PERTOLONGAN PERTAMA PADA ANAK YANG MENGALAMI KECELAKAAN LALU LINTAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa
di dunia ini bahkan di Indonesia ini banyak terjadi kecelakaan lalu lintas
terutama di jalan raya.. Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan
masyarakat di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang.Ada empat faktor
utama yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, dimulai dari faktor manusia
yang kurang terhadap diri masyarakat Indonesia. Faktor kendaraan yaitu
rendahnya kualiatas transportasi. Faktor jalan meliputi kerusakan jalan dan
kemacetan. Dan faktor cuaca yang tidak mendukung misal hujan atau mendung.
Dari semua faktor kecelakaan itu
dapat menyebabkan korban cidera bahkan meninggal dunia, Ketidak nyamanan dalam
berkendara, mengganggu jalannya lalu lintas.
Untuk itu solusi yang dapat dilakukan
meningkatkan fasilitas transportasi darat
Dan penyuluhan ketertiban dalam lalu
lintas.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
sajakah faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya?
2. Apa
sajakah dampak yang timbul akibat terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan
raya?
3. Bagaimana
solusi yang dapat di lakukan untuk masalah tersebut?
1.3
Tujuan
Penulisan
Untuk mengetahui pertolongan
pertama pada anak yang mengalami kecelakaan lalu lintas
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut undang-undang Republik Indonesia
NO. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa kecelakaan lalu
litas merupakan suatu peristiwa yang terjadi di jalan raya secara tidak
disangka dan tidak disengaja, yang mengakibatkan korban manusia maupun harta
benda.
Sedangkan
pengertian kecelakaan menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan, pasal 93 menyatakan bahwa kecelakaan
lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan
tidak disengaja melibatkan kendaraan yang sedang bergerak dengan atau tanpa
pemakai jalan raya lainya, mengakibatkan korban manusia dan kerugian harta
benda.
Kecelakaan
lalu litas merupakan suatu peristiwa yang tidak disangka-sangka dan tidak
disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainya, yang
mengakibatkan korban manusia (mengalami luka ringan, leka berat, dan meninggal)
dan kerugian harta benda.
2.2 Faktor Yang
Mempengaruhi Kecelakaan
1.
Faktor Manusia
Faktor manusia merupakan faktor yang
paling dominan dalam kecelakaan, hampir semua kejadian kecelakaan di lakukan
dengan melanggar rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran terjadi karena ketidak
sadaran manusia dalam pelanggaran lalu lintas atau juga manusia tidak mengetahui
arti dari rambu-rambu lalu lintas tersebut. Bahkan banyak anak muda yang
mengendarai kendaraan tidak aturan seperti ugal-ugalan, dipakai area balap,
bahkan mengendarai dalam kondisi mabuk.
Disamping itu juga saat mudik banyak
keluarga yang mengendarai sepeda motor yang tidak tau aturan, satu keluarga
dalam satu motor. Motor satu dipakai 4 sampai 5 orang. Seperti itulah yang
mengakibatkan kecelakaan lalu lintas terjadi dari faktor manusia.
2.
Faktor Kendaraan
Kondisi kendaraan yang akan di
jadikan sebagai alat transportasi kita juga harus di perhatikan, apakah
kendaraan memang sudah siap dikendarai atau belum di jalan raya. Bahkan masih
ada yang perlu di perbaiki. Faktor kendaraan yang sering terjadi yaitu ban
pecah, rem blong, bensin habis bahkan ada mesin yang kurang, yang mengakibatkan
kecelakaan pada diri kita. Untuk itu kita harus sering-sering memperhatikan dan
memperbaiki kendaraan kita.
3.
Faktor Jalan
Faktor jalan terkait dengan jarak
pandang kita, banyak jalanan yang rusak,bergelombang yang sangat berbahaya bagi pegendara sepeda motor.
Jalan bergelombang banyak juga mengakibatkan ketidak stabilan dan keseimbangan
dalam mengendara, sehingga pengendara akan sulit mengendalikan kendaraannya
yang mengakibatkan bisa menabrak pengendara lainnya. Tidak hanya jalan
berlubang
dan bergelombang, jalan berliku juga bisa mengakibatkan
kecelakaan lalu lintas. Saat pengendara
tidak sadar dan tidak mengetahui adanya tikungan, pengendara bisa menabrak
pengendara lain yang ada dijalan bahkan juga tikungan diatas jurang pengendara
bisa terjun ke dalam jurang dan belum tentu juga selamat bagi pengendara.
4.
