Makalah Rawat Gabung
Makalah tentang Rawat Gabung Ibu dan Bayi
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem rawat gabung merupakan sistem perawatan bayi yang disatukan dengan ibu, sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi bisa tingga bersama ibunya daam satu kamar sepanjang siang maupun malam hari sampai keduanya keluar dari rumah sakit atau bayi dapat dipindahkan ke bangsa neonatus atau ke ruang observasi pada saat-saat tertentu, seperti pada malam hari atau pada jam-jam kunjungan atau besuk. Rawat gabung memiiki banyak keuntungan.sistem ini memberikan kesempatan pada ibu baru, khusunya primipara, untuk mempeajari dengan sungguh-sungguh bagaimana cara merawat bayinya dan memudahkan staf perawatan untuk menjawab semua pernyataan yang diajukan oeh ibu tersebut.
Dengan adanya Rooming in, akan membantu memperlancar pemberian ASI. Karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Jika Ibu tenang dan bahagia karena dapat mendekap bayinya, maka hormon ini akan meningkat dan ASI pun cepat keluar. Sehingga bayi lebih puas mendapatkan ASI . Manfaat lain dari perawatan rooming in bagi bayi akan lebih cepat menyesuaikan dengan waktu tidur dan bangun dengan ibu. Selain itu jika bayi menangis akan langsung didekap ibu sehingga bayi akan tenang mendengarkan detak jantung ibu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Rawat Gabung
Rawat gabung adalah bayi bersama ibunya dirawat dalam satu kamar atau satu ruangan dan dapat juga diartikan bahwa membuat ibu dan anaknya bergabung daam satu ruangan atau tempat tidur sama dan dapat mencegah terjadinya infeksi serta akan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI, terutama bila digabungkan dengan penyediaan pedoman-pedoman pemberian ASI.
B. Tujuan Rawat Gabung
a. Memberikan bantuan emosional
1). Ibu dapat memberikan kasi sayang sepenuhnya kepada bayi
2).Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat bayi
b. Penggunaan ASI
1). Agar bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI
ASI adalah makanan bayi yang terbaik. Produksi ASI akan lebih cepat dan lebih banyak bila dirangsang sedini mungkin dengan cara, menetekkan sejak bayi lahir dengan cara menetekkan sejak bayi lahir hingga selama mungkin. Pada hari-hari pertama, yang keluar adalah colostrums yang jumlahnya sedikit.
2). Produksi ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin
c. Pencegahan infeksi
Mencegah terjadinya infeksi silang, pada perawatan bayi dimana banyak bayi yang disatukan, infeksi silang sulit dihindari. Dengan rawat gabung, lebih mudah mencegah infeksi silang.Bayi yang melekat pada kulit ibu akan memperoleh transfer antibodi dari si ibu. Colostrum yang mengandung antibodi dalam jumlah tinggi akan melapisi seluruh permukaan kulit dan saluran pencernaan bayi, dan diserap oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan mencegah infeksi terutama pada diare.
d. Pendidikan kesehatan
Kesempatan melaksanakan rawat gabung da apat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu, terutama primipara.
e. Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi
C. Manfaat Rawat Gabung
Obat bekerja sebagai hasil interaksi fisiokemikal antar molekul-molekul obat dan molekul-molekul tubuh resipien/pasien. Reaksi kimia ini dapat mengubah carakerja sel yang selanjutnya dapat menimbulkan perubahan pada perilak jaringan, organ dan system. Obat memodifikasi fungsi tubuh yang sudah ada .Sebagian besar obat akan bekerja pada lebih dari satu jenis sel dan dengan demikian menimbulkan efek yang multiple pada tubuh. Sebagian besar molekul obat bekerja lewat :
1. Reseptor protein pada membrane sel atau di dalam sel
2. Saluran ion di dalam membran sel
3. Enzim-enzim dalam sel atau cairan ekstrasel
Adapun manfaat rawat gabung yaitu:
1. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau bayinya untuk melakukan perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja bayinya menginginkan (nir-jadwal).
2. Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang alami, di mana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Untuk ibu, dengan menyusui maka akan timbul refleks oksitosin yang akan membantu proses fisiologis involusi rahim.
3. Aspek psikologis
Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother bonding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
4. Aspek Edukatif
Dengan rawat gabung, ibu (terutama yang baru mempunyai anak pertama) akan mempunyai pengalaman yang berguna, sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit.
5. Aspek Medis
Dengan pelaksanaan rawat gabung maka akan menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi.
D. Pelaksanaan Rawat Gabung
1. Di poliklinik kebidanan
a. Memberikan Penyuluhan mengenai kebaikan ASI dan merawat gabung.
b. Memberikan penyuluhan mengenai perawatan payudara, makanan ibu hamil, nifas, perawatan bayi.
c. Mengadakan ceramah, Tanya jawab. Dan motivasi KB.
d. Membantu ibu yang mempunyai masalah dalam kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kemampuan.
2. Di kamar bersalin
Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat rawat gabung yaitu:
a. Nilai Apgar lebih dari 7
b. BB lebih dari 2500 gram dan kurang dari 4000 gram
c. Masalah kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari 42 minggu
d. Lahir spontan persentasi kepala
e. Ibu sehat
3. Di ruang perawatan
Bayi diletakkan di dalam tempat tidur bayi dan ditempatkan di samping ibu. Pada waktu berkunjung bayi dan tempat tidurnya di tempatkan ke ruangan lain, perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat dikenali keadaan-keadaan yang tidak normal, bayi bias menyusu sewaktu ia menginginkan dan bayi tidak boleh menyusu dari botol.
4. Di ruang follow up
Aktifitas di ruang follow up:
a. Menimbang berat bayi
b. Anamnesis mengenai makanan bayi
c. Cara menyusukan bayi
d. Pemberian imunisasi menurut instruksi dokter
E. ASI Ekslusif pada Rawat Gabung
Menurut Professor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di Milan dua pertiga dari sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itulah sebabnya mengapa buah hati Ibu yang baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sebagai makanan pertama si buah hati, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir. Manfaat ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain:
1.ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik.
2..ASI menurunkan terjadinya resiko alergi.
3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan.
4. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk.
5. ASI kaya akan AA dan DHA yang medandukung pertumbuhan kecerdasan anak.
6.ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus.
7.ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang.
8. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan
terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak
9. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari.
10 Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.
Sebagai sumber gizi utama dikala buah hati belum dapat mencerna makanan padat, ASI yang diproduksi langsung oleh tubuh bunda setelah proses melahirkan dengan bantuan hormon prolactin dan oxytocin ini, ternyata mengandung nutrisi lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan buah hati. Adapun nutrisi yang dimaksud yaitu nutrisi makro seperti protein, lemak dan karbohidrat, serta nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral. Nutrisi lainnya seperti DHA, AA, asam lemak Omega 3 dan Omega 6 merupakan kandungan ASI yang membantu proses pembentukan sel otak, memelihara jaringan otak, dan kemampuan penglihatan.
F. Kontra Indikasi Rawat Gabung
Adapun kontra indikasi pada rawat gabung yaitu:
1. Keadaan ibu
a. Kondisi kardiorespirasi yang tidak baik, penyakit jantunng fungsional.
b. Pascapreklampsia, kesadaran belum baik.
c. Penyakit infeksi akut, TBC.
d. Penyakit Hepatitis B, terinfeksi virus HIV, herpes simpleks.
e. Terbukti menderita karsinoma payudara.
2. Keadaan bayi
a. Bayi kejang atau kesadaran menurun.
b. Sakit berat oada jantung dan paru.
c. Bayi yang memerlukan pengawasan intensif atau terapi khusus.
d. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui.
