahulukan pertimbangan keberagaman dibanding motif kekayaan, keluarga maupun kecantikan dan ketampannan.
Adapun bagi para remaja yang belum siap untuk menapaki jenjang menikah dan ingin menguasai diri agar tidak terkena dosa maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan yakni :
ü   Lebih Giat Menyibukkan Diri
Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ                          
Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”
ü   Bayangkan Kekurangan Si Dia
Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman.Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya. Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.” Semoga Allah memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
ü   Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”
Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.
ü   Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
E.     Hikmah Dilarangnya Pacaran dalam Islam
1.     Cinta adalah perasaan suci yang seharusnya dijaga kesuciannya yakni dengan menempuh jalan yang benar yaitu menikah. Pacaran hanya akan mengotori cinta itu sendiri dengan kegiatan haram yang dilakukan oleh dua insan manusia karena berlandaskan hawa nafsu yang membawa pada keburukan. Dengan melakukan pernikahan, maka tidak ada lagi batas atau aturan yang membelenggu untuk dapat bersatu atas dua insan manusia yang saling mencintai. Aturan kesucian yang dijaga oleh insan manusia akan memberikan dampak yang sangat kuat dari sisi psikologis para pencinta untuk terus bersama selama-lamanya dijalan kebenaran. Cinta yang suci tersebut terus terjaga kesuciannya dalam jalan yang benar. Yakni jalan dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. dalam al-Qur’an :
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (An-Nisa ayat 1)
Menikah adalah salah satu aturan yang membuka jalan kesucian untuk tahap selanjutnya. Setiap ayat yang disebutkan dalam al-qur’an selalu menggunakan kata isteri untuk kedekatan hubungan antara pria dan wanita yang bukan muhrim. Karena Allah telah menegaskan bahwa, hubungan kedekatan antar pria dan wanita yang bukan muhrimnya hanya boleh terjalin dalam hubungan pernikahan. Diakhir ayat, Allah mengatakan, “sesungguhnya Allah sesalu menjaga dan mengawasi kamu”. Allah senantiasa melihat apa yang kita lakukan bahkan apa yang terbesit dihati. Maka tetaplah diajalan kesucian cinta, yakni menikah. Pacaran haran dalam islam.
2.   Memberikan kekuatan pada hati manusia untuk setia. Ketika yang dicinta begitu mudah didapatkan maka begitu mudah pula dilepaskan. Kesetian menjadi tanda tanya besar yang tidak mungkin bisa dijaga. Kesetiaan adalah hal yang paling ditekankan oleh Allah Swt. bukankah raslullah bersabda bahwa “hal yang halal untuk dilakukan tapi paling dibenci oleh Allah adalh cerai”. Dari sabda rasulullah ini, sebenarnya telah mengajarkan kepada kita bahwa Allah, sangat menekankan kesetian terhadap pasangan hidup setelah menikah. Tetapi, pacaran telah merusak kekuatan tersebut. Pacaran telah memberikan ruang terbuka untuk ketidaksetiaan. Pacaran telah merusak kesetiaan pada pasangan pernikahan. Bahkan, jika pacar kita tersebut beberapa bulan kemudian, menjadi pasangan hidup kita, maka sesungguhnya, tela lemahlah kekuatan itu, karena telah diawali oleh tindakan yang melenceng dari jalan kebenaran. Ketika jalan kebenaran itu dijaga, maka kuatlah setia, tetapi jika telah dilanggar pada awalnya maka telah lemahlah setia. Allah telah menciptakan aturan demi kebahagiaan manusia itu sendiri. Demi, terjaganya bumi ini dari kehancuran. Bumi ini tercipta dengan aturan yang benar oleh Allah, maka ia terus bertahan, seperti itu pula aturan yang ditetapkan oleh manusia. Dan ketika manusia tersebut membangkang, maka rusaklah tatanan kehidupan.
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang(Yusuf ayat 53)
Pacaran yang berasal dari nafsu yang menyuruh kepada kejahatan sepantasnyalah kita untuk menghindarinya, walaupun telah terlaksana, maka bertobatlah, sungguh Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.
3.   Mempertahankan manusia untuk senantiasa bertindak dijalan kebenaran dan mencegahnya lemah karena perasaan. Perasaan lemah setiap insan manusia akan menuntun mereka pada jalan yang salah.
“Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.”(Al-Baqarah ayat 147)
Pacaran itu, sebagian orang menganggapnya memiliki hal positif didalamnya, padahal sesungguhnya itu adalah keraguan dari hal-hal yang salah untuk dibenarkan. Allah Swt. telah dengan jelas berkata bahwa kebenaran itu hanya datang dariNya, bukan dari pemikiranmu sendiri yang hanya berlandaskan hawa nafsu.
Senantiasa berada dijalan kebenaran , maka akan selalu terjaga untuk tidak melanggar aturan. Tidak melanggar aturan akan memperbesar kemungkinan untuk menggapai surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya.

