MAKALAH ANC IBU HAMIL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami
oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu
perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai
pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan
antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya
antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi
sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat
masalah dan hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih
sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil
memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.
1.2 Rumusan Masalah
- Pengertian Kehamilan
- Diagnosa Kehamilan
- Tahap Perubahan Dan Perkembangan Janin Derta Perubahan Terhadap Maternal
- Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
- Nasihat – Nasihat Untuk Ibu Hamil
- Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
- Soap
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
2.1 Definisi
Pada umumnya kehamilan berkembang
secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali diketahui
sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan
antenatal merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.
Kehamilan dan persalinan merupakan
proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi kondisi normal dapat
menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu.
Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri
atas Bio, Psikologis, Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan
pasien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan,
kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.
Kehamilan
triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2.
Kehamilan
triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3.
Kehamilan
triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu.
Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan
sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh
tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada
tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna pertumbuhan janin yang semakin
berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti pertumbuhan janin, payudara
membesar dan tenggang karena produksi ASI.
Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat,
dan ibu melahirkan selamat.
2.2. Diagnosa
Kehamilan
Kehamilan ditegakkan berdasarkan :
gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui riwayat dan ditemukan pada
pemeriksaan serta hasil laboratorium.
1. Tanda
Dugaan Hamil
a)
Amenorea (tidak
datng haid).
b)
Payudara tegang
c)
Mengidam (ingin
makanan khusus)
d)
Mual muntah
pagi hari (morning sickness)
e)
Hipersalivasi
f)
Konstipasi
g)
Pigmentasi kulit
2. Tanda
Kemungkinan Hamil
a)
Pembesaran
rahim dan perut
b)
Pada
pemeriksaan dijumpai
−
Tanda hegar
−
Tanda chadwik
−
Tanda discasek
−
Teraba
ballotement
c)
Reaksi
pemeriksaan kehamilan positif
3. Tanda
Pasti Hamil
a)
Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba
bagian janin.
b)
Pemeriksaan USG
c)
Terdenagr
denyut jantung janin.
2.3. Tahap
Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap Maternal
1. Perubahan
dan Perkembangan Janin
0-4 Minggu
Pada
minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh
belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika usia
kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua
organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah,
mata, kaki dan tangan.
8-12 Minggu
Saat memasuki
minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya
berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang
terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata
yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt
melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin
kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan
detak jantungnya apat didengarkan melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai
dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia
janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay muali
tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin mulai
bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul dibelakang
gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa
menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap
mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai
tampak.
20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh
janin mulai sebanding dengan badanya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping
hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat
tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu
tertentu untuk tidur.
24-28 Minngu
Di bawah kulit,
lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut mulai
bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat
mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat
menegnali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya
berbicara. Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang
janin mempersiapkan dirinmenghadapi hari kelahirannya.
28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai
terbatas karna beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa
berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah
mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya sudah
berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi kelahirannya
kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus
di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi
baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini
persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
2. Perubahan
Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya
berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada
ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke satu bentuk yang akan mampu
hidup di luar uterus.
Adapun perubahan yang terjaid ada 3
bagian, yaitu :
a.
Trimester
pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan
membesar, kelelahan, dan ibu akan mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan
berikutnya yaitu morning sickness atau mual muntah yang biasanya dimulai
sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.
b.
Trimester kedua
minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris
vagina meningkat tetapi tetap normal juka tidak gatal, iritasi dan berbau,
bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi kolostrum, kantungketuban
menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat, sakit punggung
dan kram pada kaki mungkin melai terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen
karrena uterus dan kulit merenggang.
c.
Trimester keiga
minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX,
hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada berganti menjadi npenapasan perut,
mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali menjadi ibu, ibu juga
sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu/kepala masuk
PAP, sakit punggung dan sering kencing, barxton Hik meningkat karna serviks dan
segmen bawah rahim disiapkan.
2.4. Perubahan
Psikologis Pada ibu hamil
1.
Trimester
Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan
ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah
pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tiak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan
selau mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2.
Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa
sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak
nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar sehingga
belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak
ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama.
3.
