ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT DAN SEKSUAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas
(puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula sebelum
hamil.Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8minggu.
Setelah melahirkan
ibu,mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga mengakibatkan adanya
beberapa perubahan psikis.Tidak heran bila ibu mengalami perubahan perilaku dan
sesekali merasakn kerepotan.Masaa ini adalah masa rentan dan terbuka untuk bimbingan
dan pembelajaran.
Peran bidan
sangatlah dibutuhkan ibu sebagai pembimbing dan pemberi nasehat demi kesehatan
ibu dan anak nya.Ibu biasanya akan mengalami atau merasakan hal-hal yang baru
setelah melahirkan.Beberapa ibu setelah melahirkan akan mengalami masa-masa
sulit ibu akan berpengaruh dengan lingkungan sekitarnya.Ibu akan mulai
beradaptasi dengan hal yang baru seperti adanya bayi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Kebutuhan Istirahat Pada Masa Nifas
2.
Kebutuhan seksual Pada Masa Nifas
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan istirahat pada masa nifas
Umumnya wanita sangat
lelah setelah melahirkan, akan terasa lebih lelah bila partus berlangsung agak
lama. Seorang ibu akan merasa cemas apakah ia merasa mampu merawat anaknya atau
tidak setelah melahirkan. Hal ini mengakibatkan susah tidur, alasan lainnya
adalah terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu harus
bangun malam untuk meneteki, atau mengganti popok yang sebelumnya belum pernah
dilakukan.
Begitu banyak yang harus dipelajari ASI
yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat,
karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu, dan juga kekhawatiran serta
keprihatian yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini.
Dengan tubuh yang letih dan mungkin
pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar
mendapatkan istirahat yang cukup.
1. Istirahat
Malam
Selama satu atau dua malam yang
pertama, ibu yang baru melahirkan mungkin memerlukan obat tidur yang
ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Sering
kali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia
benar-banar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus
uteri hanya sedikit mengganggunya.
Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan
yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian lainnya merasa
terganggu oleh luka bekas episiotomi sehingga semua ini akan menghalangi
tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau terganggu
selalu memerlukan pemeriksaan dan analgesik dapat diberikan sebelum pasien
menggunakan obat tidur.
Setelah hari kedua
postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak
dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam
hari. Ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dingin dan tidak diganggu
tanpa alasan.
Hal-hal kecil yang menarik
perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air
dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat di atasi sebelum
suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu. Ibu yang
baru melahirkan yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat
dan semua keadaan yang di temukan harus dilaporkan pada dokter. Insomnia
merupakan salah satu tanda peringatan untuk psikosis nifas.
2. Istirahat
Siang
Waktu siang hari di rumah sakit tidak
perlu terlalu diprihatinkan, namun banyak orang mengatakan hal tersebut harus
pulang ke rumah untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan yang sering
terdengar dan petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas harus
mendengarkan serta mencari mengapa keluhan tersebut bisa terjadi.
Pada hampir setiap rumah sakit
bersalin, periode istirahat yang jelas perlu disediakan secara teratur dan
seringkali di perlukan selama satu jam sebelum makan siang, radio dimatikan,
staf keperawatan harus bekerja tanpa suara, tamu yang ingin berkunjung dilarang
dan panggilan telpon tidak diteruskan kepada pasien kecuali benar-benar
mendesak.
Ibu harus dibantu untuk mengatur
sendiri bagaimana memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup
(mungkin dengan bantal di bawah panggulnya) untuk membantu drainase uterus jika
posisi nyaman baginya. Periode istirahat ini umumnya memberikan manfaat
fisik maupun psikologis yang sangat besar. Beberapa rumah sakit mengulangi
waktu istirahat yang jelas pada sore harinya.
Kalau ditanya apa yang membuat bangsal
postnatal tampak begitu sibuk, jawaban sebagian ibu mengungkapkan hal yang
terjadi. Kejadian yang rutin dan teratur, seperti program latihan,
peragaan dalam memandikan bayi atau bahkan menyusui bayi tampaknya bukan
masalah. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan curahan emosi, seperti
menghadapi tamu dan panggilan telpon dari luar, atau menulis surat ucapan
terima kasih atas pengiriman kartu ucapan selamat dan hadiah, semua inilah yang
melelahkan ibu baru melahirkan barang kali perawat yang dapat merasakan
kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal semacam itu.
3. Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan
dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan
istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal.
Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.
Secara umum,istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan
emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti
tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga
bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan
kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun.
Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran
yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons
terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan
untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi
stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat
hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang
baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting sekalipun tidak mudah
dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak
diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan
yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam
menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan
dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang
diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan
bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta
keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Jadi, dengan tubuh
yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu
diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang
cukup:
1. Regenerasi
sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.
