SATUAN ACARA PENYULUHAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) IUD
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
IUD
1. TUJUAN
TUJUAN
UMUM
Setelah diberikan penyuluhan Ibu - Ibu mampu memahami dan mengerti
tentang IUD
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti penyuluhan peserta diharapkan mampu :
a.
Audiens mengetahui apa pengertian IUD
b.
Audiens mampu
Menjelaskan Keuntungan IUD
c.
Audiens mampu
Mengerti Tentang Waktu Yang Tepat Pemasangan IUD
2. Sasaran : Ibu – Ibu Usia 25-45 Tahun
3. Tanggal :
4. Tempat :
5. Waktu :
35 Menit
4. Metode :
1. Ceramah
2.
Diskusi dan
tanya jawab
5. Alat Dan Bahan :
Leaflet, ,Lcd Proyektor
6.
Materi
1.1 Pokok Bahasan : KB
1.2 Sub Pokok Bahasan : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
1.3
Daftar Pustaka :
·
Manuaba,
IBG. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
·
Saifudin
Abdul Bari. (2006). Buku acuan Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
KEGIATAN PENYULUHAN
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan responden
|
5 menit
|
1.
Mengucapkan salam
23
Menjelaskan tujuan di berikan
penyuluhan
|
Menjawab salam
Mendengarkan
|
30 menit
|
1.
Menjelaskan pengertian IUD
2. Menjelaskan Jenis,Cara
Kerja,Indikasi,Kontra Indikasi IUD
3.
Menjelaskan Waktu Pemasangan IUD
|
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
|
5 menit
|
1. Meminta salah
seorang audiens menjelaskan
Pengertian Dari IUD
2. Meminta Salah
satu audien Menjelaskan Keuntungan Dan Waktu Pemasangan IUD
|
Mendengarkan
Mendengarkan
|
5 menit
|
1.
Memberikan pesan moral kepada audiens
2.
Mengucapkan salam penutup
|
Mendengarkan
Menjawab salam
|
Materi
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
IUD
PENGERTIAN
AKDR
IUD (Intra
Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat
dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat
adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga
kesehatan (dokter/bidan terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus
diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada
saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2003).
IUD/AKDR
adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai
lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim
melalui vagina dan mempunyai benang ( Handayani, 2010:141)
IUD atau
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita merupakan alat
kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu,
setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk
- beluk alat kontrasepsi ini (Manuaba , 2010).
B. JENIS
AKDR
IUD yang
banyak dipakai di indonesia dewasa ini dari jenis Un Medicate yaitu Lippes Loop
dan yang dari jenis Medicate Cu T, Cu-7, Multiload dan Nova-T. (Handayani,
2010)
1. AKDR Non-Hormonal
Pada saat ini AKDR telah memasuki
generasi ke-4, karena itu berpuluh-puluh macam AKDR telah dikembangkan. Mulai
dari generasi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi
plastic (polietilen) baik yang ditambah obat maupun tidak.
a. Menurut bentuknya AKDR dibagi
menjadi 2 :
1) Bentuk terbuka (oven device):
Misalnya : LippesLoop, CUT, Cu-7, Marguiles, Spring Coil, Multiload, Nova-T.
2) Bentuk tertutup (closed device):
Misalnya : Ota-Ring, Atigon dan Graten Berg Ring.
b. Menurut Tambahan atau Metal
1) Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan
polyethelen di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.
Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)
yang cukup baik.
2) Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan
maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang
vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada
jenis Coper-T.
3) Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik
(polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.
Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas.
Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4) Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan
polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan
kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang
berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang
biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning),
dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan
yang rendah. Keuntungan lain dari spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi
jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastic
( Erfandi, 2008).
2. IUD yang mengandung hormonal
a. Progestasert-T = Alza T
1) Panjang 36 mm, lebar 32 mm, dengan 2
lembar benang ekor warna hitam.
2) Mengandung 38 mg progesteron dan
barium sulfat, melepaskan 65 mcg progesteron per hari.
3) Tabung insersinya berbentuk lengkung
4) Daya kerja : 18 bulan
5) Teknik insersi : plunging (modified
withdrawal)
b. LNG-20
1) Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel,
dengan pelepasan 20 mcg per hari.
2) Sedang ditelit di Firlandia.
3) Angka kegagalan / kehamilan angka
terendah : <0,5 per 100 wanita per tahun.
4) Penghentian pemakaian oleh karena
persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya,
karena 25% mengalami amenore atau pendarahan haid yang sangat sedikit.
C.
CARA KERJA
Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD
adalah sebagai berikut :
1. Menghambat kemampuan sperma masuk
ketuba fallopi.
2. Mempengaruhi fertilisasi sebelum
ovum mencapai kavum uteri.
3. IUD bekerja terutama mencegah sperma
dan ovum bertemu.
4. IUD membuat sperma sulit masuk ke
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk
fertilisasi.
