Makalah Tanda - Tanda Kehamilan Awal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kehamilan
merupakan suatu hal yang pasti terjadi atau merupakan suatu proses dimana
sepasang suami istri setelah melakukan hubungan. Akan tetapi di sini akan
dibahas masalah tanda-tanda kehamilan yang terjadi atau yang biasa terjadi yang
pernah dialami oleh ibu-ibu hamil. Sedangkan
Pemeriksaan diagnostik kehamilan merupakan salah satu cara untuk
mengetahui hal-hal lain yang menyangkut dengan kehamilan seseorang. Meliputi:
Hamil atau tidak, Primi atau multigravida, Tuanya kehamilan, Anak hidup
atau mati, Anak tunggal atau kembar, Letak anak, Anak intrauterin atau
extrauterin, Keadaan jalan lahir, Keadaan umum penderita.Secara garis besar
alasan dilakukannya tes kehamilan ini adalah Untuk memastikan kehamilan setelah
menjalani perawatan medis (termasuk pengobatan fertilitas) dan Untuk memastikan
kehamilan normal.
1.2.
Tujuan
1.
Mengetahui definisi Kehamilan.
2.
Mengetahui tanda-tanda dan gejala Kehamilan.
A. Pasti
B. Tidak
pasti
C. Kemungkinan
3.
Mengetahui pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
A. Tes Urine
B. Palpasi
Abdomen
C. USG
D. Rontgen
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1. Definisi Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40).
2.2. Tanda dan
Gejala Kehamilan
1. Tanda-Tanda dan Gejala Kehamilan
Pasti
1) Terdengar
denyut jantung janin (DJJ);
2) Terasa
gerakan janin;
3) Pada
pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio;
4) Pada
pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu).
2. Tanda-Tanda dan Gejala Kehamilan
Tidak Pasti
1. Amenore/tidak mengalami menstruasi
sesuai siklus (terlambat haid);
2. Tidak munculnya mentruasi merupakan
itu adalah tanda bahwa positif hamil. Sangat disarankan bagi wanita untuk rajin
mencatat tanggal siklus haid.
3. Nausea( Mual ), anoreksia ( Tidak
Nafsu Makan ), emesis ( Muntah ), dan hipersalivasi;
4. Biasanya terjadi di pagi hari dan
malam hari bahkan lebih sering terkenal dengan sebutan morning sickness.
biasanya dimulai antara minggu ke 4 dan ke 6 kehamilan. Setiap wanita memiliki
hemilan yang berbeda. Yang pasti hamil ditemukan pada ibu yang sudah
mengalami hamil sebulmnya atau misalnya hamil anak ke dua, dan ke tiga,
5. Sering buang air kecil/miksing;
6. Kandung kemih dan rahim
terletak bersebelahan. Pada awal kehamilan, rahim yang membesar menekan kandung
kemih sehingga selalu merasa ingin buang air kecil. Selama trimester kedua,
tenakan kandung kemih tidak sebesar itu karena rahim membesar ke atas ke arah
perut. Dalam beberapa minggu terakhir kehamilan, maka akan kembali sering buang
air kecil lagi karena bayi dan rahim sangat besar akan menekan kandung kemih.
7. Obstipasi ( sembelit )
8. Kondisi ini dikarnakn tonus otot
yang menurun yang disebakan karena terjadinya pengaruh hormon steroid.
9. Payudara menegang;
10. Merasakan seperti saat mendekati
menstruasi. Bisa dirasakan perbedaannya beberapa hari setelah terjadi
perubahan. Karena hormone hormon yang berpengaruh pada saat kehamilan. Rasa
sakit biasanya berkurang setelah tiga bulan pertama.
11. Kenaikan suhu tubuh.
12. Jika suhu tubuh basal seorang wanita
(suhu ketika baru bangun tidur di pagi hari ) akan meningkat hingga 1 derajat
semenjak terjadinya konsepsi.