  
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan Kelola Cintamu Tanpa Pacaran, dapat penulis simpulkan sebagai berikut  :
1.  Dalam islam, pacaran memiliki pengertian hubungan kedekatan antar dua insan  manusia bukan mukhrim yang terjadi sebelum menikah.
2.  Pacaran adalah hal yang dilarang dalam islam karena mendekati zina,tidak menjaga pandangan,tidak menjaga kesucian,dan menurutkan hawa nafsu yang tidak berlandaskan pengetahuan ilmu.
3.  Konsep Islam megelola hubungan sepasang remaja yang sedang jatuh cinta yaitu prosedur yang dibenarkan bagi laki-laki yang sungguh-sungguh berkeinginan meminang seorang wanita :
v Mengirim delegasi untuk menyelidiki  masing-masing pasangannya, dengan syarat delegasi tersebut harus adil, dapat dipercaya dan satu mahram atau satu jenis dengan calon yang diselidiki.
v Berbincang-bincang, duduk bersama namun harus disertai dengan mahramnya.
v Tidak ada keraguan atau prasangka akan ditolaknya lamarannya.
Dan bagi remaja yang belum siap untuk menikah yaitu :
v Lebih giat menyibukkan diri
v Ikhlas dalam beribadah
v Menghindari nyanyian dan fil bernuansa percintaan
Orang-orang yang pacaran termaksud orang-orang yang melanggar perintah Allah dan rasulNya adalah orang-orang yang zalim. Dan tempat kembali orang-orang yang zalim adalah neraka. Maka, orang-orang yang pacaran tempat kembalinya ialah neraka, kecuali mereka yang bertobat dan memohon ampunan Allah, sungguh Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.

 B.     Saran
1.    Bagi para remaja pada umumnya, “Pegang terus etika pergaulan dalam keseharian sesuai dengan syariat agama.”
2.    Bagi para remaja Islam yang sedang jatuh cinta dan sudah berkeinginan  menikah, “Lakukan ta’aruf Islami lalu (Khitbah) dan segeralah menikah.”
3.  Jangan melakukan pacaran, karena pacaran hanya akan menuntunmu kejalan bukan kebenaran yang pada akhirnya akan membuka jalan lebar bagimu untuk menemui neraka.

                          
DAFTAR PUSTAKA

  •  SODIQ, BURHAN. 2010. “KARENA CINTA HARUS MEMILIH”, SOLO, GAZZAMEDIA
  •   Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta : Balai Pustaka, 2005.

Bab 4 Manusia dan cinta kasih




Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.

3 unsur tentang cinta:
1.keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.

3 tingkatan tentang cinta :
1.      Cinta kepada Tuhan, karena tanpa-Nya kita tidak ada dibumi ini dan karena cinta-Nya juga kita dapat hadir hingga kini.
2.      Cinta kepada Orangtua, tanpa cinta dari kedua orangtua kita. Kita tak dapat lahir didunia ini.
3.      Cinta kepada teman dan teman special dalam hidup kita

Pertama, 3 unsur dalam cinta segitiga

Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain pada partnernya.
Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama sisi, seperti nyata pada gambar berikut:

Ini merupakan pendapat dari pihak atau gereja katolik;
a. Setiap perkawinan harus didasar kanpada cinta, artinya, “I for you” totally, without “you for me”, aku untuk kamu sehabis-habisnya, tanpa kamu untuk aku. Untuk itu periksalah calonmu secara cermat. Kalau calonmu lebih banyak “I for you”nya, malah sangat tipis “you for me”nya, nikahilah dia. Tetapi kalau calonmu itu tebal kedagingannya (=prinsip kenikmatan, suka mereguk keuntungan dari orang lain, dan “buta”, sehingga mudah salah pilih orang) lebih tebal dari pada kerohaniannya (=mata batinnya tajam dan prinsip korban diri bagi kekasihnya), jangan nekat menikahinya.
b. Semua agama melarang kawin beda agama. Hukum Gereja Katolik (c.1086, 1142) “Perkawinan beda agama tidaklah sah, kecuali ada ijin uskup”. Alasan gereja Katolik, bukan karena pihak lain itu kafir dan akan membawamu ke neraka, tetapi karena perbedaan paham mengenai dua hal, cinta dan perkawinan. Jangan-jangan paham cintanya itu “you for me” (kamu untuk aku), dan paham perkawinannya membolehkan poligami dan cerai-kawin. Namun walaupun beda agama, kalau sepaham dalam dua hal itu, uskup akan mengijinkannya.
c. Perkawinan beda agama dalam gereja katolik membolehkan pihak non-katolik tetap memeluk agamanya sendiri, namun pihak non katolik harus mengijinkan anaknya dibaptis Katolik. Kalau demikian, perkawinan boleh diberkati dan diakui sah oleh gereja.


Berikutnya pendapat dari pihak Kristen;
a. Menurut Alkitab kalau “terang” dan ”gelap” itu tak bisa menyatu, ”Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
b. 2 Korintus 6:14-15, Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaa napaka hterdapat antara kebenaran dankedurhakaan? Atau bagaimanakh terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Selanjutnya menurut perspektif dari agama islam;
Ulama Nahdlatul Ulama (NU) telah menetapkan fatwa terkait nikah beda agama. Fatwa itu ditetapkan dalam Muktamar ke-28 di Yogyakarta pada akhir November 1989. Ulama NU dalam fatwanya menegaskan bahwa nikah antara dua orang yang berlainan agama di Indonesia hukumnya tidak sah. Majelis Tarjih danTajdid PP Muhammadiyah juga telah menetapkan fatwa tentang pernikahan beda agama. Secara tegas, ulama Muhammadiyah menyatakan bahwa seorang wanita Muslim dilarang menikah dengan pria non-Muslim. Hal itu sesuai dengan surat al-Baqarah ayat 221. "Berdasarkan ayat tersebut, laki-laki Mukmin juga dilarang nikah dengan wanita non-Muslim dan wanita Muslim dilarang walinya untuk menikahkan dengan laki-laki non-Muslim," ungkap ulama Muhammadiyah dalam fatwanya.

Ayat tentang cinta menurut agama kristen
Cinta adalah pencipta keindahan terhebat. (1Tim. 2:9-10)
Cinta adalah suatu wujud keinginan; dalam niat dan tindakan. (1Yoh. 3:18)
Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu. (1Kor. 13:3)
Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat. (Rm. 8:28)
Cinta membuat segala sesuatu menjadi ringan. (Mat. 11:28)
Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban. (Mat. 11:30)

Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

Macam-macam cinta kasih dari orangtua:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Contoh-contoh tentang kasih sayang:
1. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
2. Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
3. Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
4. Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.

Puisi kemesraan
KEMESRAAN

Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.

Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.

Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.

Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.

Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

Pengertian Belas Kasihan
Belas kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.

2. Cara Menumpahkan Belas Kasihan
Cara-cara menumpahkan belas kasih:
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. Ada yang memberikan pakaian, makakanan dll.

Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.