Faktor Cuaca
Faktor cuaca juga bisa menjadi dampak
yang buruk, terutama pada musim hujan.apabila saat hujan deras masih mengedarai
kendaraan pasti perasaan kita tidak enak dan tidak karuan. Saat hujan deras
bahkan berangin hendaknya kita berhenti dahulu sampai hujannya reda. Bisa
terjadi kecelakaan dengan pohon tumbang dan lawan arah karena jalanan tidak
jelas dari jarak pandang kita.
2.3 Penyebab atau dampak yang terjadi
1.
Meningkatnya korban kecelakaan
Dari faktor – faktor tersebut sudah
di ketahui bahwa kecelakaan lalu lintas bisa menyebabkan semakin meningkatnya
korban kecelakaan. Banyak contoh yang terjadi termasuk kecelakaan bus rombongan
haji yang menabrak dua rumah di pinggir
jalan. Hanya saja bus itu setelah mengantar rombongan haji, bus melaju kencang
dan menabrak dua rumah yang berada di pinggir jalan. Korban tewas adalah
pengemudi bus sendiri atas keteledoran dan keegoisannya sendiri. Akibat terjadi
benturan keras, kondisi bus mengalami rusak berat pada bagian depan, sedangkan
dua rumah penduduk nyaris ambruk. Tidak hanya itu saja yang terjadi, ada juga
terdapat di jalan slamet riyadi, makam haji, kartasura, sukoharjo kecelakaan
antara sepeda motor dan truk, dengan ketidak sadaran pengemudi sepeda motor
yang tidak menaati lalu lintas, tapi tidak menimbulkan korban jiwa hanya luka
ringan saja.
2.
ketidak nyamanan
Dari itu semua masyarakat sekitar
merasa tidak nyaman dengan adanya kecelakaan lalu lintas. Bahkan juga bisa
menyebabkan trauma yang berat bagi yang melihat kecelakaan tersebut. Anak –
anak kecil yang ingin belajar naik kendaraan jadi bimbang dan ragu.
3.
Mengganggu jalannya lalu lintas
Kecelakaan lalu lintas hampir setiap
hari terjadi, dengan kejadian tersebut bisa membuat jalanan macet total, bahkan
juga bisa mengakibatkan kecelakaan juga. Jalan tidak jadi lancar malah macet.
Selain macet juga pengguna jalan yang lain jadi resah gelisah melihatnya. Dari
peristiwa itu bisa mengganggu pengguna jalan yang lain
2.4 Klasifikasi Kecelakaan Lalu Lintas
Klasifikasi kecelakaan pada dasarnya dibuat berdasarkan tingkat keparahan korban, dengan demikian kecelakaan lalu lintas dibagi dalam 4 macam kelas sebagai berikut :
Klasifikasi kecelakaan pada dasarnya dibuat berdasarkan tingkat keparahan korban, dengan demikian kecelakaan lalu lintas dibagi dalam 4 macam kelas sebagai berikut :
·
Klasifikasi berat (fatality accident), apabila
terdapat korban yang mati (meskipun hanya satu orang) dengan atau korban
luka-luka berat atau ringan.
·
Klasifikasi sedang, apabila tidak terdapat
korban yang mati namun dijumpai sekurang-kurangnya satu orang yang mengalami
luka-luka berat.
·
Klasifikasi ringan, apabila tidak terdapat
korban mati dan luka-luka berat, dan hanya dijumpai korban yang luka-luka
ringan saja.
·
Klasifikasi lain-lain (kecelakaan dengan
kerugian materiil saja), yaitu apabila tidak ada manusia yang menjadi korban,
hanya berupa kerugian materiil saja baik berupa kerusakan kendaraan, jalan,
jembatan, ataupun fasilitas lainnya.
2.5 Pertolongan
pada anak yang mengalami kecelakaan lalu lintas
1) Jika
korban mengalami pendarahan
Hal yang
sering terjadi saat kecelakaan adalah pendarahan. Jika Anda melihat ada bagian
tubuh korban yang berdarah, terutama jika pendarahannya parah, upayakan untuk
segera menghentikan pendarahan tersebut agar korban tidak kehabisan darah.
Sebelum
menangani kulit yang berdarah, gunakan sarung tangan sekali pakai guna
meminimalisasi infeksi akibat luka tersentuh tangan Anda.
Anda bisa
menghentikannya dengan cara menekan area terluka menggunakan kapas. Setelah itu
lapisi kapas dengan perban, kemudian ikat dengan kencang. Jika darah masih
terlihat mengucur, hindari membuka balutan. Anda cukup menambahkan kapas, lalu
balut kembali dengan perban.
