Diabetes Melitus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu
penyakit gula (DM) yakni kelainan heredifer dengan ciri insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah
tinggi dan berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan
banyak kesulitan. Penyakit ini dapat menyebabkan perubahan-perubahan metabolic
dan hormonal pada penderita terlebih lagi penyakit diabetes mellitus ini
dipengaruhi oleh kehamilan, jadi dapat dikatakan bahwa diabetes akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan.
Dikarenakan demikian, seorang ibu
hamil haruslah kita anamnesa apakah ia mempunyaki penyakit diabetes mellitus
atau tidak, karena seorang ibu hamil yang mempunyai diabetes akan sangat
mempengaruhi dalam kehamilan, persalinan ataupun nifas, yang dapat mnegkibatkan
kegawatan pada ibu maupun janin yang dikandungnya.
Manfaat seorang bidan mengetahui
diabetes mellitus dalam kehamilan agar bidan dapat melakukan deteksi dini
sehingga dapat mencegah ataupun mengurangi resiko yang timbul dari kehamilan
dengan penyakit diabetes mellitus ini.
B. Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini
selain untuk memenuhi salah satu tugas Askeb IV ialah untuk :
·
Mengetahui
komplikasi yang ditimbulkan dari diabetes mellitus pada kehamilan, persalinan,
masa nifas, dan juga terhadap janin.
·
Mengetahui
penanganan dari diabetes mellitus.
·
Mengetahui
prognosis dari diabetes mellitus pada kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Diabetes mellitus merupakan suatu
penyakit gula (DM) yakni: kelainan heredifer dengan ciri insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah
tinggi dan berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan
banyak kesulitan. Penyakit ini dapat menyebabkan perubahan-perubahan metabolik
dan hormonal pada penderita terlebih lagi penyakit diabetes mellitus ini
dipengaruhi oleh kehamilan, jadi dapat dikatakan bahwa diabetes akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
Jadi dapat dikatakan bahwa diabetes
mellitus merupakan kelainan metabolisme karbohidrat dimana glukosa
darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga dapat menyebabkan
hiperglikemia (kadar gula darah melebihi batas normal).
B. Faktor
Predisposisi Diabetes Mellitus
Kemungkinan diabetes dalam kehamilan
lebih besar bila:
·
Umur
sudah mulai tua
·
Multiparitas
·
Gemuk
(obesitas)
·
Riwayat
diabetes mellitus dalam keluarga
·
Anak
lahir dengan berat badan besar (diatas 4 kg)
·
Ada
sejarah lahir mati dan anak besar
·
Sering
abortus
·
Glukosuria
C. Klasifikasi
Diabetes Mellitus
Klasifikasi dibuat menurut umur,
waktu timbulnya penyakit, lamanya sakit, berat penyakit, dan komplikasi, yaitu:
·
Kelas
A
Diabetes laten (subklinis atau
diabetes hamil). Uji toleransi gula tidak normal. Pengobatan tidak memerlukan
insulin, cukup dengan diet saja. Prognosis untuk ibu dan janin
baik
·
Kelas
B
Diabetes dewasa diketahui setelah
usia 19 tahun, berlangsung kurang dari 10 tahun, dan tidak disertai kelainan
pembuluh darah.
·
Kelas
C
Timbul pada umur 10-19 tahun, tanpa
kelainan pembuluh darah.
·
Kelas
D
Diderita sejak umur 10 tahun, lama
menderita selama 20 tahun, disertai kelainan pembuluh darah seperti
arterioklerosis pada retina, tungkai, dan renitis.
·
Kelas
E
Telah terjadi klasifikasi pembuluh
darah.
·
Kelas
F
Diabetes dengan nephropathy termasuk
adanya glomerulonefritis dan pielonefritis. Diabetes yang biasanya diderita
remaja (juvenilis) merupakan diabetes yang diderita sejak anak-anak atau
remaja. Diakibatkan karena sedikit atau tidak adanya insulin endogen, cenderung
timbul keto-asidosis.