G. Kesulitan Rawat Gabung
1. Kasus tidak terdaftar belum memperoleh penyuluhan sehingga masih takut untuk menerima rawat gabung.
2. Kekurangan tenaga pelaksana kesehatan untuk mencapai tujuan yang maksimal.
3. Secara terpaksa masih digunakan susu formula untuk keadaa- keadaan dimana ASI sangat sedikit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Rawat gabung atau Rooming in adalah suatu system perawatan dimana bayi beserta ibunya dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus berada disamping ibu sejak segera setelah lahir samapai pulang. Fasilitas Rooming in adalah hak seorang ibu , dengan adanya rawat gabung ini hubungan ibu dan bayinya akan semakin erat dan bayi bias merasakankasih sayang dari ibunya. Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai pengalaman dalam merawat bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah sakit dan yang lebih penting lagi, Ibu memperoleh bekal keterampilan merawat bayi serta menjalankannya setelah pulang dari rumah sakit. Pada Rawat Gabung inisiasi dini dan pemberian ASI eksklusif adalah hal yang perlu dimengerti setiap Ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas (Maternity Care). Jakarta: EGC.
Maryam, A. 2003. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: UIT.
Prawirohardo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming In). Makassar: FK UNHAS.
….Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: YAPMA.
PENDAHULUAN
Sistem rawat gabung merupakan sistem perawatan bayi yang disatukan dengan ibu, sehingga ibu dapat melakukan semua perawatan dasar bagi bayinya. Bayi bisa tingga bersama ibunya daam satu kamar sepanjang siang maupun malam hari sampai keduanya keluar dari rumah sakit atau bayi dapat dipindahkan ke bangsa neonatus atau ke ruang observasi pada saat-saat tertentu, seperti pada malam hari atau pada jam-jam kunjungan atau besuk. Rawat gabung memiiki banyak keuntungan.sistem ini memberikan kesempatan pada ibu baru, khusunya primipara, untuk mempeajari dengan sungguh-sungguh bagaimana cara merawat bayinya dan memudahkan staf perawatan untuk menjawab semua pernyataan yang diajukan oeh ibu tersebut.
Dengan adanya Rooming in, akan membantu memperlancar pemberian ASI. Karena dalam tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu. Jika Ibu tenang dan bahagia karena dapat mendekap bayinya, maka hormon ini akan meningkat dan ASI pun cepat keluar. Sehingga bayi lebih puas mendapatkan ASI . Manfaat lain dari perawatan rooming in bagi bayi akan lebih cepat menyesuaikan dengan waktu tidur dan bangun dengan ibu. Selain itu jika bayi menangis akan langsung didekap ibu sehingga bayi akan tenang mendengarkan detak jantung ibu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Rawat Gabung
Rawat gabung adalah bayi bersama ibunya dirawat dalam satu kamar atau satu ruangan dan dapat juga diartikan bahwa membuat ibu dan anaknya bergabung daam satu ruangan atau tempat tidur sama dan dapat mencegah terjadinya infeksi serta akan meningkatkan keberhasilan pemberian ASI, terutama bila digabungkan dengan penyediaan pedoman-pedoman pemberian ASI.
B. Tujuan Rawat Gabung
a. Memberikan bantuan emosional
1). Ibu dapat memberikan kasi sayang sepenuhnya kepada bayi
2).Memberikan kesempatan kepada ibu dan keluarga untuk mendapatkan pengalaman dalam merawat bayi
b. Penggunaan ASI
1). Agar bayi dapat sesegera mungkin mendapatkan kolostrum/ASI
ASI adalah makanan bayi yang terbaik. Produksi ASI akan lebih cepat dan lebih banyak bila dirangsang sedini mungkin dengan cara, menetekkan sejak bayi lahir dengan cara menetekkan sejak bayi lahir hingga selama mungkin. Pada hari-hari pertama, yang keluar adalah colostrums yang jumlahnya sedikit.