Konsep Teori Penuaan


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Gerontologi, studi ilmiah tentang  efek penuaan dan penyakit yang berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi aspek biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan. Perawat yang merencanakan dan memberikan perawatan pada orang diusianya yang telah lanjut mendukung dan mengembangkan teori yang menjadi dasar untuk asuhan keperawatan selama tahap akhir kehidupan ini.
Sejak awal manusia telah berusaha menjelaskan bagaimana dan mengapa terjadi penuaan, namun tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan proses penuaan. Setiap orang akan mengalami Penuaan, tetapi penuaan pada setiap individu akan berbeda tergantung faktor herediter, stresor lingkungan, dan sejumlah besar faktor yang lain. Walaupun tidak ada satu teori yang dapat menjelaskan peristiwa fisik, psikologis, dan peristiwa sosial yang kompleks yang terjadi dari waktu ke waktu, suatu pemahaman dari penelitian dan teori-teori yang dihasilkan sangant penting bagi perawat untuk membantu orang lanjut usia memelihara kesehatan fisik dan psikis yang sempurna.
Teori-teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi biasanya dikelompokkan kedalam dua kelompok besar, yaitu teori biologis dan psikosoaial. Penelitian yang terlibat dengan jalur biologi telah memusatkan perhatian pada indikator yang dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat seluler, sedangkan ahli teori psikososial mencoba untuk menjelaskan bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan dengan kepribadian dan perilaku.
B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, yang menjadi fokus pembahasan dari penulisan makalah ini adalah bagaimana penjelasan mengenai teori-teori penuaan

