Makalah Sholat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Shalat
merupakan salah satu kewajibanbagi setiap kaum muslim yang sudah mukallaf dan
harus dikerjakan baik bagi mukminin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan
rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang)
salah satunya adalah “shalat”, sehingga barang siapa yang mendirikan shalat,
maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa yang meninggalkan shalat,
maka ia telah meruntuhkan agama (Islam). Shalat harus didirikan dalam satu hari
satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17 raka’at. Shalat tersebut merupakan
wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik
sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib, ada juga shalat-shalat sunnah.
Perintah
tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat
atau yang lainnya. Perintah mendirikan shalat yaitu melalui melalui suatu
proses yang luar biasa yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW yaitu melalui
peristiwa Isra’ dan Mi’raj, dimana proses ini tidak dapat dipahami hanya secara
akal melainkan harus secara keimanan sehingga dalam sejarah digambarkan
setelahnya Nabi melaksanakan Isra’ dan Mi’raj, umat Islam ketika itu
terbagi tiga golongan yaitu yang secara terang-terangan menolak kebenarannya
itu, yang setengah-tengahnya, dan yang yakin sekali kebenarannya. Dilihat dari
prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang utama, yaitu
mengerjakan shalat dapat menentukan amal-amal yang lainnya. Dan mendirikan
shalat berarti mendirikan agama dan banyak lagi yang lainnya. Dalil-dalail
tentang kewajiban shalat ini tercantum dalam :
Q.S.
Al-Baqarah : 43
وَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا
مَعَ
Artinya :
“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang
rukuk.”
Q.S.
Al-Baqarah : 110
وَأَقِيمُواْ
الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُواْ لأَنفُسِكُم
مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ
اللّهِ إِنَّ اللّهَ بِمَا
تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya :
“Dan dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
Q.S.
Al-Ankabuut : 45
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya :
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan
dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Q.S.
An-Nuur : 56
وَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا
الرَّسُولَ
لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ
Artinya :
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya
kamu diberi rahmat.”
1.2 RUMUSAN
Masalah
- Apakah pengertian shalat?
- Apa saja syarat, rukun, sunnah, dan hal-hal yang membatalkan shalat?
- Apa saja macam-macam shalat?
- Apa saja manfaat gerakan shalat bagi tubuh?
- Apa saja bahaya meninggalkan shalat?
- Apa saja hikmah shalat?
1.3
Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian shalat
- Untuk mengetahui syarat, rukun, sunnah dan hal-hal yang membatalkan shalat
- Untuk mengetahui macam-macam shalat
- Untuk mengetahui manfaat gerakan shalat bagi tubuh
- Untuk mengetahui bahaya meninggalkan shalat
- Untuk mengetahui hikmah shalat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Shalat
Menurut
bahasa (etimologi), shalat berasal dari bahasa Arab yang berarti do’a
(memohon). Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang dimulai dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam disertai beberapa syarat yang sudah
ditentukan.
Hukum
shalat dapat dikategorikan sebagai berikut :
- Shalat fardu
· Fardu ‘ain : wajib bagi setiap kaum
muslim. Contohnya shalat lima waktu dan shalat jum’at bagi setiap pria.
· Fardu kifayah : wajib bagi sebagian
kaum muslim. Contohnya shalat jenazah
2.
Shalat
sunnah (shalat nafilah)
· Nafilah Muakkad : shalat sunnah yang
dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib). Contoh Shalat
dua hari raya, Shalat sunnah witir dan Shalat sunnah Thawaf.
· Nafilah Ghairu Muakkad : shalat
sunnah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, contoh shalat sunnah Rawatib
dan shalat sunnah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan,
seperti shalat Kusuf atau Khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).
2.2
Syarat, Rukun, Sunnah, dan Hal-hal yang Membatalkan Shalat
- Syarat shalat
- Islam
- Sudah dewasa/baligh
- Suci dari hadats
- Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
- Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedangkan wanita seluruh anggota badan kecuali muka, dan dua belah tapak tangan
- Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat
- Menghadap kiblat
- Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnah.
2.
Rukun
Shalat
- Niat
- Takbiratul Ihram
- Berdiri untuk shalat fardu bagi yang kuasa. Jika berhalangan karena sakit, maka boleh dengan duduk, tidur miring atau berbaring
- Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dua kali dengan tuma’ninah
- Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Duduk tahiyyat (tasyahhud) akhir
- Membaca salawat Nabi pada tsyahhud akhir
- Membaca salam yang pertama
- Tertib (berurutan dalam mengerjakan rukun).