13. Penciuman lebih sensitive
14. Kadang ketikan merasa bahwa
penciuman menjdi lebih tanjam biasanya. Bisa jadi anda sedang “mencium” gejala
kehamilan. Hal ini disebabkan karena perubahan hormone dalam tubuh anda.
3. Tanda-tanda dan Gejala Kemungkinan
Hamil
a. Rahim membesar;
b. Tanda Hegar;
2. Meluasnya daerah
isthmus yang menjadi lunak, sehingga pada pemeriksaan vaginal corpus uteri
seolah “terpisah” dari bagian servik. Keadaan ini dijumpai pada kehamilan 6-8
minggu.hegar ini.
a. Tanda Chadwick
3. Yaitu warna kebiruan pada
serviks, vagina, dan vulva;
a. Tanda Piskacek
4. Yaitu pembesaran uterus ke salah
satu arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut;
a. Braxton Hicks
5. Bila uterus dirangsang
(distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi;
a. Ballotement positif
6. Sekitar pertengahan kehamilan,
volume janin lebih kecil dibanding volume cairan amnion. Karena itu, tekanan
mendadak pada uterus dapat menyebabkan janin tenggelam dalam cairan amnion dan
kemudian memantul kesisinya semula, benturan yang ditimbulkan ballottement
dapat dirasakan oleh jari-jari tangan pemeriksa (Cunningham, 2005)
a. Tes Urine kehamilan positif (tes
HCG)
7. Tes urine dilakukan minimal
setelah 1 minggu terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksan ini adalah
mengetahui kadar hormone gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang
normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.
2.2. Pemeriksaan Diagnostik
Kehamilan
1. Tes urine kehamilan (Tes
HCG)
Sebuah metoda tes kehamilan yang mudah, murah, praktis dan
dapat dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT) yang biasa dikenal dengan
test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat untuk mendeteksi kehamilan
pada tahap awal. Test pack yang bisa dibeli di hampir setiap apotek ini di
dalamnya memiliki zat yang bereaksi dengan hormon kehamilan, human Chorionic
Gonadotropin (HCG), dan berubah warna jika HCG ini terdeteksi dalam air seni.
Alat
uji kehamilan untuk cara penggunaannya relatif mudah, yaitu mencelupkan ujung
alat ke dalam air seni yang ditampung atau menyentuhkan pada aliran air seni
ketika buang air kecil. Biasanya dianjurkan penggunaan air seni pertama setelah
bangun pagi, karena konsentrasi hormon HCG yang tinggi pada saat itu.
Mekanisme kerja tes kehamilan melalui
air seni adalah dengan menggunakan prinsip adanya ikatan antibodi antigen.
Sebagai antigennya adalah adanya protein hormon beta HCG (hormon yang
dihasilkan trofoblas/bagian plasenta) dan sebagai antibodi adalah antibodi yang
dihasilkan binatang kuda yang disuntik hormon beta HCG. Antibodi yang berupa
protein ini dikloning pada bakteri E coli. Kemudian antibodi dalam jumlah
tertentu ini, setelah direaksikan dengan zat tertentu yang akan berubah warna
bila bereaksi dengan antigen, ditempelkan pada alat uji kehamilan.
Alat
uji kehamilan semacam ini biasanya memiliki dua buah “jendela” atau garis.
Garis yang pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan dengan benar, yang biasa
disebut dengan garis kontrol. Garis kontrol akan tampak bila test pack
mendapatkan cukup air seni untuk diuji. Sementara garis kedua menunjukkan hasil
tes, yang merupakan bagian alat yang memiliki “antibodi” yang bereaksi dengan
HCG dan dapat berubah warna bila hormon ini terdeteksi. Setipis apapun garis
ini, kemunculannya tetap menunjukkan adanya kehamilan.
