Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

MAKALAH DDST (Denver Development Screening Test)




BAB II
PEMBAHASAN
A.   Definisi
DDST   adalah sebuah metode  pengkajian  yang digunakan  secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan  usia 0-6 tahun. DDST di gunakan untuk mendetaksi adanya masalah dalam perkembangan anak yang berat dan sebagai metode yang cepat untuk mengidentifikasi anak yang memerlukan evaluasi lebih lanjut.
DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan perkembangan anak.Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ.(Soetjiningsih, 1998). 
DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia  anak mulai dari usia 0-6 tahun . item –item tersebut tersusun dalam formulir  khusus yang terbagi dalam 4 sektor yaitu :
1.      Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi
2.      Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah
3.      Sektor bahasa adalah mendengar,mengerti menggunakan bahasa
4.      Sektor motorik kasar adalah duduk,berjalan,dan melakukan gerakan otot besar lainnya.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam DDST
*      DDST bukan merupakan test IQ dan bukan alat peramal kemampuan adaptif atau intelektual pada masa yang akan datang
*      DDST  tidak digunakan untuk menetapkan diagnosa , seoerti kesukaran belajar,gangguan bahasa , gangguan emosional dan sebagainya.
*      DDST di arahkan untuk membandingkan kemampuan dengan anak yang lain yang seusia , bukan sebagai pengganti  evaluasi diagnostik dan pemeriksaan fisik

B.     Fungsi  DDST
DDST digunakan untuk menaksir perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.
c.    Aspek-aspek Perkembangan yang Dinilai
Dalam DDST terdapat 125 tugas-tugas perkembangan dimana semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yang meliputi :
                                     I.            Personal Social (Perilaku Sosial)
            Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti:
1.      Menatap muka
2.      Membalas senyum pemeriksa
3.      Tersenyum spontan
4.      Mengamati tangannya
5.      Berusaha menggapai mainan
6.      Makan sendiri
7.      Tepuk tangan
8.      Menyatakan keinginan
9.      Daag-daag dengan tangan
10. Main bola dengan pemeriksa
11.  Menirukan kegiatan
12.  Minum dengan cangkir
13.  Membantu di rumah
14.  Menggunakan sendok dan garpu
15.  Membuka pakaian
16.  Menyuapi boneka
17.  Memakai baju
18.  Gosok gigi dengan bantuan
19.  Cuci dan mengeringkan tangan
20.  Menyebut nama teman
21.  Memakai T-shirt
22.  Berpakaian tanpa bantuan
23.  Bermain ular tangga / kartu
24.  Gosok gigi tanpa bantuan
25.  Mengambil makan

                                  II.            Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan dalam:
1. Mengikuti ke garis tengah
2. Mengikuti lewat garis tengah
3. Memegang icik-icik
4. Mengikuti 1800
5. Mengamati manik-manik
6. Tangan bersentuhan
7. Meraih
8. Mencari benang
9. Menggaruk manik-manik
10. Memindahkan kubus
11. Mengambil dua buah kubus
12. Memegang dengan ibu jari dan jari
13. Membenturkan 2 kubus
14. Menaruh kubus di cangkir
15. Mencoret-coret
16. Ambil manik-manik ditunjukkan
17. Menara dari 2 kubus
18. Menara dari 4 kubus
19. Menara dari 6 kubus
20. Meniru garis vertikal
21. Menara dari kubus
22. Menggoyangkan dari ibu jari
23. Mencontoh O
24. Menggambar dengan 3 bagian
25. Mencontoh (titik)
26. Memilih garis yang lebih panjang
27. Mencontoh ð  yang ditunjukkan
28. Menggambar orang 6 bagian
29. Mencontoh ð 

                               III.            Language (Bahasa)
            Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan yang meliputi :
1. Bereaksi
2. Bersuara
3. Oooo ? Aaaah
4. Tertawa
5. Berteriak
6. Menoleh ke bunyi icik-icik
7. Menoleh ke arah suara
8. Satu silabel
9. Meniru bunyi kata-kata
10. Papa/mama tidak spesifik
11. Kombinasi silabel
12. Mengoceh
13. Papa/mama spesifik
14. 1 kata
15. 2 kata
16. 3 kata
17. 6 kata
18. Menunjuk 2 gambar
19. Kombinasi kata
20.  menyebut 1 gambar
21. Menyebut bagian badan
22. Menunjuk 4 gambar
23. Bicara dengan dimengerti
24. Menyebut 4 gambar
25. Mengetahui 2 kegiatan
26. Mengerti 2 kata sifat
27. Menyebut satu warna
28. Kegunaan 2 benda
29. Mengetahui
30. Bicara semua dimengerti
31. Mengerti 4 kata depan
32. Menyebut 4 warna
33. Mengartikan 6 kata
34. Mengetahui 3 kata sifat
35. Menghitung 6 kubus
36. Berlawanan 2
37. Mengartikan 7 kata

                               IV.            Gross Motor (Gerak Motorik Kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:
1. Gerakan seimbang
2. Mengangkat kepala
3. Kepala terangkat ke atas
4. Duduk kepala tegak
5. Menumpu badan pada kaki
6. Dada terangkat menumpu satu lengan
7. Membalik
8. Bangkit kepala tegak
9. Duduk tanpa pegangan
10. Berdiri tanpa pegangan
11. Bangkit waktu berdiri
12. Bangkit terus duduk
13. Berdiri 2 detik
14. Berdiri sendiri
15. Membungkuk kemudian berdiri
16. Berjalan dengan baik
17. Berjalan dengan mundur
18. Lari
19. Berjalan naik tangga
20. Menendang bola ke depan
21. Melompat
22. Melempar bola, lengan ke atas
23. Loncat
24. Berdiri satu kaki 1 detik
25. Berdiri satu kaki 2 detik
26. Melompat dengan satu kaki
27. Berdiri satu kaki 3 detik
28. Berdiri satu kaki 4 detik
29. Berjalan tumit ke jari kaki
30. Berdiri satu kaki 6 detik
D. Cara penilaian 
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable). 

a.          Abnormal
*      Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih
*      Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
b.           Meragukan
*      Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
*      Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.
c.           Tidak dapat dites
*      Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.
d.          Normal
*      Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas.