Trimester
ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
2.5. Nasihat-nasihat
Untuk Ibu Hamil
Diet dan Pengawasab Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus
betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah
kalori, ptotein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca
persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karna dianggap untuk 2
orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi seperti gemuk,
pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya. Anjurkan wanita tersebut makan
seccukupnya saja. Bahan makanan tak perlu mahal, akan tetapi cupup mengandung
protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi
selama kehaminan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan
plasenta, perumbuhan voluma darah, mamae membesar dan metabolisme basal yang
meningkat. Sebagi pengawasan akan keculupan gizi ini dapat dipai kenaikan berat
badan wanita himil tersebut. Kenaiksn berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg
sampai b16 kg.
Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang
keras, baik pada saat hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara katif
maupun pasif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok
melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus
prematurus. Maka dari itu, sbeiknya wanita hamil dilarang merokok.
Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perku
benar, terutama pada trimesdter pertama dan kedua kehamilan. Ada obat yang
teratogenik sehingga dapat meenimbulkan kelainan teratogenig pada janin,
misalnya thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.
Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada
masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk
kebersihan atau hygiene terutama perawwatan kulit, karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ringan. Mandi
berendam tidak dianjurkan. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu
atau alas kaki lain dengan tumit tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh karena
itu tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir dan
terjatuh.
Koitus
Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum
kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.
Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi
lebih kecil. Pada umumnya koitus memang diperbolehkan pada kehamilan jika
dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk PAP,
koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan
perdarahan.
Perawatan Gigi
Pada trimester pertama wanita hamil
mengalami enek dan muntah (morning
sickness). Keadaan ini menyebabkan perawwatan gigi tidak diperhatikan
dengan baik, sehingga tumbuh karies, ginggivitis, dan sebagainya. Bila
kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan
komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga mulut. Misalnya, pulpitis, yang
telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana.
Maka dari itu bila keadaan memungkinkan, tiap hamil harus memeriksakan gignya
secara teratur sewaktu hamil.
Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian
keluar negri dan di dalam negri dibolehkan mengambil bvaksinasi ulangan
terhadap cacar, colera dan tifus. Dahulu di indonesia pencacaran merupakan
suatu keharusan, maka untuk wanita hamil opencacaran merupakan pencacaran ulang
yang tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilkukan
untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melewati plasenta dan dapat
menyebabkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya
infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama kali
dicacar. Maka dari itu dianjurkan untuk pencacaran pertama sebaiknya dilakukan
sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewas ini dianjurkan untuk diberikan toxoid
tetanus pada ibu hamil.
Perawatan Payudara
Per4awatan payudara merupakan sumber
air susu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya
harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan besarnya payudara,
yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan.
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
putingg susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dab aerola payudara
dirawat baik-baik dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun atau biocream
bila putingg sus masuk kedalam perbaiki dengan cara menarik-narik keluar.
Posisi Meneran
Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu
bersalin atau melahitkan memilih posisi melahirkan yang diinginkan dan bukan berdasarkan
keinginkan bidanya sendiri. Dengan kebebasan untuk menentukan posisi yang
dipilihnya, ibu akan merasa aman.
Berdasarkan penelitian pilihan posisi
berdasarkan keinginan ibu :
·
Memberi banyak
manfaat
·
Sedikit rasa
sakit dan ketidaknyamanan
·
Kala II
persalinan dapat menjadi lebih sedikit
·
Lebih membantu
dalam meneran
·
Nilai APGAR
lebih baik.
Posisi untuk meneran :
·
Posisi
berjongkok, berlutut, merangkak
·
Posisi jongkok/
setengah jongkok
·
Posisi
merangkak
·
Posisi mereng
ke samping
·
Posisi berdiri
Cara Mengedan
Mengedan baru boleh dilakukan setelah
pembukaan lengkap, yaitu mulut rahim sudah membuka kira-kira 10 cm. Jika para
calon ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap, bisa-bisa mulut rahim
pembengkakan dan bisa menghambat proses pembukaan dan berujung pada lamanya
proses persalinan. Juga agar ibu tidak tidak kehabisan tenaga karena tidak
kelelahan pada waktu tiba sebenarnya untuk waktu para ibu harus menarik nafas
panjang untuk menghindari rasa ingin mengedan dan mengurangi rasa nyeri
kontraksi.