3.
Sunnah
Shalat
- Do’a Istiftaah
- Meletakkan (telapak) tangan kanan di atas (punggung) tangan kiri pada dada tatkala berdiri sebelum ruku’
- Mengangkat kedua tangan dengan jari-jari rapat yang terbuka (tidak terkepal) setinggi bahu atau telinga tatkala takbir pertama, ruku’, bangkit dari ruku’, dan ketika berdiri dari tasyahhud awal menuju rakaat ketiga
- Tambahan dari sealam sholataalam sholataalam sholataalam sholataalam sholatakali tasbih dalam tasbih ruku’ dan sujud
- Tambahan dari ucapan robbana walakal hamdu setelah bangkit dari ruku’
- Tambahan dari satu permohonan akan maghfiroh (yaitu bacaan robbighfirlii) di antara dua sujud
- Meratakan kepala dengan punggung dalam ruku’
- Berjauhan antara kedua lengan atas dan dengan kedua sisi, antara perut dengan kedua paha dan antara kedua paha dengan kedua betis pada waktu sujud
- Mengangkat kedua siku dari lantai ketika sujud
- Duduk iftiraasyi (duduk di atas kaki kiri sebagai alas dan menegakkan kaki kanan) pada tasyahhud awal dan di antara dua sujud
- Duduk tawarruk (duduk pada lantai dan meletakkan kaki kiri di bawah kaki kanan yang tegak) pada tasyahhud akhir dalam sholat tiga atau empat raka’at
- Mengisaratkan dengan telunjuk pada tasyahud awal dan tasyahud akhir sejak mulai duduk sampai selesai tasyahud
- Mendo’akan shalawat dan berkah untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarga beliau serta untuk Nabi Ibrahim AS dan keluarga beliau pada tasyahud awal
- Berdo’a pada tasyahud akhir
- Mengeraskan (jahr) bacaan pada shalat subuh, jum’at, dua hari raya , istisqaa (minta hujan), dan pada dua rakaat pertama pada shalat maurib dan isya’
- Merendahkan (sirr) bacaan pada shalat dhuhur,ashar, pada rakaat ketiga shalat magrib dan dua rakaat terakhir shalat isya’
- Membaca lebih dri surat al fatihah
4.
Hal-hal
yang membatalkan sholat
- Berb icara dengan sengaja yang sesuai dengan penbicaraan manusia, baik itu berhubungan dengan kebaikannya sholat atau tidak
- Berbuat sesuatu yang banyak secara berturut-turut, seperti melangkah tiga kali dengan sengaja atau tidak
- Adanya hadas kecil dan besar
- Secara tiba-tiba ada najis yang tidak diampuni
- Terbukanya aurat secara sengaja
- Berubah niatnya, seperti tiba-tiba niat keluar dari sholat
- Membelakangi kiblat
- Makan dan minum, baik banyak atau sedikit, kecuali bila seseorang yang sholat itu memang tidak mengetahui keharamannya
- Tertawa
- Murtad yaitu putusnya islamnya, sebab ucapan atau perbuatan
2.3
Macam – macam Sholat
- Sholat Wajib
- Sholat Subuh
- Sholat Dhuhur
- Sholat Asyar
- Sholat Magrib
- Sholat Isya’
2.
Sholat
Sunnah
- Sholat Rawatib ialah sholat sunnah yang menyertai sholat fardhu
- Sholat Sunnah Wudhu ialah sholat yang dikerjakan selesai berwudhu
- Sholat Dhuha ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik
- Sholat tahyyatul masjid ialah sholat sunnah yang dekerjakan oleh jama’ah yang sedang masuk ke masjid , baik pada hari jum’at maupun lainnya, diwaktu malam atau siang.
- Sholat Tahajud ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam; sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknnya tidak terbatas.
- Sholat istikharah ialah sholat sunnah dua rakaat untuk memohon
- kepada allah ketentuan pilihan yang baik diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya.
- Sholat sunnah mutlaq ialah sunnah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali pada waktu yang terlarang untuk mengrjakan sholat sunnah dan jumlah rakaatnya tidak terbatas
- Sholat Sunnah taubah ialah sholat yang disunnahkan untuk dilakukan setelah seseorang melakukan dosa atau merasa berbuat dosa, lalu bertobat kepada allah swt.
