PERTUMBUHAN BAYI DAN BALITA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan suatu proses dan peristiwa yang setiap manusia atau
individu pernah mengalaminya, bahkan peristiwa itu juga dialami oleh semua
mahluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pada manusia, terutama pada
masa kanak-kanak, proses pertumbuhan dan perkembangan ini terjadi sangat cepat,
perubahan yang terjadi pada diri seseorang tidak hanya meliputi apa yang tampak
mata seperti perubahan tubuh (fisik) dengan bertambahnya berat badan dan tinggi
badan, tetapi juga perubahan dalam segi yang lain, seperti berfikir, berbahasa,
berperilaku, dan lain-lain.
Pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari
satu tahap ke tahap berikutnya, yang secara keseluruhan dimulai sejak
terjadinya konsepsi dalam kandungan ibu, yang secara berkelanjutan makin lama
semakin dapat diamati secara jelas setelah anak lahir ke dunia (Moersintowarti,
1991, 2004).
Pertumbuhan dan
perkembangan yang baik akan menjadi modal bagi kelangsungan anak sebagai generasi
penerus yang baik. Sebaliknya ia juga dapat sebagai penghambat kelangsungan
generasi penerus bahkan juga dapat sebagai sumber kesusahan dan malapetaka
individu, keluarga dan masyarakat (Aziz Alimul Hidayat. Musrifatul Uliyah,
2005; Gerald B. Merenstein, David W.Kaplan, Adam A. Rosenberg,Alih Bahasa
Hunardja, 2002).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan,Bayi Dan
Balita
1) Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran – ukuran tubuh yang meliputi BB, TB, LK, LD dan lain-
lain, atau bertambahnya ukuran sel –sel pada semua sistem tubuh ( Asuhan
Neonatus Bayi dan Anak Balita 2010 hal 48 ).
2) Pertumbuhan
adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif yang dapat diukur, sepertiga tinggi badan, berat badan, dan lingkar
kepala ( Asuhan Neonatus Bayi dan Balita 2011hal 65 ).
3) Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan
ukuran sel pada saat membelah diri dan mensintesis protein baru menghasilkan
peningkatan ukuran dan berat seluruh atau sebagaian sel ( Buku Ajar Keperawatan
Pediatrik 2009 hal 109 ).
4) Pertumbuhan adalah komponen pengawasan
kesehatan anak yang sangat penting, karena hampir setiap masalah dalam bidang
fisiologis, antar orang dan sosial dapat pengaruh buruk pada pertumbuhan
(Nelson Ilmu Kesehatan Anak vol 1 hal 78 ).
Bayi
Bayi merupakan individu yang berusia
0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Wong, 2003).
Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan
hingga 1 tahun.
Dengan pembagian sebagai berikut: a. Masa neonatal, yaitu
usia 0 – 28 hari 1). Masa neonatal dini, yaitu usia 0 – 7 hari 2). Masa
neonatal lanjut, yaitu usia 8 – 28 hari b. Masa pasca neonatal, yaitu usia 29
hari – 1 tahun.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun.2
. Batita dan Balita
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan
masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun.
Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan
pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010)
B. Pertumbuhan Bayi Dan Balita
Tentu saja untuk memastikannya
dengan jelas, konsultasikan kesehatan bayi Ibu dengan DSA yang terpercaya.
Karena setiap sentimeter dan kilogram pada tubuh bayi sangat berpengaruh pada
grafik bayi Ibu, jadi pengukuran harus dilakukan secara medis dan sangat
teliti. Sangatlah sulit untuk mempercayai angka dan jumlah yang akurat jika Ibu
sendiri yang melakukan pengukurannya. Pengukuran dasarnya dilakukan pada lima
hal berikut:
1. Berat Badan
Setelah melepaskan pakaian pada
bayi, dokter atau perawat akan meletakkan bayi pada timbangan khusus untuk
diukur beratnya. Pengukuran biasanya akan tercatat dalam satuan kilogram, dan
Ibu dapat segera mengetahui berat badan yang akurat dari bayi.
Umur 5 Bulan : 2 X Bb Saat Lahir
Umur 1 Tahun : 3 X Bb Saat Lahir
Umur 2 Tahun : 4 X Bb Saat Lahir
2. Tinggi/Panjang Badan
Dalam posisi berbaring, dokter atau
perawat akan mengukur bayi Ibu dari atas kepala hingga tumit. Beberapa rumah
sakit menggunakan alat khusus dengan bagian kepala dan kaki dari ranjang
pengukur untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Saat Lahir 50 Cm
1 Tahun : 1,5 X Tb Saat Lahir
4 Tahun : 2 X Tb Saat
Lahir
6 Tahun : 1,5 X Tb 1 Tahun
13 Tahun : 3 X Tb Saat Lahir
Dewasa : 3, 5 X Tb Saat Lahir (2 X Tb 2 Tahun)
3. Lingkar Kepala
Untuk mengukur lingkar kepala bayi
Ibu, dokter atau perawat akan melingkarkan alat pengukur khusus yang fleksibel
tepat di atas alis dan telinga. Pentingnya mengukur lingkar kepala bayi adalah
untuk mengetahui apakah ukuran tengkorak dan otak bayi sudah sesuai dan
pertumbuhannya dalam batas wajar. Melalui pengukuran lingkar kepala, dokter
anak dapat langsung mendeteksi bila ada penyakit atau ketidakwajaran dalam
pertumbuhan bayi.