2.6. Pemeriksaan
Kehamilan (ANC)
ANC adalah pemeriksaan / pengawasan
antenatal adalah periksaan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu
menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan
reproduksi secara wajar.
Tujuan utama ANC adalah menurunkan/
mencegahan kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.
Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1.
Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang bayi
2.
Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu
3.
Mengenal secara
dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
termasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan, dan pembedahan.
4.
Mempersiapkan
kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma
semenimal mungkin
5.
Mempersiapkan
ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
6.
Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu :
Satu kali pada trimester 1
Satu kali pada trimester II
Dua kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui
terlambat haid, Kunjungan ANC yang saint adalah:
- setiap bulan
sampai kehamilan 28 munggu
- setiap 2
minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- setiap 1
minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
- pemeriksaan
khusus jika ada keluhan tertentu
Pelayanan Asuhan Standar
Minimal “7T”
Timbang berat
badan
1.
Tekanan darah
2.
Tinggu fundus
uteri (TFU)
3.
TT lengkap
imunisasi
4.
Tablet Fe
minimal 90 paper selama kehamilan
5.
Tengok /
periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
6.
Tanya (temu
wicara) dalam rangka persiapan rujukan
1. Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
Standar 1 : Metode Asuahan,
Asuahan
kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan langkah :
Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan
dokumentasi.
Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara
sistematis berkisinambungan. Data yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan
memlakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotipasi ibu , suami dan anggota keluarganya
agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan
antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan
seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS, (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus)
; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
megambil tindakan yang diperlikan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdomenal
Bidan
melakukan pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur
kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan, serta melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan
melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua
khasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada
Kehamilan
Bidana menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala
preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan
yang tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Pemeriksaan
Persalinan
Bidan
memberipat kepadakan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya
pada trimester ke tiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih
dan aman suasana yang menyengkan akan
direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk
merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
2. Penatalaksanaa Ante Natal Care (ANC)
Timbang berat badan
Ukuran berat badan kg tanpa sepatu dan memakai yang seringan-ringannya.
Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Ukur tekanan
darah.
Ukur (Tinggi) Fundus Uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul,
untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemberian imunisasi TT lengkap
Untuk mencegah tetanus neonatorum,
3 Kunjungan
Antenatal Care
Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 4
kali selama kehamilan (Saifuddin,2006) yaitu:
1.
Satu kali
trimester pertama
2.
Satu kali
trimester kedua
3.
Dua kali
trimester ke tiga
4 Kriteria Keteraturan
ANC
a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan
berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:
·
Pemeriksaan
pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan
·
Periksa ulang 1
x sebelum sampai kehamilan 7 bulan
·
Periksa ulang 2
x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
·
Pemeriksa ulang
setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
·
Periksa khusus
bila ada keluhan-keluhan
b. Berdasarkan keterangan di atas dapat
di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan
maksimal 13-15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali
pada trimester II dan dua kali pada trimester III, Namun jika terdapatt
kelainana dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut
kebutuhan masing-masing sehingga dapat di simpulkan bahwa dikatakan teratur
juka ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang
teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu
hamil hanya melakukan pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.
5 Dampak Ibu
Hamil Tidak ANC
2. Tidak terdeteksinya
kelainan-kelainan kehamilan
1. Meningkatkan angka mortalitas dan
mortabilitas ibu
3. kelaianan fisik yang terjadi pada
saat persalaman tidak dapat dideteksi secara dini.
BAB
III
TINJAUAN
KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL 36
MINGGU
DI
PUSKESMAS SUKARAYA
TAHUN
2017
Tanggal/
jam : 21 April 2017
Subjektif
A. Biodata
Istri suami
Nama : Ny. ARISNA Nama Suami : Tn. ARDI
Umur : 24 tahun Umur :
26 tahun
Agama
: Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat :
Alamat
:
1. Alasan
kunjungan saat ini
Ibu
Ingin memeriksa kehamilannya.
2.
Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lamanya haid : 5 – 6 hari
- HPHT :15 juli 2016
- TP : 22 April 2017
- Banyaknya : 4x ganti pembalut
Keluhan : ibu mengatakan
tidak ada keluhan.