C.  Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan lebih mendetail lagi mengenai mata kuliah keperawatan komunitas 2 khusus nya untuk materi tentang teori-teori penuaan.
D.  Tujuan Khusus
1)   Untuk mengetahui tentang teori biologis dan macam-macam teori yang ada didalamnya.
2)   Untuk mengetahui tentang teori psikososial dan macam-macm teori yang ada didalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Penuaan
Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994)
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan. Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memeperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes, 1994)
Proses menua bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup manusia, yaitu; bayi, kanak-kanak, dewasa, tua, dan lanjut usia. Orang mati bukan karena lanjut usia tetapi karena suatu penyakit, atau juga suatu kecacatan. Akan tetapi proses menua dapat menyebabkan berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam  maupun dari  luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia.
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapain puncak maupun menurunnya
B. Teori-Teori Penuaan
A.  Teori Biologis
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian. Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dan melawan penyakit. Seiring dengan brekembangnya kemampuan kita untuk menyelidiki komponen-komponen yang kecil dan sangat kecil, suatu pemahaman tantang hubungan hal-hal yang memengaruhi penuaan ataupun tentang penyebab penuaan yang sebelumnya tidak diketahui, sekarang telah mengalami peningkatan. Walaupun bukan suatu definisi penuaan, tetapi lima karakteristik penuaan telah dapat diidentifikasi oleh para ahli. Teori biologis juga mencoba untuk menjelaskan mengapa orang mengalami penuaan dengan cara berbeda dari waktu kewaktu dan faktor apa yang memengaruhi umur panjang, perlawanan terhadap organisme, dan kematian atau perubahan seluler. Suatu pemahaman tentang perspektif biologi dapat memberikan pengetahuan kepada perawat tentang faktor resiko spesifik dihubungkan dengan penuaan dan bagaimana orang dapat dibantu untuk meminimalkan atau menghindari resiko dan memaksimalkan kesehatan.
1)   Teori Radikal Bebas
Radikal bebas adalah produk metabolisme seluler yang merupakan bagian molekul yang sangat reaktif. Molekul ini memiliki muatan ekstraseluler kuat yang dapat menciptakan reaksi dengan protein, mengibah bentuk dan sifatnya, molekul ini juga dapat bereaksi dengan lipid yang berada dalam membran sel, mempengaruhi permeabilitasnya atau dapat berikatan dengan organel sel. Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan karena terjadinya akumulasi kerusakan irreversibel akibat senyawa pengoksidasi. Dimana radikal bebas dapat terbentuk dialam, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein.
2)   Teori Genetika
Teori sebab akibat menjelaskan bahwa penuaan terutama disebabkan oleh pembentukan gen dan dampak lingkungan pada pembentukan kode genetik. Menurut teori genetike, penuaan adalah suatu proses yang secara tidak sadar diwariskan yang berjalan dari waktu ke waktu untuk mengubah sel atau struktur jaringan. Dengan kata lain, perubahan rentang hidup dan panjang usia telah ditentukan sebelumnya. Teori genetika terdiri dari teori asam deoksiribonukleat (DNA), teori krtepatan dan kesalahan, mutasi somatik, dan teori glikogen. Teori-teori ini menyatakan bahwa proses replikasi pada tingkatan seluler menjadi tidak terartur karena adanya informasi tidak sesuai yang diberikan dari inti sel. Molekul DNA menjadi bersilangan (crosslink) denga unsur yang lain sehingga mengubah informasi genetik. Adanya crosslink ini mengakibatkan kesalahan pada tingkat seluler yang akhirnya mengakibatkan sistem dan organ tubuh gagal untuk berfungsi. Bukti yang mendukung teori-teori ini termasuk perkembangan radikal bebas, kolagen, dan lipofusin. Selain itu, peningkatan frekuensi kanker dan penyakit autoimun yang dihubungkan dengan bertambahnya umur menyatakan bahwa mutasi atau kesalahan terjadi pada tingkat molekular dan selular.
3)   Teori Cross Link
Teori crosslink dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen dan elastin, komponen jaringan ikat, membentuk senyawa yang lama meningkatkan rigiditas sel, crosslink diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan aenyawa antara molekul-molekul yang normalnya terpisah atau secara singkatnya sel-sel tua atau usang, reaksi kimianya menyebakan kurang elastis dan hilangnya fungsi. Contoh crosslink jaringan ikat terkait usia meliputi penurunan kekuatan daya rentang dinding arteri, tanggalnya gigi, tendon kering dan berserat.
4)   Teori Wear and Tear