Terkadang
terdapat benda yang terselip pada area yang terluka. Jika menghadapi kasus yang
seperti ini, jangan pernah mencoba mengeluarkan atau menekannya, tapi serahkan
hal itu kepada tim medis. Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa menekan sisi
kiri dan kanan area yang terselip benda, lalu letakkan kapas mengitari luka
tersebut. Setelah itu balut dengan perban.
Jika
jari-jemari yang mengalami pendarahan, bungkus jari dengan kantong plastik,
kemudian balut dengan perban. Setelah itu, dinginkan jari menggunakan es batu.
Sebelum
melakukan hal di atas, usahakan untuk menghubungi rumah sakit terdekat terlebih
dahulu. Namun jika pendarahan yang dialami tidak begitu parah, Anda bisa membawa
korban ke rumah sakit terdekat setelah memberi pertolongan pertama
2)
Jika korban mengalami keseleo
Seseorang
akan mengalami keseleo ketika serat-serat ligamen sobek. Padahal, peranan
ligamen dalam tubuh sangat penting sebagai pita elastis yang menghubungkan
tulang-tulang dan menahan sendi-sendi agar tetap berada di tempatnya.
Kebanyakan
korban kecelakaan sepeda motor akan mengalami keseleo pada bagian pergelangan
kaki. Bagian tubuh yang keseleo akan terasa sakit dan mengalami pembengkakan.
Untuk kondisi
ini, Anda bisa memberikan pertolongan pertama dengan cara mengistirahatkan
anggota tubuh yang keseleo. Setelah itu kompres dengan air es guna mengurangi
pembengkakan. Jika Anda hanya menggunakan
es batu, pastikan pengompresannya
jangan terlalu lama karena bisa merusak jaringan kulit. Lalu Anda bisa membalut
area yang keseleo dengan perban. Terakhir, bawa korban ke rumah sakit terdekat
untuk penanganan medis lebih lanjut.
3) Jika
korban mengalami patah tulang
Sering kali
sulit untuk mengetahui apakah korban mengalami patah tulang atau tidak. Namun
jika Anda melihat korban merasa kesakitan pada anggota tubuhnya dan tidak bisa
menggerakkannya, Anda bisa menangani cedera itu sebagai kondisi patah tulang.
Untuk
menangani patah tulang, kuncinya satu, yaitu jangan menggerakkan bagian yang
cedera. Untuk patah tulang kaki, pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan
adalah mengikat area kaki dengan baju, jaket, atau kain yang setidaknya bisa
mencegah pergeseran tulang. Namun untuk patah tulang belakang, disarankan untuk
segera menghubungi tim medis untuk menanganinya.
Pada kondisi
ini, jangan memberi makanan atau minuman apa pun kepada korban.
1) Tanda-tanda patah
tulang
a) Penderita
tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
b)
Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
c) Ada
rasa nyeri kalau digerakkan
d)
Kulit tidak terasa kalau disentuh
e)
Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka
2)
Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang
·
Pada umumnya patah tulang tidak pernah
sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi
penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu
penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
·
Kalau korban harus dipindahkan dari
tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau
ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
·
Kemudian lakukan memeriksa apakah ada
luka-luka lainnya :
§ hentikan
pendarahan serius yang terjadi
§ usahakan
korban terhindar dari hambatan pernapasan
§ upayakan
lalu lintas udara tetap lancer
§ jika
diperlukan buatlah nafas buatan
§ jangan
meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk
menjaga agar leher tidak bergerak
·
Kalau bantuan medis terlambat, sedang
penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.
·
Pasanglah selalu pembelat (bidai)
sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.
3)
Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya
a)
Patah lengan bawah Pergelangan Tangan
·
Letakkan perlahan-lahan lengan bawah
tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas,
sedang telapak tangan rata di dada
·
Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang
dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang
lain untuk membelat bagian luar
·
Usahakan pembelat merentang dari siku
sampai ke punggung jemari
·
Aturlah gendongan tangan ke leher
sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku
Patah
Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
·
Letakkan tangan perlahan-lahan ke
samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
·
Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak
tangan menempel perut
·
Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah
berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di
atas dan di bawah bagian yang patah
·
Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke
lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada
dan belatan (bidai)
c)
Patah Tulang Lengan Bawah
Letakkan
pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat
ujung jemari.
d)
Patah Tulang di paha
·
Patah tulang di paha sangat berbahaya,
tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter
·
Luruskan tungkai dan tarik ke posisi
normal
·
Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
·
Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm
yang dilapisi dengan kain empuk
·
Panjang pembelat untuk bagian luar harus
merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam
sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.