5. Memungkinkan untuk mencegah
implantasi telur dalam uterus. (Sarwono, 2007)
D. INDIKASI
Yang dapat menggunakan:
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang akan memilih AKDR (IUD)
adalah :
1. Usia reproduktif
2. Keadaan nulipara
3. Menginginkan menggunakan kontrasepsi
jangka panjang
4. Menyusui yang menginginkan
menggunakan kontrasepsi
5. Setelah melahirkan dan tidak
menyusui bayinya
6. Setelah mengalami abortus dan tidak
terlihat adanya infeksi Resiko rendah dari IMS
7. Tidak menghendaki metode hormonal
8. Tidak menyukai untuk mengingat-ingat
minum pil setiap hari
9. Tidak menghendaki kehamilan setelah
1-5 hari senggama.
10. Pasca
keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat adanya infeksi
11. Sedang
memakai antibiotika atau antikejang
12. Gemuk
ataupun kurus, Perokok
E.
KONTRAINDIKASI
Ada beberapa ibu yang dianggap tidak
cocok memakai kontrasepsi jenis IUD ini. Ibu-ibu yang tidak cocok itu adalah
mereka yang menderita atau mengalami beberapa keadaan berikut ini :
1. Kehamilan.
2. Penyakit kelamin (gonorrhoe,
sipilis, AIDS, dsb).
3. Perdarahan dari kemaluan yang tidak
diketahui penyebabnya.
4. Tumor jinak atau ganas dalam rahim.
5. Kelainan bawaan rahim.
6. Penyakit gula (diabetes militus).
7. Penyakit kurang darah.
8. Belum pernah melahirkan.
9. Adanya perkiraan hamil.
10. Kelainan
alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat
kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim
11. Ukuran
rongga rahim kurang dari 5 cm (Saifuddin, 2006).
F.
KEUNTUNGAN
Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD
adalah sebagai berikut :
1. sebagai kontrasepsi, efektifitasnya
tinggi.
2. IUD (AKDR) dapat efektif segera
setelah pemasangan,
3. Metode jangka panjang (10 tahun
proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
4. Sangat efektif karena tidak perlu
lagi mengingat-ingat
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Tidak ada efek samping hormonal
dengan Cu AKDR (CuT-380A)
8. Tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI
9. Dapat dipasang segera setelah
melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi). j.Dapat
digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid terakhir)
10. Tidak
ada interaksi dengan obat-obat
11. Membantu
mencegah kehamilan ektopik (Saifuddin. AB, 2006).
G. KERUGIAN
1. Perubahan siklus haid (umumnya pada
3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)
2. Haid lebih lama dan banyak
3. Perdarahan (spotting) antara
menstruasi,
4. Saat haid lebih sakit ( Handayani,
2010 )
H. WAKTU PEMASANGAN
1. Kapan saja dalam siklus haid selama
yakin tidak hamil
2. pemasangan setelah persalinan :
boleh dipasang dalam waktu 48 jam setelah eprsalinan, dan dapat pula dipasang
setelah 4 minggu pasca persalinan, dengan dipastikan tidak hamil antara
48 jam sampai 4 minggu pasca persalinan, tunda pemasangan, gunakan metode
kontrasepsi yang lain
3. Setelah keguguran atau aborsi : jika
mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir, boleh dipasang jika tidak ada
infeksi. Jika keguguran lebih dari 7 hari terakhir, boleh dipasang jika
dipastikan tidak hamil jika terjadi infeksi, boleh dipasang 3 bulan setelah
sembuh. Pakai metode kontrasepsi yang lain.
4. Jika ganti dari metode yang
lain : jika telah memakai metode lain dengan benar atau tidak bersenggama sejak
haid terakhir, AKDR boleh dipasang. (Tidak hanya selama haid, termasuk
melakukan MAL dengan benar)
EVALUASI
1. Apakah Pengertian Dari AKDR?
Jawaban : IUD/AKDR adalah suatu
benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga
atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan
mempunyai benang ( Handayani, 2010:141)
2. Bagaimana Keuntungan Memakai AKDR?
Jawaban
:
1. sebagai kontrasepsi, efektifitasnya
tinggi.
2. IUD (AKDR) dapat efektif segera
setelah pemasangan,
3. Metode jangka panjang (10 tahun
proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
4. Sangat efektif karena tidak perlu
lagi mengingat-ingat
5. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6. Meningkatkan kenyamanan seksual
karena tidak perlu takut untuk hamil
3. Kapan Pemasangan AKDR?
Jawaban:
1. Kapan saja dalam siklus haid selama
yakin tidak hamil
2. pemasangan setelah persalinan :
boleh dipasang dalam waktu 48 jam setelah eprsalinan, dan dapat pula dipasang
setelah 4 minggu pasca persalinan, dengan dipastikan tidak hamil antara
48 jam sampai 4 minggu pasca persalinan, tunda pemasangan, gunakan metode kontrasepsi
yang lain
3. Setelah keguguran atau aborsi : jika
mengalami keguguran dalam 7 hari terakhir, boleh dipasang jika tidak ada
infeksi. Jika keguguran lebih dari 7 hari terakhir, boleh dipasang jika
dipastikan tidak hamil jika terjadi infeksi, boleh dipasang 3 bulan setelah
sembuh. Pakai metode kontrasepsi yang lain.
4. Jika ganti dari metode yang
lain : jika telah memakai metode lain dengan benar atau tidak bersenggama sejak
haid terakhir, AKDR boleh dipasang. (Tidak hanya selama haid, termasuk melakukan
MAL dengan benar)