Pada prediabetik dijumpai kelaianan
anatomik dan metabolik, namun tanpa gejala yang jelas. Prediabetik dapat
menjadi diabetes bila timbul tekanan (stress) seperti adanya kehamilan, infeksi,
obesitas, emosi dan lain-lain.
Klasifikasi diabetes mellitus
pada kehamilan dibagi menjadi 2 yakni :
· Diabetes gestasional : Terjadi
karena proses kehamilan itu sendiri dan akan menghilang setelah melahirkan
dan kemungkinan bebeapa tahun kemudian menetap menjadi DM
· Diabetes Pre Gestasional : Diabetes
tipe 1 atau 2 yang baru diketahui pada saat kehamilan
D.
Pengaruh Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada
Diabetes
·
Kehamilan
dapat menyebabkan status prediabetik menjadi manifes (diabetes)
·
Diabetes
akan menjadi lebih berat oleh kehamilan
·
Pada
persalinan yang memerlukan tenaga ibu dan kerja rahim akan memerlukan glukosa
banyak, maka bisa terjadi hipoglikemia atau koma
·
Dalam
masa laktasi keperluan akan insulin akan bertambah
E.
Pengaruh Diabetes pada Kehamilan
·
Kemungkinan
gestose 4x lebih besar
·
Infeksi
lebih mudah terjadi terutama pyelitis dan pyelonephritis
·
Kemungkinan
abortus dan partus prematurus sedikit lebih besar
·
Bayi
sering besar diduga sebabnya ialah hormon pertumbuhan yang berlebihan atau
faktor genetis
Walaupun anaknya besar, fungsionil
sering bersifat sebagai anak prematur hingga dipergunakan istilah “foetus
dysmaturus”. Bayi-bayi ini harus dirawat sebagai anak prematur.
·
Anak
sering mati intrauterin terutama sesudah minggu ke 35. Kematian ini diduga
disebabkan oleh hypoglycemia.
·
Setelah
lahir, anak sering mengalami hypoglycemia dan hypoxia.
·
Hydramnion
sering terjadi, kalau timbul hydramnion maka timbul kematian intrauterin
meningkat sampai 35%.
·
Kelainan
congenital lebih sering dijumpai.
·
Perdarahan
postpartum lebih besar kemungkinannya.
·
Laktasi
kadang-kadang kurang.
F.
Pengaruh Diabetes Terhadap Persalinan
·
Inersia
uteri dan antonia uteri
·
Distosia
karena janin (anak besar,bahu lebar)
·
Kelahiran
mati
·
Persalinan
lebih sering ditolong secara operatif
·
Angka
kejadian perdarahan dan infeksi tinggi
·
Morbiditas
dan mortalitas ibu tinggi.
G.
Pengaruh Diabetes Terhadap Nifas
Perdarahan
dan infeksi
puerperalis lebih
tinggi dan luka-luka jalan lahir lambat pulih / sembuh
H.
Pengaruh Diabetes Terhadap Janin
·
Sering
terjadi abortus
·
Kahamilan
janin dalam kandungan setelah 36 minggu
·
Dapat
terjadi cacat bawaan
·
Dismaturitas
·
Janin
besar (makrosomnia)
·
Kematian
neonatal tinggi
·
Dapat
terjadi kelainan neurologik dan psikologik
I.
Diagnosis
a. Anamnesis
·
Riwayat
persalinan yang lalu : abortus, partus prematurus, kematian janin atau anak
lahir besar.
·
Riwayat
Keluarga (Herediter) : keluhan sekarang (trias polion: poliuri, polidipsi,
polifagi) dan pernah berobat sakit gula pada dokter.
b. Pemeriksaan
·
Pemeriksaan
urine
·
Pemeriksaan
kadar gula darah
·
Pemantauan
gula darah selama hamil
Dengan mengurangi asupan
karbohidrat. Biasanya kadar gula darah baik apabila konsentrasinya
< 95 mg/dl sebelum makan dan 120-140 mg/dl 1-2 jam setelah
makan. Pemberian insulin diberikan jika melalui pemantauan gula
darah tidak berhasil dan gula darahnya sangat tinggi dengan dosis insulin tergantung
dengan kondisi individunya.