- Sholat Sunnah Hajad ialah sholat sunnah yang dikerjakan karna mempunyai hajat agar diperkenankan hajadnya oleh tuhan.
- Sholat Tarawih ialah sholat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan.
- Sholat witir ialah sholat sunnah malam yang berjumlah rakaat ganjil dan sebagai penutup sholat lail.
- Sholat Id/hari raya ialah sholat sunnah dua hari raya yang dikerjakan pada pagi hari tanggal 1 syawal dan tanggal 10 Dzulhijjah
- Sholat Dua gerhana/ kusufain ialah sholat dua gerhana, yakni sholat karna gerhana bulan dan gerhana matahari
- Sholat Istisqa’ (memohon hujan) ialah sholat sunnah untuk memohon hujan dan disunnahkan bagi orang-orang yang muqim atau musyhaafir, dikala sangat mengjadkan air karena tidak ada hujan keputusan air dari sumbernya
2.4
Manfaat Gerakan Sholat Bagi Kesehatan Tubuh
Melaksanakan
sholat sebagai salah satu rukun Islam bukan saja menjaga tegaknya agama tetapi
secara medis sholat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh
manusia. Gerakan sholat memberi dampak yang sangat positif bagi kesehatan dan
obat terhadap berbagai macam penyakit.Ibadah shalat merupakan ibadah yang
paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh manusia. Setiap gerakan di
dalam shalat mempunyai manfaat masing-masing.
Setiap
gerakan shalat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh.
Sholat dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan
syarat semua gerakan sholat dilakukan dengan benar,perlahan dan tidak
terburu-buru serta istiqomah atau konsisten. Begitu banyak manfaat gerakan shalat
bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita sholat dengan benar, semakin
banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan diri kita.
Beberapa
manfaat gerakan sholat bagi tubuh:
- Berdiri tegak dalam sholat
Wajibnya
sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat
mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan
konsentrasi pikiran.
Berdiri
tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada
otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja
secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat
bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
- Takbiratul Ihram
Takbir
dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika
hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pada saat kita mengangkat tangan sejajar
bahu, otomatis kita membuka dada, dan otot bahu meregang sehingga membuat
aliran darah menjadi lancar dan kaya akan oksigen. Darah yang kaya akan oksigen
ini dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan
telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Kedua
tangan yang didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah adalah sikap untuk
menghindarkan diri dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
- Rukuk
Ruku’ yang
sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurussehingga bila diletakkan
segelas air di atas punggung, air tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus
dengan tulang belakang.
Rukuk yang
dilakukan dengan tenang dan optimal bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh
dan pusat saraf. Posisi jantung yang sejajar dengan otak saat membungkuk
tersebut menjadikan aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Rukuk pun
dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung,
pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan
saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.
Tangan
yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke
bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemihsehingga gangguan
prostate dapat dicegah.
- I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat
berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke
bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan
darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna
mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Gerakan
ini juga bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ
pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut
mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
- Sujud
Posisi
sujud yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di sebelah
kanan dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas lantai
berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung
di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir orang yang melakukan sholat. Oleh karena
itu, sebaiknya sujud dilakukan dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari
gangguan wasir.
Khusus
bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan
dan kesehatan organ kewanitaan.
Gerakan
sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan diri
serendah-rendahnya, Bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut
pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang di dalami Prof. Dr. Muhammad Soleh, gerakan ini
mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan
melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk
menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas
kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan
kecerdasan seseorang.
Setiap
inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara normal.
Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika seseorang
sujud dalam sholat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk beberapa saat
tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat tersebut mengikuti
waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di
atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika Serikat. Bahkan
seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan diri masuk
Islam setelah diam diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
Di samping
itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun peregangan
(stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan melancarkan
peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya adalah di dalam
shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk jari-jari kaki
dan tangan.
Sujud juga
merupakan latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban
tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah
kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggan wanita.
Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi
kelenjar air susu di dalamnya.