3. Riwayat perkawinan
menikah umur :
23 tahun, pernikahan : ke 1 , lama pernikahan : 2 tahun,
4. Riwayat kehamilan :
ibu mengkonsumsi tablet Fe dan
vitamin tambahan selama kehamilan.
5. Riwayat obstetri :
G: 1 ,P: 0, A: 0, Ah : 0
6. Riwayat kehamilan,
persalinan, nifas yang lalu:
Hamil
Ke
-
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Lahir
|
Umur
kehamilan
|
Jns
prsalinan
|
Penolong
|
Kmp
|
JK
|
BB
lahir
|
laktasi
|
kmp
|
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7. riwayat kesehatan
``````` Riwayat kesehatan ibu
dan suami :
Ibu dan
Suami mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan dan penyakit
menular.
Riwayat kesehatan
keluarga
Keluarga tidak pernah
menderita penyakit keturunan dan penyakit
menular.
Saat hamil
:
·
BAB
2 x / hari, warna : kuning kecoklatan, konsistensi : lembek, bau : khas,
keluhan : cepat terasa ingin buang air besar.
·
BAK
6-7 x / hari, warna : jernih kekuningan, bau : khas , keluhan : ibu merasa
lebih sering buang air kecil.
Pola istirahat :
Saat hamil : ibu tidur 6
jam, 1 jam tidur siang Keluhan
: ibu mengeluh tidak nyaman saat tidur karena ruang gerak terbatas.
a.
pola seksualitas : Ibu Mengatakan Jarang melakukan
hubungan. Karena Tidak nyaman dan
khawatir dalam melakukan hubungan Seks.
b.
Personal Hygine
ü Mandi
: 2x sehari
ü Gosok Gigi : 3x sehari
ü Cuci Rambut : 3x dalam 1 mgg
ü Ganti pakaian: : 3x sehari (sesuai kebutuhan)
c.
Aktivitas sehari-hari
Ibu
dapat melakukan pekerjaan rumah tangga di bantu suami.
Senam hamil : 1 x dalam seminggu
Jalan-jalan : setiap pagi
8.. kebiasaan yang mengganggu kesehatan
a.
merokok : ibu mengatakan
tidak merokok
b.
minum jamu : ibu mengatakan
tidak minum jamu
c.
minum-minuman berakohol : tidak pernah
9. riwayat psikososial , spiritual, dan
ekonomi
a. penerimaan ibu, suami dan keluarga :
·
ibu, suami dan keluarga menerima dan
mendukung kehamilan kerena kehamilan
yang direncanakan serta diharapkan.
b. perencanaan persalinan
ü alat transportasi sudah disiapkan, ibu
ingin bersalin di BPS ini dan di tangani oleh bidan.
ü Rencana pemberian ASI : ibu mengatakan
akan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
ü Merawat bayi : ibu mengatakan ingin
merawat bayinya sendiri dan dibantu suami dan keluarga.
ü Kegiatan ibadah : shalat, membaca
al-qur’an, pengajian setiap hari jum’at,
ü Kegiatan sosial : arisan , pengajian
ü Persiapan keuangan : ibu, suami dan
keluarga sudah mempersiapkan biaya persalinan.
10. Hewan peliharaan
dan keadaan lingkungan :
ü Hewan yang dipelihara : tidak ada hewan peliharaan
ü Keadaan lingkungan` :
a.bersih
b.jauh dari tempat
pembuangan sampah
c. jauh dari limbah
ataupun sungai
Objektif
I.
Pemeriksaan umum
1. Keadaan
umum : baik
Kesadaran
: compos mentis
2. Vital
sign
a. Suhu : 36,5
b. Nadi
: 78 x/menit
c. Tekanan
darah : 110/80 mmHg
d. Respirasi
: 20 x/menit
3. Antropometri
a. BB
: 61 kg
b. TB : 165
c.
Lila : 23,5
cm
II.
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
: Bentuk bulat, rambut berwarna hitam, tidak ada
ketombe,
tidak mudah dicabut.
2. Muka
: Bentuk simetris,
3. Mata
: kelopak mata ada, konjungtiva merah
muda,
sklera tidak ikterik, tidak ada cloasma gravidarum.
