Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

PENYAKIT JANTUNG



Pengertian

Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat merugikan kesempatan hidup wanita tersebut. Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis.
Dalam kondisi tidak hamil, penyakit jantung itu sendiri sudah mengalami permasalahan dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Terlebih pada saat hamil. Pada saat hamil mulai minggu ke enam volume darah ibu semakin meningkat sampai dengan 50 % karena proses pengenceran darah. Aliran darah akan lebih banyak dipompakan ke peredaran darah rahim melalui  ari – ari untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin sehingga kerja jantung menjadi lebih berat.

Etiologi

a.    Penyakit jantung akibat demam reumatik (terbanyak di Indonesia)
Sebagian besar penyakit jantung pada kehamilan disebabkan oleh demam rematik. Diagnosis demam rematik pada kehamilan sering sulit, bila berpatokan pada criteria Jones sebagai dasar untuk diagnosis demam rematik aktif.
Manifestasi yang terbanyak adalah poliartritis migrant serta karditis. Perubahan kehamilan yang menyulitkan diagnosis demam rematik adalah nyeri sendi pada wanita hamil mungkin oleh karena sikap tubuh yang memikul beban yang lebih besar sehubungan dengan kehamilannya serta meningkatnya laju endap darah dan jumlah leukosit.
Bila terjadi demam rematik pada kehamilan, maka prognosisnya akan buruk. Adanya aktivitas demam rematik dapat diduga bila terdapat:
1.      Suhu subfebris dengan takikardi yang lebih cepat dari semestinya
2.      Leukositosis dan laju endap darah yang tetap tinggi
3.      Terdengar desir jantung yang berubah-ubah sifatnya maupun tempatnya
b.    Penyakit jantung kongenital (terbanyak di Amerika)
Biasanya kelainan jantung bawaan oleh penderita sebelum kehamilan, akan tetapi kadang-kadang dikenal oleh dokter pada pemeriksaan fisik waktu hamil. Dalam usia reproduksi dapat dijumpai koarktatio aortae, duktus arteriosus Botalli persistens, defek septum serambi dan bilik, serta stenosis pulmonalis. Penderita tetralogi Fallot biasanya tidak sampai mencapai usia dewasa kecuali apabila penyakit jantungnya dioperasi.
Pada umunya penderita kelainan jantung bawaan tidak mengalami kesulitan dalam kehamilan asal penderita tidak sianosis dan tidak menunjukkan gejala-gejala lain di luar kehamilan.
Penyakit jantung bawaan dibagi atas :
• golongan sianotik (right to left shunt)
• golongan asianotik (left to right shunt)
c.    Penyakit jantung hipertensi
Penyakit jantung hipertensi sering dijumpai pada kehamilan, terutama pada golongan usia lanjut dan sulit diatasi. Apapun dasar penyakit ini, hipertensi esensial, penyakit ginjal atau koaktasio aorta, kehamilan akan mendapat komplikasi toksemia pada 1/3 jumlah kasus disertai mortalitas yang tinggi pada ibu maupun janin. Tujuan utama pengobatan penyakit jantung hipertensi adalah mencegah terjadinya gagal jantung. Pengobatan ditujukan kepada penurunan tekanan darah dan control terhadap cairan dan elektrolit.
Perubahan tersebut disebabkan oleh :
a) Hipervolemia: dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada 28-32 minggu lalu menetap
b) Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh karena pembesaran rahim.
Dalam kehamilan :
1. Denyut jantung dan nadi: meningkat
2. Pukulan jantung: meningkat
3. Tekanan darah: menurun sedikit.

 Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit jantungbahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis).
Frekuensi penyakit jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung, saat-saat yang berbahaya bagipenderita adalah :
1. Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai puncaknya(hipervolumia).
2.   Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan memerlukan kerja jantung yang berat.
3.  Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.
4.    Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi

Penyebab

Akibat penyakit jantung dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil  dan semakin lama jantung akan mengalami kelelahan. Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari-ari menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin semakin  lama akan berkurang. Janin  mengalami gangguan pertumbuhan  serta  kekurangan oksigen.
Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran, kelahiran prematur (kelahiran sebelum cukup bulan), lahir dengan Apgar  rendah atau lahir meninggal, dan kematian janin dalam rahim(KJDR). Terutama bila selama kehamilannya sang ibu tidak mendapat penanganan pemeriksaan kehamilan  dan pengobatan dengan tepat.

Tanda Gejala

Berikut tanda dan gejala penyakit jantung :
1.      Mudah Lelah
2.      Nafas Terengah-Engah
3.      Ortopnea(Pernafasan Sesak ,Kecuali Dalam Posisi Tegak)
4.      Batuk Malam Hari
5.      Hemoptisis
6.      Sinkop
7.      Nyeri Dada
8.      Riwayat Keluarga

Pelaksanaan

a.       Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan  antenatal yang teratur.
b.      Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog
c.       Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Jika terdapat anemia, harus diobati.
d.      Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini harus diobati.
e.       Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.
f.       Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelahnya.
g.      Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah cairan.
h.      Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :
a. Kelas I
Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
b. Kelas II
Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu.
c. Kelas III
Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu.
d. Kelas IV
Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan, bekerjasama dengan kardiolog.
  Prognosis
a.    Bagi ibu
Bergantung pada beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit lain. Pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita serta kepatuhan dalam mentaati larangan, ikut menentukan prognosis.
Angka kematian maternal secara keseluruhan : 1-5% Angka kematian maternal bagi penderita berat : 15%
b.    Bagi bayi
Bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat janin.
DAFTAR PUSTAKA

Prawiharjo, Sarwono.2009. ILMU KEBIDANAN SARWONO PRAWIHARJO. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo
Kumala, Popy.1006.Kamus saku kedokteran Dorland E/25.Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Rukiyah, ali yeyeh dan Lia yulianti. 2010. Asuhan kebidanan IV (patologi kebidanan), Jakarta timur : CV. TRANS Info media
        Oxorn, Harry. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan . Yayasan Esentia Medika 
0 Responses