E. Interpretasi Hasil
1.      Penilaian per item
ü  Penilaian item lebih (advance). Nilai di berika apabila anak lulus dari item sebelah kanan garis usia
ü  Penilaian Ok atau normal : nilai ini di berikan pada anak dengan kondisi
a.       Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item di sebelah kanan garis usia
b.      Anak lulus,gagal atau menolak melakukan tugas pada item di derah putih kotak ( 25%-75%)
  Penilaian item P “peringatan” (C=caution). Nilai ini diberikan jika anak gagal atau menolak melakukan tugas padaitem yang di lalui garis usia di daerah gelap kotak (75%-90%)
ü  Penilaian item T “ terlambat” ( D= delayed). Nilai ini diberikan jika anak gagal atau meolak melakukan tugas untuk item di sebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut di tunjukan untuk anak yang lebih muda
ü  Penilaian item tak “ tak ada kesempatan “ (No Opurtunity). Niali ini di berikan jika anak mendapat skor “ tak” atau tidak ada kesempatan untuk mencoba
F.   Penialaian keseluruhan test
a)      Normal : intepretasi ini di berikan jiak ada skor terlambat dan maksimal satu peringatan. Lakukan uji ulang pada pertemuan berikutnya
b)      Suspek : interpretasi ini di berikan jika ada terdapat satu atau lebih skor “terlambat” dan dua atau lebih “ peringatan”di sebab kan oleh kegagalan bukan penolakan. Lakukan uji ulang 1-2 minggu berikutnya . jika test hasil berulang kali suspek dan tidak dapat di uji , lakukan konsultasi dengan seorang ahli
c)      Tidak dapat di uji : interpretsai ini diberikan jika terdapat satu atau lebih skor “ terlambat” dan dua atau lebih “ peringtan “ di sebabkan oleh penolakan bukan kegagalan. Lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian.
 

A.Definisi KPSP
KPSP adalah kuesioner yang berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak dengan sasaran anak umur 0-72 bulan (Depkes RI, 2006).
B.TUJUAN KPSP
Adapun tujuan dari KPSP adalah yaitu : Untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dalam perkembangan anak.
C.Fungsi KPSP
Untuk mengetahui perkembangan anak.KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam perkembangan anak.
D.Jadwal skrining
Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP  rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda (Depkes RI, 2006).
E.Cara menggunakan KPSP
Menurut Depkes RI (2006), Cara menggunakan KPSP adalah
a.       Pada waktu pemeriksaan atau skrining, anak harus dibawa.
b.      Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir. Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
c.       Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
d.      KPSP terdiri atas 2 macam pertanyaan, yaitu pertanyaaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak dan perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan
1.      Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
2.      Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3.      Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa detik?
4.      Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar ?
5.      Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis?
6.      Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau sebaliknya?
7.      Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8.      Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9.      Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada dalam jangkauan tangannya?
10.  Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kan
                                          
F. Cara penilaian KPSP
a.       Meneliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
b.      Menghitung jumlah jawaban Ya.
c.       Apabila jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 berarti anak yang diperiksa normal (N).
d.      Apabila jumlah Ya = kurang dari 9, maka perlu diteliti kembali mengenai :
ü  cara menghitung usia anak.
ü  cara memilih pertanyaan KPSP, apakah sesuai dengan usia anak.
ü  apakah jawaban orang tua/pengasuh anak sesuai dengan yang dimaksudnya.
ü  Apabila jumlah jawaban Ya = 7 atau 8, tentukan jadwal untuk dilakukan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian (U).

Apabila pada pemeriksaan ulang jumlah jawaban Ya tetap 7 atau 8, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).
Catatan : Pertanyaan KPSP yang dipakai pada pemeriksaan ulang disesuaikan dengan usia anak pada tanggal pemeriksaan ulang tersebut. 
e.   Apabila jumlah jawaban Ya = 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk (TN).
G. Interpretasi Hasil KPSP
a.       Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
b.      Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
c.       Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
d.      Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
e.       Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
f.       Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
.        Intervensi
Menurut Depkes RI (2006), setelah mendapatkan hasil skrining maka intervensi yang bisa diberikan adalah :
a.      Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut :
o   Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik.
o   Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
o   Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak.
o   Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur sebulan sekali.
o   Lakukan pemeriksaan skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak berumur 24 sampai 72 bulan.
b.      Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tinadakan berikut :
o   Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulaasi perkembangan pada anak lebih sering lagi.
o   Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan atau mengejar ketertinggalannya.
o   Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
o   Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai umur anak.
o   Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada penyimpangan (P).
c.       Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut:
Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan  (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).





DAFTAR PUSTAKA

0 Responses