2. Memperlancar
produksi hormon pertumbuhan tubuh.
3. Mengistirahatkan
tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.
4. Meningkatkan
kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.
5. Menambah
konsentrasi dan kemampuan fisik.
Posisi tidur ibu waktu beristirahat
sesudah melahirkan penderita harus tidur terlentang hanya dengan satu bantal
yang tipis. Tetapi ada juga pendapat lain mengatakan bahwa ibu bebas memilih
posisi tetapi untuk memudahkan pengawasan sebenarnya tidur telentang lebih baik
karena dengan tidur terlentang mudah mengawasi keadaan kontraksi uterus dan
mengawasi pendarahan. Biasanya setelah melahirkan penderita akan merasa lelah
dan dapat tidur sehingga merasa nyaman berada ditempat tidur.
Usaha agar penderita dapat tidur ialah
dengan menyakinkan penderita bahwa keadaannya normal. Istirahat dan tidur
sangat perlu bagi penderita, selain untuk mengembalikan kesehatan, juga untuk
pembentukan air susu ibu. Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat
tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
siang hari.
·
Pola Istirahat
Pola istirahat yang benar bagi ibu pada
masa bifas adalah :
1. Anjurkan
ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
2. Sarankan
ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa.
3. Kurang
istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
·
Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
·
Memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan.
·
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan
untuk merawat bayi dan dirinya
B. Kebutuhan seksual pada masa
nifas
Ibu yang baru malahirkan boleh
melakukan hubungan seksual kembali setelah 6 minggu persalinan. Batasan
waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu semua luka akibat
persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas section cesarean ( SC )
biasanya telah sembuh dengan baik. Bila suatu persalinan di pastikan tidak ada
luka atau perobekan jaringan, hubungan seks bahkan telah boleh dilakukan 3 – 4
minggu setelah proses melahirkan itu. Meskipun hubungan telah dilakukan
setelah minggu ke – 6 adakalanya ibu – ibu tertentu mengeluh hubungan masih
terasa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan proses persalinan.
Hubungan seksual yang memuaskan
memerlukan suasana hati yang tenang. Kecemasan akan menghambat proses
perangsangan sehingga produksi cairan pelumas pada dinding vagina akan
terhambat. Cairan pelumas yang minim akan berakibat gesekan penis dan dinding
vagina tidak terjadi dengan lembut, akibatnya akan terasa nyeri dan tidak
jarang akan ada luka lecet baik pada dinding vagina maupun kulit penis suami.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan seksual pasca persalinan adalah :
1. Beberapa
wanita merasakan perannya sebagai orang tua sehingga timbul tekanan dan
kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan perannya.
2. Karena
adanya luka bekas episiotomy.
3. Karena
takut merusak keindahan tubuhnya.
4. Kurangnya
informasi tentang seks setelah melahirkan.
5. Bahaya
berhubungan seks pasca persalinan. Berhubungan seksual selama masa nifas
berbahaya apabila pada saat itu mulut rahim masih terbuka maka akan beresiko.
6. Mudah
terkena infeksi. Kuman yang hidup diluar akibat hubungan seksual ketika mulut
rahim masih terbuka, bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan menyebabkan
infeksi.
7. Kecemasan
dan kelelahan mengurus bayi baru lahir sering kali membuat gairah bercinta
pasangan suami istri (pasutri) surut, terutama pada wanita.
8. Untuk
mengalami let down ASI sehingga respon terhadap orgasme yang dirasakan sebagai
rangsangan seksual pada saat menyusui. Respon fisiologis dapat menekan ibu,
kecuali merekan memahami bahwa hal tersebut adalah normal.
Secara alami, sesudah melewati masa
nifas kondisi organ reproduksi ibu sudah kembali normal. Oleh sebab itu, posisi
hubungan seks seperti apa pun sudah bisa dilakukan. Kalaupun masih ada keluhan
rasa sakit, lebih disebabkan proses pengembalian fungsi tubuh belum berlangsung
sempurna seperti fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula.
Namun, bisa juga keluhan ini disebabkan kram otot, infeksi, atau luka yang
masih dalam proses penyembuhan.
Gangguan seperti ini disebut
dyspareunia atau rasa nyeri waktu sanggama. Pada kasus semacam ini ada beberapa
kemungkinan yang bisa menjadi penyebab, yaitu :
1. Terbentuknya
jaringan baru pasca melahirkan karena proses penyembuhan luka seperti guntingan
jalan lahir masih sensitif sehingga kondisi alat reproduksi belum kembali
semula.