4. Jika korban
mengalami syok
·
Syok di sini tidak sama dengan kaget, meski hal
ini bisa terjadi pula jika seseorang mengalami kecelakaan. Dalam istilah medis,
syok terjadi karena terganggunya sistem peredaran darah, misalnya akibat
pendarahan hebat. Ini mengurangi pasokan oksigen ke organ-organ vital tubuh,
seperti otak, jantung dan ginjal.
·
Kondisi ini bisa mengancam jiwa jika tidak
ditangani dengan baik. Oleh karena itu penting untuk mengetahui tanda-tanda
seseorang yang mengalami syok. Tanda-tanda korban mengalami syok, antara lain:
berkeringat, kulit berubah menjadi pucat, kulit terasa dingin, lemas, pusing,
kemungkinan korban akan muntah, pernapasannya menjadi lebih cepat atau
terengah-engah, kehausan, atau menguap.
·
Jika tanda-tanda ini dialami oleh korban, segera
hubungi tim medis. Sambil menunggu kedatangan tim medis, Anda bisa
menghangatkan tubuhnya dengan jaket dan berikan dia kenyamanan. Saat menghadapi
kondisi ini, hindari memberikannya makanan atau minuman apa pun.
5. Jika korban pingsan
·
Peredaran
darah yang terganggu bisa juga membuat korban pingsan. Hal itu disebabkan
kurang memadainya pasokan darah ke otak. Hal yang bisa Anda lakukan ketika
korban pingsan setelah kecelakaan adalah membaringkannya di permukaan yang
datar. Setelah itu buka kancing kerah baju atau longgarkan ikat pinggangnya.
·
Jika
setelah satu menit dia sadarkan diri, jangan langsung menyuruhnya duduk atau
berdiri untuk menghindarinya pingsan kembali. Namun jika dalam jenjang waktu
tersebut dia belum kunjung sadar, segera hubungi tim medis.
·
Anda
bisa langsung mengecek sistem pernapasannya masih bekerja atau tidak. Jika Anda
tidak merasakan hembusan napas atau pergerakan dada, Anda bisa memberikan napas buatan
atau CPR (cardiopulmonary resuscitation).
2.6 Solusi Yang Di Lakukan
1.
Peningkatan Fasilitas
Transportasi Umum
Peningkatan fasilitas transportasi
umum termasuk solusi awal, yang di maksud yaitu peningkatan fasilitas yang di
gunakan oleh transportasi. Bisa juga meningkatkan transportasi umum, lebih
banyak transportasi umum lebih sedikit yang berkendara dengan sepeda motor,
Karena paling banyak terjadi kecelakaan yaitu pengendara sepeda motor.
2.
Penyuluhan Ketertiban Dalam
Lalu Lintas
Pengguna jalan raya masih banyak yang
melanggar peraturan lalu lintas bahkan masih banyak yang belum cukup umur dan
tidak mempunyai surat izin mengemudi (SIM). Maka dari itu pihak kepolisian tiap
pekan bulan mengadakan penyuluhan tentang ketertiban lalu lintas. Karena faktor
utama kecelakaan lalu lintas yaitu faktor manusia yang tidak tau arti dari
peraturan lalu lintas.
3.
Terjunnya Polisi Lalu Lintas
Melihat dari kondisi seperti ini
pihak polisi lalu lintas seharusnya sadar dan mengarahkan seluruh anggota untuk
terjun langsung ke jalan raya mengatur jalannya lalu lintas. Karena
bagaimanapun juga itu sudah jadi tanggung jawab mereka polisi lalu lintas. Jika
kondisi seperti ini di biarkan maka tidak menutup kemungkinan akan sering
terjadi kecelakaan dikarenakan pengaturan jalan yang asal-asalan. Yang di
lakukan oleh pihak – pihak tertentu yang
dapat merugikan pengguna jalan maupun nyawa mereka sendiri.
2.7 Kasus Kecelakaan
Bripka Diki Nurul, Gendong Korban Kecelakaan Lalin Di
Jalan Raya Sukatani Purwakarta
Bripka Diki Nurul, Gendong Korban
Kecelakaan Lalin Di Jalan Raya Sukatani Purwakarta
Posted By: R Ida Farida Puspitaon: October 13, 2016
Purwakarta
– Visualisasi Online.Kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan oleh anggota
Polsek Sukatani Polres Purwakarta ,sangat membantu masyarakat pengguna
jalan.Seperti yang dilaksanakan sore hari yaitu, pengaturan arus lalu lintas
pada saat kepulangan anak sekolah SMKN 1 Sukatani yang berada di depan Mako
Polsek Sukatani.(13/10).