Masih
dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah otot-otot
perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi penuh saat
pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi ini melatih
organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama yang membantu
dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang
baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut telah berkembang
menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini justru menjadi
elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan dan
mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
- Duduk antara Dua Sujud & Duduk Iftirosy (Tasyahud awal)
Setelah
melakukan sujud, kita melakukan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk:
iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah
turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini
terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan
saluran kemih.
Pada saat
iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus
Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering
menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Selain itu, gerakan ini dapat
menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis,
sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat,
diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
- Duduk Tawarru’ (Tasyahud Akhir)
Duduk
tasyahud akhir atau tawaru’ adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita
syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa
operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke
arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang
punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung
kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk
kesehatan dan kekuatan organ seks. Bagi wanita posisi ini bermanfaat untuk
memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Variasi
posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai
turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
- Salam
Bahkan,
gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, bermanfaat
membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala serta menyempurnakan
aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan
kulit wajah.
Apabila
kita menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar,
sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali
berfikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya
dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah
ibadah agama bukan olahraga.
2.5
Bahaya Meninggalkan Shalat
Artinya :
“Maka sesudah mereka hiduplah pengganti yang jahat, suka mengabaikan shalat dan
melampiaskan nafsu syahwatnya, maka kelak mereka dihadapkan pada (siksa yang)
jahat, kecuali yang bertubat, beriman dan beramal saleh. Maka mereka itulah
yang bakal masuk surga dan tidak dirugikan sedikitpun”. (Maryam 59 – 60).
Bahaya
meninggalkan shalat yaitu :
- Meninggalkan shalat merupakan kekufuran
- Meninggalkan shalat merupakan kemunafikan
- Meninggalkan shalat menjadi sebab mendapatkan Su’ul Khatimah
- Meninggalkan shalat merupakan sebab seorang hamba dipecundangi syaithan
Berikut
ini langkah-langkah yang Insya Allah akan menjadikan kita memandang shalat
sebagai masalah yang besar :
- Menjaga waktu-waktu shalat dan batasan-batasannya
- Memperhatikan rukun-rukun, wajib dan kesempurnaannya
- Bersegera melaksanakannya ketika datang waktunya
- Sedih, gelisah, dan menyesal ketika tidak bisa melakukan shalat dengan baik, seperti ketinggalan shalat berjama’ah, dan ketinggalan waktu-waktu awal shalat
- Bersedih manakala tidak mampu mencapai khusyu’
2.6
Hikmah Shalat
- Sholat merupakan rukun Islam yang kedua dan merupakan rukun Islam yang terpenting setelah dua kalimat syahadat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسَةٍ : عَلَى أَنْ
يُوَحِّدَ اللهَ (وَ فِيْ رِوَايَةٍ عَلَى خَمْسٍ) شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ
الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ وَالْحَجِّ
Artinya :
“Islam dibangun atas lima perkara yaitu mentauhidkan Allah, dalam riwayat
lain : bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan haji.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Umar
rodhiyallahu anhuma)
2.
Sholat
merupakan media penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya, sebagaimana
sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى يُنَاجِي رَبَّهُ
Artinya :
“Sesungguhnya seorang dari kamu jika sedang sholat, berarti ia sedang
bermunajat (berbisik-bisik) dengan Tuhannya”. (HR. Bukhari, dari Anas bin Malik
rodhiyallahu anhu)
3.
Sholat
adalah penolong dalam segala urusan penting. sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
Artinya :
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu”. (QS. Al Baqarah :
45)
4.
Sholat
adalah pencegah dari perbuatan maksiat dan kemungkaran, Sebagaimana firman
Allah ta’ala:
وَأَقِمِ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Artinya :
“Dan dirikanlah sholat karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan
keji dan munkar”. (QS. Al Ankabuut : 45)
5.
Sholat
adalah cahaya bagi orang-orang yang beriman yang memancar dari dalam hatinya
dan menyinari ketika di padang Mahsyar pada hari kiamat, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
الصَّلاَةُ نُوْرٌ
Artinya :
“Sholat adalah cahaya ”. (HR. Muslim, dari Abu Malik Al-Asy’ari rodhiyallahu
anhu)
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا
وََنجَاةً يَوْمَ اْلقِيَامَةِ
Artinya :
“Barangsiapa yang menjaga sholatnya niscaya ia kan menjadi cahaya, bukti dan
penyelamat (baginya) pada hari kiamat.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban, dari
Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu anhu)
6.