Teori ini mengusulkan bahwa akumulasi sampah metabolik atau zat nutrisi dapat merusak sintesis DNA, sehingga mendorong malfungsi molekular dan akhirnya malfungsi organ tubuh. Pendukung teori ini percaya bahwa tubuh akan mengalami kerusakan berdasarkan suatu jadwal.
Radikal bebas adalah contoh dari produk sampah metabolisme yang menyebabkan kerusakan ketika akumulasi terjadi. Radikal bebas dengan cepat dihancurkan oleh sistem enzim pelindung pada kondisi normal. Beberapa radikal bebas berhasil lolos dari proses perusakan ini dan berakumulasi didalam struktur biologis yang penting, saat itu kerusakan organ terjadi.
Karena laju metabolisme terkait secara langsung pada pembentukan radikal bebas, sehingga ilmuwan memiliki hipotesis bahwa tingkat kecepatan produksi radikal bebas berhubungan dengan penentuan waktu rentang hidup. Pembatasan kalori dan efeknya pada perpanjangan rentang hidup mungkin berdasarkan pada teori ini. Pembatasan kalori telah terbukti dapat meningkatkan masa hidup pada tikus percobaan. Sepanjang masa hidup, tikus-tikus tersebut telah mengalami penurunan angka kejadian kemunduran fungsional, dan mengalami lebih sedikit kondisi penyakit yang berkaitan dengan peningkatan umur, berkurangnya kemunduran fungsional tubuh, dan menurunnya insidensi penyakit yang berhubungan dengan penuaan.
5)   Teori Imunitas
Teori imunitas menggambarkan suatu kemunduran dalam sistem imun yang berhubungan dengan penuaan. Ketika orang bertambah tua, pertahanan mereka terhadap organisme asing mengalami penurunan, sehingga mereka lebih rentan untuk menderita berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi. Seiring dengan berkurangnya fungsi sistem imun, terjadilah peningkatan dalam respons autoimun tubuh. Ketika orang mengalami penuaan, mereka mungkin mengalami penyakit autoimun seperti artritis reumaoid dan alergi terhadap makanan dan faktor lingkungan yang lain. Penganjur teori ini sering memusatkan pada peran kelenjar timus. Berat dan ukuran kelenjar timus menurun seiring dengan bertambahnya umur, seperti halnya kemampuan tubuh untuk diferensiasi sel T. karena hilangnya diferensiasi sel T, tubuh salah mengenali sel yang tua dan tidak beraturan sebagai benda asing dan menyerangnya. Pentingnya pendekatan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan terhadap npelayanan kesehatan, terutama pada saat penuaan terjadi tidak dapat diabaikan. Walaupun semua orang memerlukan pemeriksaan rutin untuk memastikan deteksi dini dan perawatan seawal mungkin, tetapi pada orang lanjut usia kegagalan melindungi sistem imun yang telah mengalami penuaan melalui pemeriksaan kesehatan ini dapat mendorong ke arah kematian awal dan tidak terduga. Selain itu, program imunisasi secara nasional untuk mencegah kejadian dan penyebaran epidemi penyaki, seperti pneumonia dan influenza diantara orang lanjut usia juga mendukung dasar teoritis praktik keperawatan.
6)   Teori Neuroendokrin
Diskusi sebelumnya tentang kelenjar timus dan sistem imun serta interaksi antara sistem saraf dan sistem endokrin menghasilkan persamaan yang luar biasa. Pada kasus selanjutnya para ahli telah memikirkan bahwa penuaan terjadi oleh karena adanya suatu perlambatan dalam sekresi hormon tertentu yang mempunyai suatu dampak pada reaksi yang diatur oleh sistem saraf. Hal ini lebih jelas ditunjukkan dalam kelenjar hipofisis, tiroid, adrenal, dan reproduksi.
Salah satu area neurologis yang mengalami gangguan secara universal akibat penuaan adalah waktu reaksi yang diperlukan untuk menerima, memproses, dan bereaksi terhadap perintah. Dikenal sebagai perlambatan tingkah laku, respon ini kadang-kadang diinterpretasikan sebagai tindakan melawan, ketulian, atau kurangnya pengetahuan. Pada umumnya, sebenarnya yang terjadi bukan satupun dari hal-hal tersebut, tetapi orang lanjut usia sering dibuat untuk merasa seolah-olah mereka tidak kooperatif atau tidak patuh. Perawat dapat memfasilitasi proses pemberian perawatan dengan cara memperlambat instruksi dan menunggu respon mereka.
7)   Riwayat Lingkungan
Menurut teori ini, faktor-faktor di dalam lingkungan (misalnya karsinogen dari industri, cahaya matahari, trauma dan infeksi) dapat membawa perubahan dalam proses penuaan. Walaupun faktor-faktor ini diketahui dapat mempercepat penuaan, dampak dari lingkungan lebih merupakan dampak sekunder dan bukan merupakan faktor utama dalam penuaan. Perawat dapat mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang dampak dari aspek ini terhadap penuaan dengan cara mendidik semua kelompok umur tentang hubungan antara faktor lingkungan dan penuaan yang dipercepat. Ilmu pengetahuan baru mulai untuk mengungkap berbagai faktor lingkungan yang dapat memengaruhi penuaan.
C.  Teori Psikososiologis