Saat Lahir : 34 Cm
6 Bulan : 44 Cm
1 Tahun : 47 Cm
2 Tahun : 49 Cm
Dewasa : 54 Cm
4.
Gigi
Untuk pertumbuhan gigi pada janin
diperlukan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, antara lain : Vitamin
D, kalsium dan sumber mineral lainnya.
a. pertumbuhan Gigi pada periode
Bayi
pertumbuhan gigi bayi, gigi pertama
tumbuh pada umur 5-9 bulan, yang mula-mula keluar yaitu gigi tengah atau bawah.
Pada umur 1 tahun, bagian besar
bayi/anak menyusui 6-8 gigi susu.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pada dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia . Faktor-faktornya adalah :
Pada dasarnya pertumbuhan manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya karena mereka memiliki perbedaan genetic dan asupan dari masing-masing manusia. Sehingga bisa dikatakan bahwa faktor dari pertumbuhan manusia itu sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan manusia . Faktor-faktornya adalah :
1. Faktor Genetik (Keturunan)
Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.
2. Faktor Asupan
Faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.
Faktor ini merupakan factor utama yang dimiliki oleh seorang manusia dalam awal pertumbuhannya. Faktor ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhannya dari bayi sampai dewasa. Biasanya factor genetic ini susah untuk diubah, karena sudah terbentuk dan melekat pada si manusia sejak mereka lahir. Dan sekalipun bisa diubah itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengubahnya. Contoh factor-faktor genetic manusia ; postur tubuh, warna rambut, warna kulit, sifat, tempramen dan lain-lain.
2. Faktor Asupan
Faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pertumbuhan manusia. Dengan pemberian asupan seperti makanan,vitamin,buah-buahah,sayuran,dll secara teratur dalam proses pertumbuhannya maka akan terbentuklah manusia yang sehat, baik sehat fisik dan sehat psikis. Asupan juga berpengaruh dengan cara berfikir, pertumbuhan badan, dan lain-lain.
3. Faktor Lingkungan
Setelah kedua factor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor yang satu ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain proses belajarnya secara otomatis. Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan sifat dan karakter mereka. Apabila factor gen dan asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan hidup dilingkungan yang salah (tidak baik) maka akan menghasilkan manusia yang tidak baik pula.
Setelah kedua factor diatas telah dilewati segeralah anda mengetahui factor yang satu ini, factor lingkungan merupakan cara pembelajaran para manusia dalam pembangunan karakter secara alamiah dengan kata lain proses belajarnya secara otomatis. Maka dengan itu lingkungan berpengaruh dalam pembangunan sifat dan karakter mereka. Apabila factor gen dan asupan mereka telah terpenuhi dengan baik tetapi ia bergaul dan hidup dilingkungan yang salah (tidak baik) maka akan menghasilkan manusia yang tidak baik pula.
C. Komposisi Kebutuhan Gizi
Agar
setiap hari gizi anak balita dapat terpenuhi melalui makanan untuk kebutuhan
perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisiknya secara optimal, maka pada
prinsipnya komposisi makanan harus terdiri dari 55-67 persen karbohidrat, 20-30
persen lemak, dan 13-15 persen protein.
Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayur dan buah. Komposisi gizi balita melalui makanan tersebut akan disempurnakan dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung berbagai komponen gizi balita yang penting, seperti DHA, AA, Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral.
Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayur dan buah. Komposisi gizi balita melalui makanan tersebut akan disempurnakan dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung berbagai komponen gizi balita yang penting, seperti DHA, AA, Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral.
Kandungan
gizi balita yang terdiri dari:
a)
DHA dan AA merupakan asam lemak rantai
panjang tak jenuh ganda sebagai komponen utama pembentuk otak dan retina mata.
DHA dan AA juga berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi membran sel otak,
retina mata, serta proses metabolisme sel-sel syaraf dalam otak.
b)
Sialic acid (SA), bagian dari ganglion otak,
berdasarkan penelitian memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan
pembentukan daya ingat anak.
c)
Sphingomyelin adalah suatu kandungan
lemak di dalam otak, berperan sebagai kerangka penyusun membran sel serta
banyak fungsi lainnya. Sphingomyelin berperan juga dalam pembentukan lapisan
pelindung myelin, dimana myelin berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel
syaraf yang satu ke sel syaraf lainnya guna mengoptimalkan kemampuan otak dalam
mengirim pesan.
D. Manifestasi Gangguan Pertumbuhan
Gangguan
pertumbuhan adalah suatu pertumbuhan yang terganggu. Artinya suatu pertumbuhan
bayi dan anak yang apabila dibandingkan dengan pertumbuhan bayi dan anak pada
umumnya menunjukkan adanya penyimpangan/kelainan. Misalnya berat badan bayi
yang lebih ringan atau lebih berat dibanding berat badan bayi lain sebayanya.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya gangguan pertumbuhan adalah
faktor genetik, hormonal dan lingkungan, terutama nutrisi (Djauhar Ismail,
1993).