Bripka
Diki Nurul,tanpa mengenal lelah menggendong korban Balita untuk mendapat
pengobatan di Puskesmas.
Pada
saat melakukan pengaturan arus lalu lintas, Bripka Diki Nurul, menyaksikan kejadian
kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor.Tanpa berpikir panjang,dengan sigap
langsung berlari menuju lokasi peristiwa kecelakaan dan langsung menolong dan
membawa salah seorang korban yang masih anak-anak untuk mendapatkan pertolongan
di Puskesmas terdekat.
Kronologis
kecelakaan pengguna sepeda motor yang digunakan oleh sdr. Jajang (45) warga Kp.
Anjun Rt.04/01 Ds. Plered Kec. Plered Kab. Purwakarta dengan membawa Istri dan
ke 2 (dua) anaknya hendak pergi ke Cikampek untuk mengunjungi kerabat nya. Namun
mengalami kecelakaan di depan kantor Polsek Sukatani karena kendaraan motor
yang digunakan terpeleset dan akhirnya terjatuh.Selesai ditangani oleh pihak
Puskesmas, Jajang dan keluarga tidak mengalami luka yang serius,hanya
anaknya yang bernama Septi Ari Maulana (5) mengalami luka sobek hingga
mendapat beberapa jahitan pada bagian kepala.
Bripka
Diki Nurul,tanpa mengharapkan imbalan,menolong korban kecekalaan sampai tuntas.
Menurut Jajang
saat di ajak berdialog ringan oleh Bripka Diki Nurul, mengatakan ,” pada saat
kejadian saya kaget karena melihat kendaraan angkot yang tiba – tiba sudah
ada di depan kendaraan, saya berusaha memberhentkan motor dengan cara mengerem,
namun terpeleset dan akhirnya terjatuh, karenakan saat kejadian jalan licin
habis di guyur hujan.” Ungkap jajang.
Usai
menangani kecelakaan yang di alami oleh Jajang dan keluarga,Bripka Diki
Nurul menghimbau agar lain kali Jajang lebih berhati – hati dan fokus
pada saat menggunakan kendaraan motor.Himbauan ini bukan hanya untuk Jajang
saja,melainkan juga untuk seluruh masyarakat pengguna jalan,agar selalu
mentaati rambu-rambu lalulintas dan berhati-hati dalam mengemudikan
kendaraannya.(Polsek Sukatani/Res Pwk).
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan pada bab diatas tentang analisa banyaknya kecelakaan lalu lintas di
jalan raya (penyebab, dampak, solusi) maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
a.
Beberapa
faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas antara lain:
·
faktor manusia
·
faktor kendaraan
·
faktor jalan
·
faktor cuaca
b.
Dampak yang terjadi yaitu
banyaknya korban kecelakaan, ketidaknyamanan pengguna jalan yang lain,
terganggunya jalannya arus lalu lintas.
c.
Solusi yang bisa diambil yaitu
dengan peningkatan fasilitas transportasi umum, penyuluhan ketertiban lalu
lintas, dan menerjunkan polisi lalu lintas ke jalan.
3.2 SARAN
1.
Hendaknya
masyarakat sekitar harus memilki kesadaran yang tinggi dalam menggunakan sarana
dan prasarana transportasi.
2.
Hendaknya
pemerintah harus lebih jelas dalam membuat peraturan berlalu lintas.
3.
Hendaknya
pemerintah harus meningkatkan lagi peraturan lalu lintas.
4.
Hendaknya
pemerintah memberi kemudahan dan kenyamanan bagi para pengguna sarana dan
prasarana transportasi.
DAFTAR PUSTAKA
“Bus Pengantar Haji Tabrak Rumah, 1 Tewas”. (2011, 19
Oktober). Solo Pos. Hlm.8.
Burhan, A. (2011, 5 Oktober). ” Lindas Byson “. Solo
Pos, Hlm.8.
Fahmi, M. (2011). Analisa Penyebab Terjadinya
Kecelakaan Lalu Lintas Pada 27
Oktober 2011, Dari Http://Umbujacky.Blogspot.Com/2010/03/Penanganan-Kecelakaan-Lalu-Lintas-Dalam.Html
Fakhrial, M. (2011). Kecelakaan Akibat Jalanan Rusak,
Diperoleh Pada 08 Februari 2011,
Samsuri. (1991). Analis Bahasa. Jakarta Erlangga.
Soedarso. (1994). Sistem Membaca Cepat Dan Efektif.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumarwati, M.Pd. (2008). Prinsip-Prinsip Komposisi
Bahasa Indonesia. Surakarta: Tim Mku
Bahasa Indonesia Uns.