4. Telinga
: simetris , berlubang, bersih, pendengaran baik.
5. Hidung
: pernafasaan lewat hidung baik,hidung berlubang,bersih,septum utuh dan mukosa
hidung lembab
6. Mulut,
gigi : Lidah ada, gigi bersih, dapat berfungsi baik
7. Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis.
8. Payudara
:
ü pembesaran : tidak ada
ü bentuk :
simetris
ü Putting susu : simetris, menonjol,
areola berwarna kecoklatan
ü Pengeluaran : belum
ada.
9. Abdomen
Pembesaran sesuai
dengan usia kehamilan, Tidak ada luka bekas operasi,
10. Palpasi leopold
ü Leopold I : TFU : 36 cm , Di fundus
teraba lunak, bundar, tidak, melenting, yang berarti bokong.
ü Leopold II : Perut sebelah kiri teraba
lebar,memberikan tahanan yang, besar berarti, punggung janin, Perut sebelah
kann teraba bagian kecil yang berarti ekstrimitas.
ü Leopold III : Bagian terbawah janin,
teraba keras, melenting, yang berarti kepala.
ü Leopold IV : Kepala sudah sebagian
masuk PAP (convergen)
ü DJJ : ( + ) , Frekuensi : 135x /menit
teratur
ü TBJ : 32 x 155,
11. Genitalia : tidak ada oedema,klitoris ada
infeksi,tidak terdapat polip,pengeluran nanah atau darah pada uretra,tidak ada
infeksi pada lubang vagina,tidak ada bekas luka di perineum.tidak .
12. Anus : tidak ada infeksi anus
dantidak adahaemoroid.
13. Ekstrimitas atas dan
bawah :tangan dan kaki semetris,tidak ada oedema,jari-jari lengkap.
14. Pemeriksaan panggul
luar : Tidak Silakukan
ü Distansia spinarum : Tidak Silakukan
ü Distansia cristarum : Tidak Silakukan
ü Distansia tuberum : Tidak Silakukan
ü Distansia boudelogue :
Tidak Silakukan
ü Lingkar panggul ; Tidak Silakukan
III.
Data penunjang
a. Pemeriksaan
laboratorium
Tanggal :
Tidak Dilakukan
Hasil : Tidak Dilakukan
Hb :
Tidak Dilakukan
Protein dalam urine : Tidak Dilakukan
Glukosa dalam
urine :
Tidak Dilakukan
b. Pemeriksaan
penunjang:
USG
Hasil :
c. Catatan
medik lain : tidak ada
Analisa
Ibu hamil dengan G1
P0
A0 usia kehamilan 36
minggu, janin tunggal, hidup, , presentasi kepala.
Penatalaksanaan
1.
Jelaskan pada ibu tentang kehamilannya
saat ini.
2.
Jelaskan pada ibu bahwa sakit dan nyeri
dipinggang dan perut bagian bawah
itu fisiologis.
3. Jelaskan pada ibu bahwa sering BAK, BAB itu fisiologis.
4. Anjurkan ibu untuk berjalan apabila
terasa nyeri dipinggang dan perut
bagian bawah.
5. Anjurkan ibu tentang senam hamil
sesuai usia kehamilannya.
6. Anjurkan ibu untuk melakukan senam
hamil yang diajarkan di rumah.
7. Beri penyuluhan tentang kehamilannya
pada ibu
8.
Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 mggu setelah kunjungan
atau bila ada tanda-tanda persalinan.
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kunjungan Antenatal Care (ANC)
adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedimi mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap
kunjungan antenatal care (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data
mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan
diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
3.2 Saran
Di harapkan kepada mahasiswa dapat
melakukan asuhan kebidanan pada ibu yang hamil normal dengan baik dan benar.
Dan kepada ibu hamil lebih baik sering melakukan pemeriksaan sedini mungkin
agar mengetahui perkembangan janin yang dikandungnya dan apa saja yang
dibutuhkannya baik diri sendiri maupun janinnya
DAFTAR PUSTAKA
5. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/02/konsep-anc-ante-natal-care.html
7. http://arivaibeta.blogspot.com/2010/10/makalah-antenatal-care.html