Menurut
Moersintowarti B. Narendra (1993) manifestasi gangguan pertumbuhan dapat dalam
bentuk berikut:
a) Terjadinya
retardasi pertumbuhan konstitusional, misalnya pada kelainan osteopati
herediter (kelainan tulang bawaan), chondrodystrofi (kelainan
jaringan tulang rawan), jenis dwarfisme intra uterin (cebol dalam
rahim), dsb.
b) Retardasi
pertumbuhan hormonal (endokrin) yang sifatnya:
·
Dikendalikan secara hormonal oleh
hormon pertumbuhan, somatomedin yang dibentuk di hati, tiroid dan lainnya yang
berpengaruh pada pertumbuhan.
·
Mempunyai dampak klinis: dwarfisme/kretin
karena defect hormon pertumbuhan, hipotiroidisme, hormon sex yang
abnormal, akibat defisiensi iodium, dsb.
c) Retardasi pertumbuhan akibat deprivasi maternal.
d) Retardasi pertumbuhan karena metabolisme, misalnya
penyakit saluran cerna yang kronis, gangguan kardiovaskuler, anemia, kelainan
ginjal, dsb.
E. Gangguan Pertumbuhan
Gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita
ketahui. Perkembangan dan tumbuh kembang anak perlu kita pantau secara terus
menerus. Dengan memperhatikan tumbuh kembangnya kita berharap dapat
mengetahuinya secara dini kelainan pada anak kita sehingga langkah-langkah
antisipatif lebih cepat kita ambil. Anak yang cedas adalah harapan setiap orang
tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh sehat. Berikut
7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui :
1. Gangguan bicara dan bahasa.
Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.
Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan berbicara dan berbahasa
bahkan gangguan ini dapat menetap.
2. Cerebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang
disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang
sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
3. Sindrom Down.
Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan
mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah kromosom
21 yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia
yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri
sendiri.
4. Perawakan
pendek. Penyababnya dapat
karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau
karena kelainan endokrin.
5. Gangguan autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul
sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek
perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang
mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada
autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
6. Retardasi mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah ( IQ<70)
yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap
tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
F. Cara Intervensi Gangguan Pertumbuhan
Gangguan pertumbuhan ada yang dapat dikejar kembali
sehingga anak yang bersangkutan dapat menjadi normal kembali pertumbuhannya. Di
samping itu ada juga gangguan pertumbuhan yang telah tidak dapat dikejar ketertinggalannya.
Apabila
gangguan pertumbuhan telah terjadi, menurut Nelson (1988), Depkes (2000) dan
Bambang Hartono (1993) maka intervensinya adalah:
·
Intervensi medik spesifik, yaitu
intervensi medik yang disesuaikan dengan kekhususan permasalahan medik yang
terjadi.
·
Pemberian susunan makanan khusus, yang
disesuaikan dengan masalah gangguan pertumbuhan, umur dan jenis kelamin.
·
Pengobatan megavitamin, dengan suplai
vitamin yang disesuaikan dengan masalah gangguan pertumbuhan.
·
Suplai zat gizi mikro seperti suplementasi
yodium untuk membentuk hormon tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk
mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai janin sampai dewasa.
·
Intervensi terapi bicara dan bahasa,
terapi akupasi, terapi fisik (physio therapy), terapi sosial psikologik serta
terapi lain sesuai dengan kebutuhan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hakekatnya pertumbuhan dan perkembangan anak yang
optimal merupakan dambaan bagi siapa saja, baik bagi orangtua maupun
bangsa/negara. Bagi keluarga, anak yang dapat tumbuh dan berkembang secara
normal dan sehat bermakna adanya harapan baru bagi sebuah generasi penerus yang
diharapkan berhasil dan sukses mewujudkan cita-cita orangtua. Sedangkan bagi
bangsa dan negara dengan adanya anak yang dapat tumbuh dan berkembang secara
sehat menandai adanya sumberdaya manusia di masa depan yang mampu membangun dan
mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan masyarakat dan bangsa yang sejahtera dan
bermartabat.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Salim. 2000. Prevalensi Anak
Balita Yang Mengalami Gangguan Perkembangan di Kecamatan Gandusari Blitar.
Jurnal Rehabilitasi dan Remediasi Tahun 10. No. 1 Juni 2000.
Abdul Salim. 2001. Kemampuan Guru SD di
Daerah Endemik Gondok dalam Pembelajaran Remediasi anak Kretin dan GAKI. Jurnal
Rehabilitasi dan Remediasi Tahun 11. No. 1 Juni 2001.
Anonim. 2003. Makanan Ideal Untuk
Tumbuh Kembang Bayi. Jakarta: Infant Food And Dietetic Products Departement PT.
Food Specialities Indonesia (Nestle).