ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI SENAM NIFAS
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa nifas
adalah masa dua jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu berikutnya.
Perawatan ibu nifas meliputi: pemenuhan sehari-hari, memeriksa payudara,
uterus, lokea, perineum (luka episiotomy dan hemoroid), kandung kencing dan
psikis ibu, menganjurkan untuk mobilisasi dini (Manuaba,1999:150). Salah satu
bentuk mobilisasi setelah bersalin adalah senam nifas yang sangat penting untuk
mengembalikan tonus otot-otot perut (Iis Sinsin,2008:119). Senam nifas
memberikan latihan gerak secepat mungkin agar otot-otot yang mengalami
peregangan selama kehamilan dan persalinan kembali normal (Mutia
Alisjahbana,2008). Senam nifas merupakan bentuk ambulasi dini pada ibu-ibu
nifas yang salah satu tujuannya untuk memperlancar proses involusi, sedangkan
ketidaklancaran proses involusi dapat berakibat buruk pada ibu nifas seperti
terjadi pendarahan yang bersifat lanjut dan kelancaran proses involusi (Iis
Sinsin,2008:118). Menurut Hellen Farer (2001) dalam bukunya menyatakan bahwa
kebanyakan ibu nifas enggan untuk melakukan pergerakan, mereka khawatir gerakan
yang dilakukan justru menimbulkan dampak seperti nyeri dan perdarahan.
Kenyataanya pada ibu nifas yang tidak melakukan senam nifas berdampak kurang
baik seperti timbul perdarahan atau infeksi. Masih banyak ibu-ibu nifas takut
untuk bergerak sehingga menggunakan sebagian waktunya untuk tidur terus
menerus.
B. Rumusan
masalah
·
Senam
nifas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Senam
nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta membantu
proses involusio uteri yang dilakukan 24 jam seteah melahirkan dengan frekuensi
1x sehari selama 6 minggu.
B. Tujuan Senam Nifas
1) Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke
bentuk semula).
2) Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula.
3) Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
4) Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
5) Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
6) Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises.
C. Manfaat Senam Nifas
Beberapa manfaat senam nifas secara umum adalah
membantu penyembuhan rahim, perut, dan mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut ke bentuk normal, menambah kemampuan menghadapi stress dan bersantai
sehingga mengurangi depresi masa nifas.
D. Syarat Senam Nifas
Pasien yang melakukan senam nifas adalah
1.
Pasien
sectio caesaria biasanya mulai “ ambulasi “ 24 – 36 jam sesudah melahirkan
2.
Pasien
dengan persalinan spontan (normal)
E. Tata Cara Senam Nifas
a. Persiapan alat dan bahan :
- Matras atau kasur
- Bantal
- Sampiran
- Radio tape, jika menginginkan sambil mendengar musik
b. Persiapan pasien
1) Mengatur posisi pasien yaitu pasien tidur
terlentang
2) Senam dilakukan sebaiknya dilakukan pada pagi
atau sore hari.
3) Pasien sebaiknya
memakai pakaian dari bahan kaos dan longgar, dan sebaiknya tidak
menggunakan gurita.
F.
Prosedur Senam Nifas
1.
Hari
pertama, sikap tubih terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut
diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik kemudian buang
melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.
Tujuan:
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh.
Tujuan:
Setelah melahirkan peredaran darah dan pernafasan belum kembali normal. Latihan pernafasan ini ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan pernafasan. Seluruh organ-organ tubuh akan teroksigenasi dengan baik sehingga hal ini juga akan membantu proses pemulihan tubuh.
2.
Hari
kedua, sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan
bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka. Lakukan 5-10
kali.
Tujuan: Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.
Tujuan: Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot lengan.
3. Hari
ketiga, sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua
telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan
ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.
Tujuan:
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
Tujuan:
Latihan ini di tujukan untuk menguatkan kembali otot-otot daar panggul yang sebelumnya otot-otot ini bekerja dengan keras selama kehamilan dan persalinan.
4) Hari
keempat, tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga hitungan
ketiga.
Tujuan:
Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.
Tujuan:
Latihan ini di tujukan untuk memulihakan dan menguatkan kembali otot-otot punggung.
