Welcome Comments Pictures
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG MUDAH-MUDAHAN BISA BERMANFAAT

Tahap Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 atau 65 tahun hingga mati




          Hasil perkembangan ego: Integritas vs Despair (integritas vs keputus asaan)
Kekuatan dasar: wisdom (kebijaksanaan) Orang berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan. Sebaliknya, orang yang menganggap masa lalu adalah kegagalan merasakan keputus asaan, belum bisa menerima kematian karena belum menemukan makna kehidupan. Atau bisa jadi, ia merasa telah menemukan jati diri dan meyakini sekali bahwa dogma yang dianutnyalah yang paling benar.
     
A.     Ciri-Ciri dewasa usia lanjut

          Menurut Hurlock (1980:380) bahwa ciri-ciri usia lanjut lebih cenderung menuju dan Membawa kepada penyesuaian diri yang buruk daripada yang baik, dan pada kesengsaraan daripada kebahagiaan, oleh karena itu memasuki usia lanjut lebih ditakuti dibandingkan dengan memasuki usia dewasa madya.
Beberapa ciri yang dikemukakan Hurlock diantaranya adalah:
1.      Terjadinya periode kemunduran pada usia lanjut
Pada saat memasuki usia lanjut, kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan atau disebut dengan “senescene”, dimana seseorang akan menjadi tua pada usia limapuluhan atau tidak sampai pada awal atau akhir usia enampuluhan. Penyebab fisik dari kemunduran ini adalah perubahan pada sel-sel tubuh yang juga ikut menua. Kemunduran ini juga terjadi pada faktor psikologis, sikap yang tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan dan kehidupan umumnya dapat membawa seseorang pada keadaan uzur atau menua. Hal ini juga akan sangat berkaitan dengan motivasi. Orang yang motivasinya untuk hidup lemah maka akan cepat mengalami penuaan sebaliknya yang memiliki motivasi kuat akan mengalami perubahan fisik yang lambat.
2.       Perbedaan individual pada efek menua
Proses menua akan mempengaruhi orang-orang secara berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh karena mereka mempunyai sifat-sifat bawaan yang berbeda-beda, sosio-ekonomi yang berbeda-beda dan latar pendidikan yang berbeda. Perbedaan juga akan terjadi pada pria dan wanita. Perbedaan proses tersebut akan membuat antara satu orang dengan yang lain menyikapi proses menua dengan cara berbeda dalam waktu yang sama
3.      Usia dini yang dinilai dengan kriteria yang berbeda
Banyak orang usia dewasa akhir melakukan segala apa yang dapat mereka sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik dengan memakai pakaian orang muda dan berpura-pura mempunyai tenaga muda. Dengan cara demikian banyak orang dewasa akhir yang menyamarkan dan membuat ilusi mereka belum lanjut usia.

B. Pandangan terhadap Masa Tua
 
Terdapat beberapa macam defenisi mengenai usia lanjut, yaitu:
1.      Secara kronologis, orang usia lanjut dapat dikatakan sebagai orang yang telah berumur 60 atau 65 tahun keatas (Kalish, 1975; Bischof, 1976; Hurlock, 1980 Dixon dan Bouma 1976). Dasarnya berpatokan pada ekonomi, seperti mereka sudah pensiun atau pajak penghasilan yang sudah ditiadakan.
2.      Terjadinya perubahan fisik yang menonjol sebagai perubahan postur tubuh, gaya berjalan, roman muka, warna rambut, suara, kekenyalan kulit, kemampuan pendengaran dan melihat.
3.      Terjadinya perubahan tingkah laku, yaitu orang yang sudah tua, menjadi pelupa, reaksi terhadap rangsangan yang makin lamban, perubahan pola tidur, gerakan motorik yang lamban dan sebagainya. Juga terdapat pendapat bahwa orang lansia bersifat konservatif (yaitu mempertahankan cara-cara lama dan tidak ingin adanya perubahan)
4.       Orang lansia juga sudah dipensiunkan atau diberhentikan dari tuntutan-tuntutan sosial. Ditempatkan pada rumah-rumah pemeliharaan dan menjadi kakek-nenek.
5.      Secara praktis, umumnya orang mendefinisikan lansia dari segi umur kronologis, yaitu sekitar umur 65 tahun.
           
