SATUAN ACARA PENYULUHAN KONTRASEPSI ORAL
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KONTRASEPSI ORAL
1. TUJUAN
TUJUAN
UMUM
Setelah diberikan penyuluhan 35 menit, diharapkan WUS mampu memahami dan
mengerti tentang Metode Kontrasepsi
Oral Dan Berminat Menggunakannya
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan peserta diharapkan mampu :
a.
Audiens mengetahui apa pengertian KB Oral
b.
Audiens mampu
Menjelaskan Tujuan Dan Manfaat KB Oral
c.
Audiens mampu
Mengerti Tentang Jenis – Jenis KontraSepsi Oral
2. Sasaran : Ibu – Ibu Darmawanita Usia
30-45 Tahun
3. Tanggal :
Tempat :
Waktu : 35 Menit
4. Metode : 1.
Ceramah
2.
Diskusi dan
tanya jawab
5. Alat Dan Bahan : Leaflet,Laptop,Lcd
Proyektor
6.
Materi
1.1 Pokok Bahasan : KB
1.2 Sub Pokok Bahasan : Metode Kontra
Sepsi Oral
1.3
Daftar Pustaka :
·
Bagian
Obstetry dan Genekologi FK Unpad.2000.Teknik Keluarga
Berencana, Bandung:
Elstar Offset.
·
Prawirohardjo,Sarwono.
2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu
|
Kegiatan
|
Kegiatan responden
|
5 menit
|
1.
Mengucapkan salam
23
Menjelaskan tujuan di berikan
penyuluhan
|
Menjawab salam
Mendengarkan
|
20 menit
|
1.
Menjelaskan pengertian KB Oral
2. Menjelaskan
Jenis – Jenis KB Oral
Menjelaskan Cara
Pemakaian,Cara Kerja Kontra Indikasi KB Oral
|
Mendengarkan
Mendengarkan
|
5 menit
|
1. Meminta salah
seorang audiens menjelaskan
Pengertian Dari Oral
2. Meminta Salah
satu audien Menjelaskan Jenis – Jenis KB Oral
|
Mendengarkan
Mendengarkan
|
5 menit
|
1.
Memberikan pesan moral kepada audiens
2.
Mengucapkan salam penutup
|
Mendengarkan
Menjawab salam
|
METODE KONTRASEPSI ORAL
( PIL )
DEFINISI
Kontrasepsi oral adalah suatu cara
pencegahan terjadinya kehamilan dengan cara pemberian preparat (obat) yang
mengandung estrogen dan progesteron sintetik secara oral.
JENIS-JENIS KONTRASEPSI ORAL
Tausk (1975) membagi macam-macam
kontrasepsi menjadi :
1. Pil kombinasi, adalah pil
kontrasepsi berisi estrogen maupun progesteron (progestagen, gestagen). Dosis
estrogen ada 0,05 mg, 0,08 mg, dan 0,1 mg pertablet. Diminum setiap hari selama
3 minggu diikuti dengan 1 minggu tanpa pil atau placebo pada akhirnya akan
menyebabkan terjadinya perdarahan surut.
2. Pil sekuensial, adalah pil
kontrasepsi yang cara pemberiannya pada 2 minggu pertama hanya diberikan
estrogen saja , dilanjutkan dengan pil kombinasi selama 1 minggu lalu 1 minggu
berikutnya tidak makan pil apapun sehingga pada akhir minggu ke-4 terjadi
perdarahan haid (widhrawl bleeding).
3. Pil normofasik, adalah pil
kontrasepsi yang kerjanya berada diantara cara kerja pil kombinasi dan pil
sekuensial dimana selama 7 hari pertama hanya diberi pil yang berisi estrogen
saja kemudian disusul pemberian estrogen dan progesteron selama 15 hari.
4. Pil trifasik, adalah pil kontrasepsi
yang lebih alamiah yang diminum dalam 3 fase siklus haid dalam dosis yang
berbeda-beda yang untuk setiap fase berbeda warnanya.
·
6 tablet warna coklat berisi
levenorgestel 50 mikrogram dan etinil estradiol 30 mikrogram
·
5 tablet warna putih berisi
levonorgestel 75 mikrogram dan etinil estradiol 40 mikrogram
·
10 tablet warna kuning berisi
levonorgestel 125 mikrogram dan etinil estradiol 30 mikrogram
Pil ini diminum pada hari ke 5 haid
setiap hari sebaiknya setelah makan malam atau sebelum tidur malam
5. Pil mini (low dose continuous
progesteron), adalah pil kontrasepsi yang hanya terdiri atas progesteron saja
dalam dosis yang rendah (0,5 mg atau kurang) dan diberikan secara terus menerus
setiap hari tanpa berhenti.
6. Pil pagi (after morning pills),
disebut juga kontrasepsi pasca coitus adalah pil berisi estrogen dosis tinggi
yang dimakan pada pagi hari setelah melakukan coitus pada malam harinya.
CARA PEMAKAIAN PIL KB
1. Bilamana mulai makan pil KB
a.
Pasca persalinan (post partum)
·
Mulai makan pil KB 30 – 40 hari
pasca persalinan
·
Pakai cara lain dulu (kondom), baru
setelah haid datang makan pil KB
·
Diberikan induksi haid, setelah
terjadinya withdrawl bleeding, barulah mulai makan pil KB
b. Pasca keguguran (post abortum)
·
Langsung makan pil KB
·
1 – 2 minggu post abortum
·
setelah haid pertama post abortum
c.