Sholat
adalah kebahagiaan jiwa orang-orang yang beriman serta penyejuk hatinya,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam:
جُعِلَتْ قُرَّةُ أَعْيُنِيْ فِي الصَّلاَةِ
Artinya :
“Dijadikan penyejuk hatiku di dalam sholat”. (HR. Ahmad, dan, Nasa’i, dari Anas
bin Malik radhiyallahu anhu)
7.
Sholat
adalah penghapus dosa-dosa dan pelebur segala kesalahan, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
أَرَأَيْتُمْ
لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيْهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ
مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ ؟ قَالُوْا : لاَ يَبْقَى مِنْ
دَرَنِهِ شَْءٌ .قَالَ : كَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو
اللهُ بِهِنَّ اْلخَطَايَا
Artinya :
“Apa pendapat kalian jika di depan pintu seseorang di antara kalian terdapat
sungai, di dalamnya ia mandi lima kali sehari, apakah masih tersisa kotoran (di
badannya) meski sedikit ?” Para shahabat menjawb : “Tentu tidak
tersisa sedikit pun kotoran (di badannya)” Beliau berkata: “Demikian pula dengan
sholat lima waktu, dengan sholat itu Allah menghapus dosa-dosa”. (HR. Bukhari,
dan Muslim, dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu)
الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَ رَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ
مُكَفِّرَاتٌ لِمَا بَيْنَهُمَا إِذَا اجْتُنِبَتِ اْلكَبَائِرُ
Artinya :
“Sholat lima waktu dan dari Jum’at ke Jum’at dan dari Romadhon ke
Romadhon, merupakan pelebur (dosa kecil yang dilakukan) di antara
keduanya, selama tidak melakukan dosa-dosa besar”. (HR. Muslim, dari Abu
Hurairah rodhiyallahu anhu)
8.
Sholat
merupakan tiang agama, barangsiapa yang menegakkannya maka ia telah menegakkan
agama, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
رَأْسُ اْلأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُوْدُهَ الصَّلاَةُ
وَذَرْوَةُ سَنَامِهَ الجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
Artinya :
“Pokok dari perkara-perkara adalah Islam, tiangnya adalah sholat dan puncak
tertingginya adalah jihad di jalan Allah”. (HR. AT-Tirmidzi, Ibnu Majah,
dan Ahmad, dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu)
9.
Sholat
merupakan pembeda antara orang yang beriman dengan orang yang kafir dan
musyrik, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
بَيْنَ الرَّجُلِ وَ بَيْنَ اْلكُفْرِ وَالشِّرْكِ تَرْكُ
الصَّلاَةِ
Artinya :
“Batas pemisah antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah
meninggalkan sholat”. (HR. Muslim, dari Jabir bin Abdullah rodhiyallahu anhu)
10.
Sholat
merupakan sebaik-baik amalan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi
wasallam:
عِنْدَمَا سُئِلَ عَنْ أَيِّ اْلأَعْمَالِ أَفْضَلُ ؟
فَقَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهاَ
Artinya :
Ketika beliau ditanya tentang amalan apa yang paling utama, maka beliau
menjawab : “Sholat pada waktunya”. (HR. Bukhari, dan Muslim, dari Abdullah
bin Mas’ud rodhiyallahu anhu)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Shalat
merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama, dengannya
agama bisa tegak, dengannya pula agama bisa runtuh. Shalat mempunyai dua unsur
yaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut
perilaku berdasar pada gerakan shalat itu sendiri, sedangkan unsur batiniyah
yaitu sifatnya tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat
menilainya. Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga shalat fardhu
yang telah ditentukan waktunya. Shalat merupakan pergerakan diri secara
totalitas untuk menghadap Tuhan, dengan perkataan maupun perbuatan menurut
syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’. Shalat merupakan kewajiban bagi
kaum muslimin yang mukallaf tanpa kecuali.
3.2 Saran
Dalam
pengumpulan materi pembahasan di atas tentunya kami banyak mengalami kekurangan
dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca memberikan tanggapan dan
tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan sesudahnya kami haturkan banyak
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
·
Amar,
Imron Abu. 1982. Fat-hul Qarib. Kudus: Menara
·
Farouk,
Abdullah. 2003. Tuntunan Shalat Lengkap. Surabaya: Amelia
·
Rifa’i,
M. 2006. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: Karya Toha Putra