Sebagian
besar merk test pack yang beredar di pasaran sudah dapat mendeteksi HCG dengan
kadar 25 IU/L-50 IU/L, sehingga cukup akurat untuk menentukan ada atau tidaknya
kehamilan). Biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama menstruasi
terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama Haid Terakhir) agar
jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang
dianjurkan. Tapi jika anda tidak dapat menunggu selama itu, waktu paling cepat
saat uji dapat dilakukan adalah 10-14 hari sejak berhubungan intim (yang diduga
menyebabkan kehamilan). Jika dilakukan lebih awal, hasil uji dapat memberikan
hasil negatif palsu. Artinya, alat uji menyatakan anda tidak hamil walaupun
sebenarnya anda memang hamil.
Uji
kehamilan yang lebih akurat tentunya adalah tes kuantitatif hormon HCG dalam
darah. Biasanya yang diukur adalah jumlah subunit beta hormon HCG (ß- HCG).
Pemeriksanaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urine, karena sebenarnya
kadar HCG sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak terjadi
pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat beta HCG sehingga bisa terdeteksi lewat
darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena harganya
relatif mahal. Uji ini memerlukan waktu dengan kisaran beberapa jam sampai
beberapa hari untuk mendapatkan hasil. Uji ini juga dapat digunakan untuk
mengamati tingkat HCG selama kehamilan. Apabila HCG tidak mengalami
peningkatan, maka ini dapat menjadi indikasi adanya masalah pada kehamilan.
Sedangkan jumlah HCG yang sangat tinggi dapat berarti seorang perempuan
mengandung anak kembar.
Kurang
akuratnya test pack dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan:
1. Uji dilakukan terlalu dini
Jika anda
melakukan uji terlalu awal, kurang dari 8-10 hari setelah pembuahan, HCG
mungkin belum berada pada jumlah yang cukup untuk memberikan hasil positif.
2. Sensitifitas
alat uji terlalu rendah
3. Sampel urin terlalu encer
Urin dapat menjadi encer akibat seringnya berkemih atau tingginya volume cairan
yang diminum.
4. Hamil, secara kimia
Ini
berarti embrio memang telah tertanam pada rahim dan HCG diproduksi pada selang
waktu yang singkat, namun diikuti dengan keguguran sebelum tanda (fisik)
kehamilan dapat teramati.Banyak kasus kehamilan yang tidak diketahui mengalami
keguguran yang disangka haid. Padahal angkanya cukup tinggi. Saat di test
positif sebelum terlambat haid, ternyata saat tiba jadwal haid keluar seperti
biasa jumlahnya dan kehamilan juga keluar bersama haid.
5. Waktu pemeriksaan kehamilan
Test
kehamilan dilakukan diluar standar yang ditentukan oleh pembuat test, misalnya
terlalu lama. Yang akan membuat hasil alat tes kehamilan menjadipositif.
6. Pengaruh obat dan bahan kimia bagi
kehamilan
Obat-obat
tertentu dapat membuat alat test kehamilan ini memunculkan hasil positif.
Diantaranya adalah penggunaan HCG untuk terapi kesuburan dan diet, obat
diuretik dan obat anti parkinson jg bisa memunculkan hasil positif pada alat
tes kehamilan. Bahan kimia atau sabun yang terkontaminasi pada urin juga bisa
membuat alat test kehamilan memunculkan hasil positf. Vitamin C dosis tinggi
juga dikatakan bisa mempengaruhi hasil test kehamilan.
7. Tumor dalam Tubuh
Adanya tumor dalam tubuh yang menghasilkan HCG seperti tumor
jaringan plasenta (trofoblastik), tumor indung telur yang menghasilkan HCG dll.
2. Palpasi Abdomen
Menggunakan cara Leopold dengan
langkah sebagai berikut :
1) Leopold
I
Bertujuan untuk mengetahui bagian
janin yang ada di fundus. Caranya :
a) Pemeriksa
mengahdap pasien;
b) Kedua
tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri;
c) Meraba
bagian apa yang ada difundus. Jika teraba bulat melenting, mudah digerakkan,
maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bulat, besar, lunak, tidak melenting
maka itu bokong.