           Menurut Erikson (dalam Elida Prayitno) bahwa proses penuaan bukan merupakan proses yang patologis atau menyimpang, kecuali kalau sejarah perkembangan individu yang menjadi tua itu terganggu dimulai sejak is masih bayi, masa pra sekolah, remaja dan usia pertengahan dalam kondisi yang juga menyimpang. Dalam hal ini dapat dipahami bahwa perkembangan seseorang merupakan proses yang berkelanjutan dan dipengaruhi oleh proses perkembangan sebelumnya.
Untuk menghadapi masa tua seseorang haruslah memiliki pandangan yang positif dan benar tentang usia tua agar tidak menimbulkan sikap pesimis yang tidak beralasan pada usia tua.
1.      Bahwa masa tua tidak hanya dialami oleh sekelompok orang, suku atau bangsa saja, tapi masa tua dialami oleh semua orang
2.      Manusia selalu bertumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu sehingga menjadi tua adalah peristiwa yang normal
3.      Keadaan mental dan fisik seseorang sewaktu menjadi tua tergantung pada kesejahteraan yang dirasakannya pada perkembangan sebelumnya dan pola hidup pribadi seperti sikap mental, hubungan sosial, aktifitas fisik dan mental, pola makan, dan pengaturan waktu istirahat.
4.       Kematian merupakan proses yang normal dari sebuah kehidupan dan semua orang mengalaminya, jadi kematian hendaknya diterima dengan keadaan yang wajar.
5.       Untuk idak menjadi orang tua yang lemah dan sakit-sakitan maka hal ini tergantung dari pola hidup sebelumnya dan sudah disiapkan pada saat usia dewasa muda dan dewasa pertengahan
6.      Pada saat usia lanjut maka akan terjadi perbedaan dengan yang berusia lebih muda, maka dari itu hendaknya disikapi dengan saling mengerti dan saling menyempurnakan pengetahua dan pengalamannya
7.      Kemampuan belajat pada usia tua akan sedikit menurun tapi bukan berarti tidak bisa mempelajari hal-hal baru lagi
8.      Orang usia tua perlu menyesuaikan diri bahwa mereka sudah berubah dan perlu penyesuaian terhadap karir karena pada umumnya telah pensiun dari pekerjaannya
9.      Orang tua selalu ingin mandiri dalam segala hal dan mengatur semuanya sendiri, mempunyai sumber keuangan sendiri dan membelanjakan uang mereka sendiri, mengisi waktu senggang dan sebagainya
10.  Keterbatasan fisik yang dimiliki oleh orang tua bukan berarti mereka tidak berguna, namun pengalamannya akan sangat berharga dan perlu dihargai serta perlu untuk dijadikan bahan pelajaran.
C. Alasan mempelajari kehidupan psikologis usia lanjut
Terdapat beberapa alasan mengapa perlu untuk mempelajari kehidupan psikologis dari dewasa akhir atau lansia:

1.      Mempu menyediakan berbagai kondisi dan pelayanan informasi yang akan memungkinkan orang yang sudah tua dan yang akan menjadi tua mengalami kehidupan yang memuaskan dan menyenangkan baik secara fisik maupun psikologis
2.       Dapat memberikan peranan yang lebih sesuai dengan kebutuhan orang yang telah tua itu dan memahami proses penuaan dalam diri kita sendiri dalam rangka menyiapkan kehidupan masa tua yang memuaskan.
3.       Menjadikan tahun-tahun kehidupan sebagai proses kehidupan yang pantas serta memahami bahwa tugas