2). Produksi ASI akan makin cepat dan banyak jika diberikan sesering mungkin
c. Pencegahan infeksi
Mencegah terjadinya infeksi silang, pada perawatan bayi dimana banyak bayi yang disatukan, infeksi silang sulit dihindari. Dengan rawat gabung, lebih mudah mencegah infeksi silang.Bayi yang melekat pada kulit ibu akan memperoleh transfer antibodi dari si ibu. Colostrum yang mengandung antibodi dalam jumlah tinggi akan melapisi seluruh permukaan kulit dan saluran pencernaan bayi, dan diserap oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan mencegah infeksi terutama pada diare.
d. Pendidikan kesehatan
Kesempatan melaksanakan rawat gabung da apat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu, terutama primipara.
e. Memberikan stimulasi mental dini tumbuh kembang pada bayi
C. Manfaat Rawat Gabung
Obat bekerja sebagai hasil interaksi fisiokemikal antar molekul-molekul obat dan molekul-molekul tubuh resipien/pasien. Reaksi kimia ini dapat mengubah carakerja sel yang selanjutnya dapat menimbulkan perubahan pada perilak jaringan, organ dan system. Obat memodifikasi fungsi tubuh yang sudah ada .Sebagian besar obat akan bekerja pada lebih dari satu jenis sel dan dengan demikian menimbulkan efek yang multiple pada tubuh. Sebagian besar molekul obat bekerja lewat :
1. Reseptor protein pada membrane sel atau di dalam sel
2. Saluran ion di dalam membran sel
3. Enzim-enzim dalam sel atau cairan ekstrasel
Adapun manfaat rawat gabung yaitu:
1. Aspek fisik
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka ibu dapat dengan mudah menjangkau bayinya untuk melakukan perawatan sendiri dan menyusui setiap saat, kapan saja bayinya menginginkan (nir-jadwal).
2. Aspek fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses fisiologis yang alami, di mana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai dan baik. Untuk ibu, dengan menyusui maka akan timbul refleks oksitosin yang akan membantu proses fisiologis involusi rahim.
3. Aspek psikologis
Dengan rawat gabung maka antara ibu dan bayi akan segera terjalin proses lekat (early infant-mother bonding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya.
4. Aspek Edukatif
Dengan rawat gabung, ibu (terutama yang baru mempunyai anak pertama) akan mempunyai pengalaman yang berguna, sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit.
5. Aspek Medis
Dengan pelaksanaan rawat gabung maka akan menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi serta menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayi.
D. Pelaksanaan Rawat Gabung
1. Di poliklinik kebidanan
a. Memberikan Penyuluhan mengenai kebaikan ASI dan merawat gabung.
b. Memberikan penyuluhan mengenai perawatan payudara, makanan ibu hamil, nifas, perawatan bayi.
c. Mengadakan ceramah, Tanya jawab. Dan motivasi KB.
d. Membantu ibu yang mempunyai masalah dalam kesehatan ibu dan anak sesuai dengan kemampuan.
2. Di kamar bersalin
Adapun kriteria yang diambil sebagai syarat rawat gabung yaitu:
a. Nilai Apgar lebih dari 7
b. BB lebih dari 2500 gram dan kurang dari 4000 gram
c. Masalah kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari 42 minggu
d. Lahir spontan persentasi kepala
e. Ibu sehat
3. Di ruang perawatan
Bayi diletakkan di dalam tempat tidur bayi dan ditempatkan di samping ibu. Pada waktu berkunjung bayi dan tempat tidurnya di tempatkan ke ruangan lain, perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat dikenali keadaan-keadaan yang tidak normal, bayi bias menyusu sewaktu ia menginginkan dan bayi tidak boleh menyusu dari botol.