5) Hari
kelima, tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh
dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan
menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.
Tujuan: Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha.
Tujuan: Latihan ini bertujuan untuk elatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya otot-otot punggung, otot-otot bagian perut, dan otot-otot paha.
6) Hari keenam, Sikap tubuh terlentang
kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90° lakukan secara bergantian
hingga 5 kali
Tujuan:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki. Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu dipanjangkan lagi, lakukan secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan
Tujuan:
Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama kehamilan menyangga beban yang berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki. Posisi kaki kiri dipanjangkan, kaki kanan ditekuk lalu dipanjangkan lagi, lakukan secara bergantian dengan kaki kiri dan kanan
7) Hari ke tujuh : Posisi kaki dipanjangkan
keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan dengan kaki kanan dan dirapatkan lagi,
dilakukan secara bergantian dengan kaki kanan.
8) Hari ke delapan: Posisi kaki diangkat
keduanya secara tegap lurus lalu ditahan sebentar lalu diturunkan lagi.
9) Hari ke sembilan: Merangkak dengan tengan
tepat dibawah bahu dan lutut tepat dibawah panggul
10)Hari ke sepuluh : Posisi badan terlentang
kemudian badan dan tangan dibawah kepala lalu diangkat kaki lurus kedepan
dilakukan sampai beberapa kali.
G) Senam yang harus dihindari
Dua latihan yang lazim “senam abdomen”,
yaitu menaikkan kedua kaki bersamaan dan sit-up
dengan kaki lurus. Latihan ini berisiko tinggi untuk siapa pun dan mungkin
dapat mengakibatkan cedera kompresi terhadap diskus vertebralis atau kerusakan
otot dan ligamen (Donovan et al, 1988). Terdapat risiko tambahan bagi ibu
pascanatal karena terdapat peregangan otot kelenturan ligamen (Brayshaw, 2008).
(Gambar 2.12)
Sumber: Brayshaw, 2008.
H. Evaluasi
Dengan dilakukannya senam nifas, ibu post partum
akan cepat memperoleh pengembalian bentuk tubuh, penyembuhan persalinan akan
lebih cepat, dan juga dapat memperlancar pengeluaran ASI. Dengan demikian bagi
ibu-ibu setelah melahirkan diharapkan melakukan senam nifas sesuai dengan hari
sesudah post partum, di mulai dari hari ke 1 post partum hingga ke 10 dan hari
selanjutnya, agar memperoleh kesehatan dan tampil lebih bugar.
Senam pada hari 11 dan seterusnya, dapat dilakukan
gerakan senam nifas kombinasi, yaitu misalnya melakukan gerakan senam nifas
hari ke 1-3. Walaupun senam ini seolah sangat sederhana tetapi memiliki manfaat
yang banyak, maka dari itu lakukan gerakan senam sesuai dengan yang dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan dilakukannya senam nifas, ibu post partum
akan cepat memperoleh pengembalian bentuk tubuh, penyembuhan persalinan akan
lebih cepat, dan juga dapat memperlancar pengeluaran ASI. Dengan demikian bagi
ibu-ibu setelah melahirkan diharapkan melakukan senam nifas sesuai dengan hari
sesudah post partum, di mulai dari hari ke 1 post partum hingga ke 10 dan hari
selanjutnya, agar memperoleh kesehatan dan tampil lebih bugar.
DAFTAR PUSTAKA
·
Alimul.
A. 2009. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Salemba
medika. Jakarta.
·
Azwar.
S. 2011. Sikap manusia. Pustaka belajar. Yogyakarta.
·
Brayshaw.
E. 2007. Senam hamil dan nifas. EGC. Jakarta.
·
Budiarto.
2002. Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. EGC. Jakarta.
·
Dewi.
M, Wawan. A. 2010. Pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Nuha medika.
Yogyakarta.
·
Mellyana.
H. 2003. Perawatan ibu pasca melahirkan. Puspa suara. Jakarta.
·
Soekidjo.
N. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Rineka cipta. Yogyakarta.
·
Nursalam.
2011. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba
medika. Jakarta.
Ambarwati. R.
2010. Asuhan kebidanan nifas. Nuha medika. Yogyakarta.