2) Leopold
II
Bertujuan untuk mengetahui bagian
janin yang ada disebelah kanan dan kiri. Caranya:
a) Kedua
tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
b) Ketika
memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri kea rah
kanan;
c) Raba
perut kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang ada di sebelah
kanan (jika teraba benda yang rata, punggung bayi, namun jika teraba
bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).
3) Leopold
III
Bertujuan untuk mengetahui bagian
janin yang ada dibawah uterus. Caranya :
a) Tangan
kiri menahan fundus uteri;
b) Tangan
kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika teraba bagian bulat,
melenting, keras dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika
teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulita digerakkan, maka ini adalah
bokong. Jika dibagian bawah tidak ditemukan kedua bagian seperti di atas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam keadaan melintang.
c) Pada
letak sungsang dapat dirasakan ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah,
tangan kiri akan merasakan ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama
ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan).
4) Leopold
IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian
janin yang ada dibwah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul
atau belum. Caranya :
a) Pemeriksa
menghadap kaki pasien;
b) Kedua
tangan meraba bagian janin yang berada di bawah;
c) Jika
teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanan
dibagian bawah;
d) Jika
kedua tangan konvergen(dapat saling bertemu) berarti kepala sudah masuk
panggul;
e) Jika
kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk
panggul.
3. Pemeriksaan USG
1) Dilaksanakan
sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan;
2) Gambaran
yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan.
Ultrasonografi atau sonogram
diagnostik menggunakan gema dari gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk
menghasilkan sebuah citra. Citra ini bisa diperkuat dan direkam dalam bentuk
foto, kaset video,atau DVD.gelombang suara dikirim dan diterima oleh tranducer.
Tergantung pemandangan apa yang diperlukan, tranducer bisa digosokan diatas
perut ibu atau diletakan diatas vagina. Pada awal kehamilan kandung kemih harus
dalam keadaan penuuh saat menjalani pemeriksaan ultrasonografi abdominal.
Pada awal kehamilan ultrasonografi
paling sering digunakan untuk :
Ø Memastikan embrio terletak didalam rahim
Ø Menentukan usia kehamilan
Ø Menentukan jumlah bayi
Ultrasnografi juga bisa digunakan
untuk:
Ø Memperkiran pertumbuhan bayi.
Ø Memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi normal
Ø Mengevaluasi posisi dan kondisi plasenta
Ø Menentukan posisi bayi untuk melakukan amniosentesis atau
prosedur lain
Ø Menentukan jenis kelamin bayi setelah alat kelaminya tampak
Menjelang akhir kehamilan
ultrasonografi bisa digunakan untuk :
Ø Memeriksa kesehatan bayi
Ø Menentukan jumlah air ketuban
Ø Menentukan perubahan leher rahim
Ø Memastikan posisi bayi dan tali pusar tepat sebelum
persalinan.
.4. Pemeriksaan Rontgen
1) Merupakan
salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamilan;
2) Terlihat
gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang.
Namun pemeriksaan ini tidak
dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa sebagai
seorang bidan, kita harusmemberikan arahan yang signifikan kepada pasien
kita mengenai tanda tanda kehamilandini atau kehamilan awal. Dan sebagai
seorang ibu atau calon ibu harus paham mengenaitanda tanda kehamilan. Pemeriksaan diagnostik kehamilan merupakan salah satu
cara untuk mengetahui hal-hal lain yang menyangkut dengan kehamilan
seseorang. Dalam pemeriksaan diagnostic kehamilan dapat dilakukan dendiri
dirumah , oleh bidan ataupun pemeriksaan tunjangan.
Daftar Pustaka
Booth,Trish.2011.Tanya Jawab
Seputar Kehamilan.Jakarta : Bhuana Ilmu Populer.
Hidayat. 2009. Metode Persalinan
Normal dan Komplikasi Bayi Baru Lahir. Jakarta : JNPK-KR
Depkes RI. 2008. Panduan
Pelayanan Antenatal. Jakarta : Depkes RI