4. Di ruang follow up
Aktifitas di ruang follow up:
a. Menimbang berat bayi
b. Anamnesis mengenai makanan bayi
c. Cara menyusukan bayi
d. Pemberian imunisasi menurut instruksi dokter
E. ASI Ekslusif pada Rawat Gabung
Menurut Professor Guido Moro dari Macedonis Melloni Maternity Hospital di Milan dua pertiga dari sistem kekebalan tubuh bayi ada di bagian perutnya, sehingga sangatlah penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itulah sebabnya mengapa buah hati Ibu yang baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sebagai makanan pertama si buah hati, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru lahir. Manfaat ASI untuk sang buah hati, sepuluh keajaibannya antara lain:
1.ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah prebiotik.
2..ASI menurunkan terjadinya resiko alergi.
3. ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan.
4. ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu dan batuk.
5. ASI kaya akan AA dan DHA yang medandukung pertumbuhan kecerdasan anak.
6.ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung pertumbuhan flora usus.
7.ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang.
8. Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui juga menurunkan
terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh besar kelak
9. Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian hari.
10 Menurut hasil penelitian, menyusui telah terbukti dapat menurunkan resiko kanker payudara, kanker ovarium, dan osteoporosis.
Sebagai sumber gizi utama dikala buah hati belum dapat mencerna makanan padat, ASI yang diproduksi langsung oleh tubuh bunda setelah proses melahirkan dengan bantuan hormon prolactin dan oxytocin ini, ternyata mengandung nutrisi lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan buah hati. Adapun nutrisi yang dimaksud yaitu nutrisi makro seperti protein, lemak dan karbohidrat, serta nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral. Nutrisi lainnya seperti DHA, AA, asam lemak Omega 3 dan Omega 6 merupakan kandungan ASI yang membantu proses pembentukan sel otak, memelihara jaringan otak, dan kemampuan penglihatan.
F. Kontra Indikasi Rawat Gabung
Adapun kontra indikasi pada rawat gabung yaitu:
1. Keadaan ibu
a. Kondisi kardiorespirasi yang tidak baik, penyakit jantunng fungsional.
b. Pascapreklampsia, kesadaran belum baik.
c. Penyakit infeksi akut, TBC.
d. Penyakit Hepatitis B, terinfeksi virus HIV, herpes simpleks.
e. Terbukti menderita karsinoma payudara.
2. Keadaan bayi
a. Bayi kejang atau kesadaran menurun.
b. Sakit berat oada jantung dan paru.
c. Bayi yang memerlukan pengawasan intensif atau terapi khusus.
d. Cacat bawaan sehingga tidak mampu menyusui.
G. Kesulitan Rawat Gabung
1. Kasus tidak terdaftar belum memperoleh penyuluhan sehingga masih takut untuk menerima rawat gabung.
2. Kekurangan tenaga pelaksana kesehatan untuk mencapai tujuan yang maksimal.
3. Secara terpaksa masih digunakan susu formula untuk keadaa- keadaan dimana ASI sangat sedikit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Rawat gabung atau Rooming in adalah suatu system perawatan dimana bayi beserta ibunya dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus berada disamping ibu sejak segera setelah lahir samapai pulang. Fasilitas Rooming in adalah hak seorang ibu , dengan adanya rawat gabung ini hubungan ibu dan bayinya akan semakin erat dan bayi bias merasakankasih sayang dari ibunya. Ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai pengalaman dalam merawat bayinya sendiri selagi ibu masih di rumah sakit dan yang lebih penting lagi, Ibu memperoleh bekal keterampilan merawat bayi serta menjalankannya setelah pulang dari rumah sakit. Pada Rawat Gabung inisiasi dini dan pemberian ASI eksklusif adalah hal yang perlu dimengerti setiap Ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas (Maternity Care). Jakarta: EGC.
Maryam, A. 2003. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: UIT.
Prawirohardo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Mappiwali, Asrul. 2008. Rawat Gabung (Rooming In). Makassar: FK UNHAS.
….Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Makassar: YAPMA.