J.
Penanganan
a. Pengobatan medik
Bekerjasama dengan ahli penyakit
dalam, pengobatan meliputi :
·
Diet
diabetes
·
Pemberian
insulin
b. Pengobatan obstetrik
Penanganan atas pertimbangan :
beratnya penyakit, lama penderitaan, umur, paritas, riwayat persalinan
terdahulu, ada atau tidaknya komplikasi.
·
Penyakit
tidak berat, pengobatan / diet dapat
mengontrol penyakit dengan baik, diharapkan biasa.
·
Bila
diabetes agak berat dan memerlukan insulin, induksi persalinan lebih dini :
biasanya pada kehamilan 36-38 minggu.
·
Diabetes
agak berat, dengan riwayat IUFD : dilakukan seksio sesaria dalam minggu ke 37
kehamilan.
·
Diabetes
berat dengan komplikasi (Pre-eklampsia, hidramnion, dsb) dan juga riwayat persalinan
yang buruk : dilakukan induksi persalinan atau seksio sesarea lebih dini.
·
Dalam
pengawasan persalinan, monitor janin dengan baik (djj dan eloktrotokokardiogram,
dan ultrasonografi)
·
Untuk
menghentikan kesuburan, tubektomi sangat dianjurkan untuk dilakukan dengan
ketentuan bila sudah ada anak serta pada setiap kehamilan dan persalinan yang
dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
K.
Prognosis
·
Bila
penyakit ditangani oleh dokter ahli penyakit dalam, serta kehamilan dan
persalinan diawasi dan ditolong oleh ahli kebidanan umumnya prognosis baik
·
Diabetes
berat dan diderita lama, apalagi ada komplikasi prognosis buruk.
·
Prognosis
bayi jelek : faktor-faktor yang meninggikan morbiditas dan mortalitas bayi
yakni
1. Berat dan lamanya sakit disertai
asetonuri
2. Insufisiensi plasenta
3. Komplikasi dan distosia
persalinan
4. Sindrom gawat nafas (respiratori
stress sindrom)
5. Prematuritas dan cacat bawaan
BAB III
KESIMPULAN
Komplikasi yang ditimbulkan dari
diabetes mellitus baik dalam kehamilan, persalinan dan nifas maupun janin yakni:
·
Terhadap
ibu dalam masa hamil : Abortus dan partus prematurus, hidramnion,
pre-eklampsia, kesalahan letak janin dan insufisiensi plasenta.
·
Terhadap
ibu dalam persalianan : inersia uteri dan atonia uteri, distosia karena janin
(anak besar atau bahu lebar), kelahiran mati, persalinan lebih sering ditolong
secara operatif , angka kejadian perdarahan dan infeksi tinggi, morbiditas dan
mortilitas ibu tinggi.
·
Terhadap
ibu dalam nifas : Perdarahan dan infeksi puerperial lebih tinggi dan luka-luka
jalan lahir lambat pulih / sembuh
·
Terhadap
janin : sering terjadi abortus, kahamilan janin dalam kandungan setelah 36
minggu, dapat terjadi cacat bawaan, dismaturitas, janin besar (makrosomnia),
kematian neonatal tinggi, dapat terjadi kelainan neurologik dan psikologik.
Penanganan dari diabetes mellitus
ialah dengan melakukan pemeriksaan medik dan pemeriksaan obstetrik. Sedangkan
untuk prognosis diabetes mellitus terhadap ibu dan janin umumnya baik apabila
dikelola dengan baik, tetapi dapat menjadi buruk apabila tidak dikelola dengan
baik atau tidak terdeteksi secara dini.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri,
EGC,1998; Jakarta.
Prawirohardjo,
Sarwono. Ilmu Kebidanan, Bina Yayasan Pustaka Sarwono, 2007;
Jakarta.
Universitas Padjadjaran
Bandung. Obstetri Patologi, Elstar Offset, 1984 ; Bandung