2. Adanya
infeksi, bisa disebabkan karena bakteri, virus, atau jamur.
3. Adanya
penyakit dalam kandungan (tumor, dll).
4. Konsumsi
jamu. Jamu-jamu ini mengandung zat-zat yang memiliki sifat astingents yang
berakibat menghambat produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang wanita
terangsang seksual.
5. Faktor
psikologis yaitu kecemasan yang berlebihan turut berperan,seperti:
·
Kurang siap secara mental untuk
berhubungan seks
·
Adanya trauma masa lalu
·
Tipe kepribadian yang kurang fleksibel.
·
Komunikasi suami istri kurang baik
sehingga biasanya istri “malas” melakukan hubungan seks.
·
Bahaya berhubungan seks pasca
persalinan:
Berhubungan seksual selama masa nifas
berbahaya apabila pada saat itu mulut rahim masih terbuka maka akan beresiko.
Mudah terkena infeksi Kuman yang hidup diluar akibat hubungan seksual ketika
mulut rahim masih terbuka, bisa tersedot masuk kedalam rongga rahim dan
menyebabkan infeksi.
Bisa menyebabkan kematian mendadak
(Sudden Death)
Mati mendadak setelah berhubungan
seksual bisa terjadi karena pergerakan teknis dalam hubungan seksual di vagina
bisa menyebabkan udara masuk ke dalam rahim karena mulut rahim masih terbuka.
Pada masa nifas banyak pembuluh darah dalam rahim yang masih terbuka dan
terluka. Dalam kondisi ini pembuluh darah bisa menyedot udara yang masuk, dan
membawanya ke jantung. Udara yang masuk ke jantung dapat mengakibatkan kematian
mendadak.
·
Keluhan yang timbul saat hubungan
seksual pascapersalinan
1. Rasa
Nyeri
2. Hal
ini disebabkan fungsi pembasahan vagina yang belum kembali seperti semula, atau
luka yang masih dalam proses penyembuhan.
3. Sensivitas
berkurang
4. Karena
persalinan normal merupakan trauma bagi vagina yaitu melebarnya otot-otot
vagina.
Cara Mengatasi Masalah Yang
Timbul Saat Hubungan Seksual
1. Bila
saat hubungan terasa sakit jangan takut berterusterang dengan suami.
2. Saat
berhubungan memakai pelumas / jelly.
3. Saat
berhubungan suami harus sabar dan hati-hati.
4. Melakukan
senam nifas atau olahraga ringan.
5. Bidan
biasanya member batasan rutin 6 minggu pasca persalinan.
6. Ungkapkan
cinta dengan cara lain seperti duduk berpelukan didepan TV, mengosok punggung
pasangan dan berdasan berdua.
7. Program
kontrasepsi harus segera dilakukan sebelum hubungan seksual karena ada
kemungkinan hamil kembali dalam kurun waktu kurang dari 6 minggu ( kontrasepsi
untuk mengatsi kehamilan).
·
Tips untuk ibu pada masa nifas
Agar gairah seks segera kembali
berkobar setelah masa nifas, berikut ini hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan.
1. Menjaga
agar badan tetap sehat. Ingat badan sehat berarti hubungan seks juga sehat.
2. Makan
makanan yang bergizi cukup, cukup berarti tidak berlebihan dan tidak kurang.
3. Cukup
istirahat.
4. Olahraga
secara teratur.
5. Hindari
stres.
6. Hindari
merokok dan mengkonsumsi alkohol.
7. Lakukan
perawatan diri.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini
adalah : Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Istirahat
bagi ibu nifas merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena untuk
menjaga kesehatan ibu. Istirahat ini dapat berupa istirahat siang, istirahat
malam dan tidur.
2. Ibu
yang baru malahirkan boleh melakukan hubungan seksual kembali setelah 6 minggu
persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu
semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi dan luka bekas section
cesarean ( SC ) biasanya telah sembuh dengan baik.
B.Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu Kami sebagai penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi sempurnanya makalah ini
dan sebagai perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya.
Untuk ibu yang baru melahirkan atau ibu dalam keadaan masa nifas, ibu
harus memperhatikan kebutuhan ibu seperti istirahat dan hubungan sexualitas.
Serta ibu harus rajin untuk melakukan senam nifas agar alat kandungannya cepat
pulih kembali kedalam keadaan semula.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan
Kebidanaan pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Medika.
·
Yulianti, Lia, dkk. 2009. Asuhan
Kebidanan II (Persalinan). Jakarta : Trans Info Media.
·
Lutan, Delfi. 1998. Asuhan Pada Masa
Persalinan. Jakarta : Salemba Medika.