Teori psikososialogis memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini, perubahan sosiologis atau nonfisik dikombinasikan dengan perubahan psikologis.
Masing-masing individu, muda, setengah baya, atau tua adalah unik dan memiliki pengalaman, melalui serangkaian kejadian dalam kehidupan, dan melalui banyak peristiwa. Salama 40 tahun terakhir, beberapa teori telah berupaya untuk menggambarkan bagaimana perilaku dan sikap pada awal tahap kehidupan dapat memengaruhi reaksi manusia sepanjang tahap akhir hidupnya. Pekerjaan ini disebut proses “penuaan yang sukses” contoh dari teori ini termasuk teori kepribadian.
1)   Teori Kepribadian
Kepribadian manusia adalah suatu wilayah pertumbuhan yang subur dalam tahun-tahun akhir kehidupannya yang telah merangsang penelitian yang pantas dipertimbangkan. Teori kepribadian menyebutkan aspek-aspek pertumbuhan psikologis tanpa menggambarkan harapan atau tugas spesifik lansia. Jung mengembangkan suatu teori pengembangan kepribadian orang dewasa yang memandang kepribadian sebagai ektrovert atau introvert ia berteori bahwa keseimbangan antara keddua hal tersebut adalah penting kesehatan. Didalam konsep intoritas dari Jung, separuh kehidupan manusia berikutnya digambarkan dengan memeiliki tujuannya sendiri yaitu untuk mengembangkan kesadaran diri sendiri melalui aktivitas yang dapat merefleksikan diri sendiri.
2)   Teori Tugas Perkembangan
Beberapa ahli teori sudah menguraikan proses maturasi dalam kaitannya dengan tugas yang harus dikuasai pada tahap sepanjang rentang hidup manusia. Hasil penelitian Ericson mungkin teori terbaik yang dikenal dalam bidang ini. Tugas perkembangan adalah aktivitas dan tantangan yang harus dipenuhi oleh seseorang pada tahap-tahap spesifik dalam hidupnya untuk mencapai penuaan yang sukses. Erickson menguraikan tugas utama lansia adalah mampu melihat kehidupan seseorang sebagai kehidupan yang dijalani dengan integritas. Pada kondisis tidak adanya pencapaian perasaan bahwa ia telah menikmati kehidupan yang baik, maka lansia tersebut beresiko untuk disibukkan dengan rasa penyesalan atau putus asa. Minat yang terbaru dalam konsep ini sedang terjadi pada saat ahli gerontologi dan perawat gerontologi memeriksa kembali tugas perkembanagn lansia.
3)   Teori Disengagement
Teori disengagement (teori pemutusan hubungan), dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1960-an, menggambarkan proses penarikan diri oleh lansia dari peran bermasyarakat dan tanggung jawabnya. Menurut ahli teori ini, proses penarikan diri ini dapat diprediksi, sistematis, tidak dapat dihindari, dan penting untuk fungsi yang tepat dari masyarakat yang sedang tumbuh. Lansia dikatakan bahagia apabila kontak sosial telah berkurang dan tanggung jawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda. Manfaat pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar ia dapat menyediakan waktu untuk merefleksikan pencapaian hidupnya dan untuk menghadapi harapan yang tidak terpenuhi, sedangkan manfaatnya bagi masyarakat adalah dalam rangka memindahkan kekuasaan generasi tua pada generasi muda.
Teori ini banyak menimbulkan kontroversi, sebagian karena penelitian ini dipandang cacat dan karena banyak lansia yang menentang “postulat” yang dibangkitkan oleh teori untuk menjelaskan apa yang terjadi didalam pemutusan ikatan atau hubungan. Sebagai contoh, dibawah kerangka kerja teori ini, pensiun wajib menjadi kebijakan sosial yang harus diterima. Dengan meningkatnya rentang waktu kehidupan alami, pensiun pada usia 65 tahun berarti bahwa seorang lanjut usia yang sehat dapat berharap untuk hidup 20 yahun lagi. Bagi banyak individu yang sehat dan produktif, prospek diri suatu langkah yang lebih lambat dan tanggung jawab yang lebih sedikit merupakan hal yang tidak diinginkan. Jelasnya, banyak lansia dapat terus menjadi anggota masyarakat produktif yang baik sampai mereka berusia 80 sampai 90 tahun.
4)   Teori Aktivitas
Lawan langsung dari teori disengagement adalah teori aktivitas penuaan, yang berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif. Havighurst yang pertama menulis tentang pentingnya tetap aktif secara sosial sebagai alat untuk penyesuaian diri yang sehat untuk lansia pada tahun 1952. Sejak saat itu, berbagai penelitian telah memvalidasi hubungan positif antara mempertahankan interaksi yang penuh arti dengan oranglain dan kesejahteraan fisik dan mental orang tersebut. Gagasan pemenuhan kebutuhan seseorang harus seimbang dengan pentingnya perasaan dibutuhkan oleh orang lain. Kesempatan untuk turut berperan dengan cara yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya adalah suatu komponen kesejahteraan yang penting bagi lansia. Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya fungsi peran pada lansia secara negatif memengaruhi kepuasan hidup. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan pentingnya aktivitas mental dan fisik yang berkesinambungan untuk mencegah kehilangan dan pemeliharaan kesehatan sepanjang masa kehidupan manusia.