D. Tugas-tugas perkembangan orang lanjut usia Orang dewasa akhir yang berkembang dengan baik mampu menampilkan kemempuan-kemampuan berikut:
a.       Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai tempat tinggal dihari tua.
b.      Menyesuaikan hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan.
c.       Membina kehidupan rutin yang menyenangkan.
d.      Saling merawat sebagai suami istri.
e.       Mampu menghadapi kehilangan pasangan dengan sikap positif (mejadi janda atau duda)
f.       Memelihara sanak saudara yang sudah tua.
g.      Melakukan hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
h.      Mengembangkan minat dan perhatian terhadap orang lain diluar keluarga.
i.         Menemukan arti hidup dengan nilai moral yang tinggi.
E. Faktor-faktor yang menyebabkan menjadi tua
Menurut USDHEW (dalam Elida Prayitno) menyatakan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang menjadi tua, yaitu:
a.       Faktor genetika.
Gen dapat menetukan kerentanan seseorang terhadap penyakit tertentu, serta kemampuan seseorang dalam melawan hausnya berbagai alat tubuh dan pertanggung jawaban dalam menjalani kehidupan lainnya. Begitu juga dalam perkembangan usia dewasa akhir juga dipengaruhi faktor genetik.
b.       Faktor lingkungan fisik
Yang termasuk lingkungan fisik ialah:
·          Keadaan alam
Dapat berupa temperatur, pukulan-pukulan keras, radiasi, unsur-unsur toxic akan mempengaruhi kesehatan seseorang dalam jangka waktu yang lama dan juga akan memberikan pengaruh pada kepuasan atau kebutuhan psikologis dan sosial.
·          Gizi
Seseorang yang kekurangan gizi akan kekurangan pasokan energi sehingga lebih cepat sakit dan mati, sedangkan yang gizinya berlebihan juga akan menimbulkan penyakit seperti lemak yang berlebih dan menimbulkan penyakit seperti jantung.
·          Perawatan medis
Bila kesehatan terpelihara dengan baik maka akan dapat mencegah penyakit dan mempngaruhi usia seseorang, artinya orang yang memelihara kesehatan umumnya tercegah dari penyakit dibandingkan yang tidak memelihara kesehatannya.
c.       Faktor latihan dan aktifitas fisik dalam hidup.
Orang yang umurnya panjang umumnya mempunyai latihan fisik yang tertatur, gizi yang cukup, dan aktifitas hidup yang seimbang dengan kebutuhan beristirahat.
d.       Terhindar dari stress
Kesehatan dan kestabilan emosi dapat memperlambat penuaan. Ketegangan emosi akan mempengaruhi sistem sirkulasi darah dan hormon sehingga jantung dan hati kurang bekerja secara normal sehingga efisiensi tubuh akan terganggu.
F. Ciri-ciri perubahan fisik
Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut Elida Prayitno yaitu:
a.       Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel tubuh
Penurunan mitosis menyebabkan kecepatan jumlah sel yang rusak tidak seimbang dengan jumlah sel yang baru. Keadaan ini menyebabkan tubuh lebih banyak kehilangan sel, daripada jumlah sel yang baru sebagai pengganti. Diperkirakan orang berusia antara umur 65 – 70 tahun akan kehilangan 20 % dari keseluruhan sel-sel saraf yang dimilikinya.
b.      Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun. Pada proses ini terjadi banyak kegagalan dalam pergantian sel-sel tersebut sehingga lansia lebih lama sembuh apabila mengalami sakit
Kehilangan sel-sel tubuh yang menyebabkan penurunan kekuatan dan efisiensi fungsi tubuh, dan kemampuan indera perasa pada lansia.

Hal ini terkait dengan perubahan otot, yaitu terjadinya penurunan zat kolagen yang berfungsi untuk menjaga elastisitas. Menurut Marie (1980: dalam elida Prayitno) orang lansia hendaknya:
a. Memakan sayur-sayuran dan buah yang beragam
b. Memakan lalapan sesering mungkin
c. Memakan makan dengan pengolahan yang baik
d. Memakan makanan yang berbentuk bubur
 
c.        Penurunan Dorongan Seks
            Menurut Master dan Johnson (1968) bahwa secara psikologis tidak ada alasan mengatakan bahwa orang yang sudah tua tidak dapat lagi menikmati hubungan seks dengan pasangannya, bahkan wanita mengalami pembaruan minat dan kesenangan terhadap hubungan seks. Pada pria yang telah mengalami klimakterium akan memerlukan waktu lama untuk mencapai ereksi dan lebih lama jarak periode refactory, namun bukan berarti mereka terkena impoten. Terpeliharanya ekspresi seksual tergantung pada kesehatan fisik dan mental lansia tersebut
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia dewasa akhir, diantanya adalah :
1. Daerah kepala :
• Hidung menjulur lemas
• Bentuk mulut akan berubah karena hilangnya gigi
• Mata kelihatan pudar
• Dagu berlipat dua atau tiga
• Kulit berkerut da kering
• Rambut menipis dan menjadi putih

2. Daerah Tubuh :
• Bahu membungkuk dan tampak mengecil
• Perut membesar dan tampak membuncit
• Pinggul tampak menggendor dan tampak lebih besar
• Garis pinggang melebar
• Payudara pada wanita akan mengendor

3. Daerah persendian :
• Pangkal tangan menjadi kendor dan terasa berat
• Kaki menjadi kendor dan pembuluh darah balik menonjol
• Tangan menjadi kurus kering
• Kaki membesar karena otot-otot mengendor
• Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras
0 Responses