Pada tukar (ganti) jenis pil KB
d. Pada waktu interval
2. Bagaimana cara memulai makan pil KB
a.
untuk pil KB yang berisi 21 dan 22
tablet, mulailah makan pil pada hari ke-5 siklus haid lalu setiap hari 1 tablet
diikuti tidak makan pil selama 6-7 hari
b. untuk yang berisi 28 tablet mulai
makan pil pada hari pertama siklus haid, lalu 1 tablet setiap hari terus
menerus
3. Bagaimana memilih pil KB yang sesuai
Dengan mengenali 3 tipe pada wanita
dan mengetahui isi pil KB yang diberikan. Mumford (1974) menggolongkan 3 tipe
utama wanita :
·
Estrogenik, adalah wanita-wanita
yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian estrogen, mereka peka terhadap
estrogen
·
Balanced, adalah wanita-wanita yang
bersifat seimbang antara estrogenik dan progestogenik
·
Progestogenik, adalah wanita-wanita
yang sangat buruk reaksinya terhadap pemberian progesteron, mereka peka
terhadap progesteron
Untuk mengenalinya dengan mennayakan
pola haidnya memperhatikan bentuk fisik dan vital statistik tubuhnya dan
melihat reaksi terhadap terapi hormonalnya yang lalu.
CARA KERJA
·
Estrogen
Estrogen mempunyai khasiat
kontrasepsi dengan jalan mempengaruhi ovulasi, perjalanan sel telur atau
implantasi. Disamping itu penambahan estrogen dalam pil kombinasi bertujuan
untuk menjamin belangsungnya siklus haid dan mengurangi insidens breakthrough bleeding.
Ovulasi dihambat melalui pengaruh
estrogen terhadap hipotalamus dan selanjutnya menghambat FSH dan LH. Ovulasi
tidak selalu dihambat oleh pil kombinasi yang mengandung estrogen 50 mikrogram
atau kurang. Kalaupun daya preparat ini tinggi, itu adalah pengaruh progesteron
disamping estrogen.
Implantasi ovum yang telah dibuahi
dihambat oleh estrogen dosis tinggi seperti pada after morning pills yang
diberikan pada pertengahan siklus haid karena akan menimbulkan efek anti
progesteron, sehingga terjadi pertumbuhan endometrium yang menghambat
implantasi. Perjalanan sel telur dipercepat dengan pemberian estrogen pasca
konsepsi.
Estradiol yang dipakai dalam pil
kombinasi adalah etinil estradiol atau mestranol (etinil estradiol – 3 – metil
eter)
·
Progesteron
Fungsi progesteron adalah
menyebabkan endometrium untuk implantasi dan mempertahankan kehamilan. Namun
dalam dosis tertentu yang diatur baik, progesteron mempunyai khasiat
kontrasepsi anatara lain :
1. lendir serviks mengalami perubahan
menjadi lebih pekat (servical prop), sehingga penetrasi dan transportasi sperma
selanjutnya lebih sulit
2. kapasitasi sperma dihambat oleh
progestron. Kapasitasi diperlukan oleh sperma untuk membuahi sel telur dan
menembus rintangan disekeliling ovum
3. jika progesteron diberikan sebelum
konsepsi maka perjalanan ovum dalam tuba akan terhambat
4. implantasi dihambat sebelum ovulasi.
Walaupun ovulasi dapat terjadi, produksi progesteron dari korpus luteum akan
berkurang, sehingga implantasi dihambat
5. penghambatan ovulasi melalui fungsi
hipothalamus- hipofisis – ovarium
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi Utama :
·
Kehamilan; diketahui atau diduga
·
Tromboplebitis (riwayat atau masih
diderita)
·
Gangguan tromboemboli (riwayat atau
masih diderita)
·
Stroke (riwayat atau masih diderita)
·
Penyakit cerebrovaskuler (riwayat
atau masih diderita)
·
Oklusi koroner atau serangan jantung
(riwayat atau masih diderita)
·
Kerusakan hati, gangguan fungsi hati
atau hepatitis akut
·
Tumor hati jinak atau ganas (riwayat
atau masih diderita)
·
Neoplasia estrogen dependent
(riwayat atau amsih diderita)
·
Perdarahan genital abnormal yang
tidak terdiagnosa
·
Karsinoma sistem reproduksi (riwayat
atau masih diderita)
·
Migrain kepala klasik (dengan aura)
Kontraindikasi Relatif :
Berikan peringatan atau konsultasi
ekstra serta buat keputusan yang bersifat individual terhadap wanita
dengankondisi seperti ini :
·
Berusia lebih 35 tahun dan merokok
·
Hipertensi TD ³
140/90 mmHg
·
DM
·
Asma
·
Penyakit jantung (riwayat atau masih
diderita)
·
Penyakit ginjal (riwayat atau masih
diderita)
·
Penyakit kandung empedu (riwayat
atau masih diderita)
·
Lupus eritomatosus
·
Depresi (riwayat atau masih
diderita)
·
Tindakan bedah tertentu dan
membutuhkan immobilitas yang lama
·
Usia lebih 50 tahun
·
Karsinoma payudara diketahui/diduga