5)   Teori Kontinuitas
Teori kontinuitas, juga di kenal sebagai suatu teori perkembangan, merupakan suatu kelanjutan dari dua teori sebelumnya dan mencoba untuk menjelaskan dampak kepribadian pada kebutuhan untuk tetap aktif atau memisahkan diri agar mencapai kebahagiaan dan terpenuhinya kebutuhan di usia tua. Teori ini menekankan pada kemampuan koping individu sebelumnya dan kepribadian sebagai dasar untuk memprediksi bagaimana seseorang akan dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat penuaan. Ciri kepribadian dasar dikatakan tetap tidak berubah walaupun usianya telah lanjut. Selanjutnya, ciri kepribadian secara khas menjadi lebih jelas pada saat orang tersebut bertambah tua. Seseorang yang menikmati bergabung dengan orang lain dan memiliki kehidupan sosial yang aktif akan terus menikmati gaya hidupnya ini sampai usianya lanjut. Orang yang menyukai kesendirian dan memiliki jumlah aktivitas yang terbatas mungkin akan menemukan kepuasan dalam melanjutkan gaya hidupnya ini. Lansia yang terbiasa memiliki kendali dalam membuat keputusan mereka sendiri tidak akan dengan mudah menyerahkan peran ini hanya karena usia mereka yang telah lanjut. Selain itu, individu yang telah melakukan manipulasi atau abrasi dalam interaksi interpersonal mereka selama masa mudanya tidak akan tiba-tiba mengembangkan suatu pendekatan yang berbeda didalam masa akhir krhidupannya.
Ketika perubahan gaya hidup dibebankan pada lansia oleh perubahan sosial-ekonomi atau faktor kesehatan, permasalahan mungkin akan timbul. Kepribadian yang tetap tidak diketahui selama pertemuan atau kunjungan singkat kadang-kadang dapat menjadi fokal dan juga menjadi sumber kejengkelan ketika situasi mengharuskan adanya suatu perubahan didalam pengaturan tempat tinggal. Keluarga yang berhadapan dengan keputusan yang sulit tentang perubahan pengaturan tempat tinggal untuk seorang lansia sering memerlukan banyak dukungan. Suatu pemahaman tentang pola kepribadian lansia sebelumnya dapat memberikan pengertian yang lebih diperlukan dalam proses pengambilan keputusan ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994)
Menua merupakan proses yang dapat dilihat sebagai sebuah kontinum kejadian dari lahir sampai meninggal (Ignativicus, Workman, Mishler, 1999).
Proses penuaan dapat ditinjau dari aspek biologis, sosial dan psikologik. Teori-teori biologik sosial dan fungsional telah ditemukan untuk menjelaskan dan mendukung berbagai definisi mengenai proses menua.
Dan pendekatan multi disiplin mengenai teori penuaan, perawat harus memiliki kemampuan untuk mensintesa berbagai teori tersebut dan menerapkannya secara total pada lingkungan perawatan klien usia lanjut termasuk aspek fisik, mental/emosional dan aspek-aspek sosial. Dengan demikian pendekatan eklektik akan menghasilkan dasar yang baik saat merencanakan suatu asuhan keperawatan berkualitas pada klien lansia. 
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur, pengembangan, panjang usia dan kematian. Perubahan-perubahan dalam tubuh termasuk perubahan molekular dan seluler dalam sistem organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara adekuat dan melawan penyakit.
Teori psikososialogis memusatkan perhatian pada perubahan sikap dan perilaku yang menyertai peningkatan usia, sebagai lawan dari implikasi biologi pada kerusakan anatomis. Untuk tujuan pembahasan ini, perubahan sosiologis atau nonfisik dikombinasikan dengan perubahan psikologis.
B. Saran
Masa tua adalah sesuatu yang akan dan harus dihadapi oleh setiap manusia, untuk menjalani proses kehidupan mereka. Tidak ada satupun orang yang dapat menghindarinya dan berusaha agar tetap dapat terlihat awet muda. Berbagai proses harus dilewati, namun beberapa orang ada yang dapat melalui prosesnya dengan baik, namun ada pula yang tidak cukup lancar. Ditinjau dari berbagai aspek dan sudut pandang, dari segi fisik dan kejiwaan.
Maka, perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada berbagai tingkatan usia harus dan wajib tahu bagaimana konidisi fisiologis pasiennya.  Termasuk pada usia lanjut.
Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensinya, baik sebagai acuan dalam pembelajaran, ataupun sebagai pedoman dalam tindakan asuhan keperawatan pada klien usia lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
Pringgoutumo, dkk. 2002. Buku Ajar Patologi 1 (umum), Edisi 1. Jakarta. Sagung Seto.
Sutisna Hilawan (1992), Patologi. Jakarta, Bagian Patologi Anatomi FKUI.
Gunawan S, Nardho, Dr, MPH, 1995, Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Dep Kes R.I.